12. keluarga kecil?

545 89 20
                                    

Sejak Iwaizumi bertemu Konoha, ia terus melamun. Kepalanya sedang berpikir keras apa yang ia lihat benar kejadian ratusan tahun silam. Bagaimana mungkin manusia bisa hidup ratusan tahun, dan juga tawaran dari Konoha. Apa yang harus dia lakukan pada dirinya, buku yang di berikan Konoha juga membuktikan adanya peperangan antara bangsa penyihir dan manusia di masa lalu.

"Iwachan, mau?" Oikawa menyodorkan buah apel, namun yang di tanya tidak merespon.

"Hei Iwaizumi, kau baik-baik saja? Dari tadi kau terus melamun, apa terjadi sesuatu?" Matsukawa bertanya hati-hati, perasaannya tidak enak saat mendengar Iwaizumi bertemu dengan Konoha.

"Ah, aku baik" Balas singkat Iwaizumi sambil mengambil buah apel dari tangan Oikawa.

"Bagaimana keadaan anak-anak tadi, apa mereka terluka parah?" Iwaizumi bertanya pada Matsukawa, berniat menghindari pertanyaan lebih dalam atas apa yang baru di alaminya.

"Luka mereka tidak terlalu parah, sepertinya mereka bukan dari daerah di sekitar sini" Matsukawa memegang dagunya, pandangannya kebawah tanda sedang berpikir.

"Maksudmu mereka berkelana atau tersesat?" Tanya Hanamaki, kedua anak yang di bicarakan tertidur pulas di pahanya, tangan Hanamaki mengusap kedua surai di sana.

"Mungkin lebih tepatnya berkelana" Oikawa membalas pertanyaan yang harus di berikan pada Matsukawa.

"Kau benar. Di lihat dari pengetahuan mereka, aku tidak yakin anak-anak ini anak biasa"

"Apa ada sesuatu yang mengejar mereka hingga mereka tidak tinggal menetap?" Pemikiran rumit Iwaizumi tergantikan dengan kondisi anak-anak yang baru mereka temui.

"Aku rasa tidak begitu" Matsukawa menggeleng tidak yakin.

"Kau lihat sesuatu Oikawa?" Hanamaki melirik Oikawa, memberikan kode agar Oikawa melihat kehidupan mereka.

"Saat ini aku tidak bisa, itu tidak penting bagiku juga" Oikawa mengangkat bahunya pertanda ke tidak tahuan.

"Apa maksudmu tidak penting, mereka ini anak-anak" Iwaizumi meninggikan suaranya melihat sikap Oikawa yang semena-mena.

"Ah berisik, aku bilang tidak bisa tidak bisa. Aku mau cari angin sebentar, bau Konoha menempel padamu Iwachan, menganggu penciumanku" Oikawa pergi masuk ke dalam hutan meninggalkan mereka semua.

"Dia kenapa, aneh. Mana mungkin tiba-tiba dia mendapat kekuatan penciuman kuat" Hanamaki menaikan satu alisnya heran dengan tingkah Oikawa.

"Dia cemburu? Pada penjahat? Tidak elit sekali" Matsukawa ikut mengolok-olok Oikawa.

Menyaksikan Oikawa yang bertingkah aneh, Iwaizumi mengikutinya masuk ke dalam hutan, berlari kecil mencari keberadaan Oikawa. Saat mendekati danau kecil, Iwaizumi mendengar suara seseorang yang menggerutu. Disana ada Oikawa yang tengah membuka satu persatu pakaian atasnya. Tepat di punggung Oikawa ada sebuah luka bakar yang cukup besar, ia membasuh luka itu perlahan, ringisan terdengar saat kain basah menyentuh luka. Tidak kuat menyaksikan pemandangan di sana, Iwaizumi menghampiri Oikawa yang ada di tepi danau.

"Siapa yang melakukan ini padamu?" Iwaizumi berdiri di belakang Oikawa, itu membuat Oikawa kaget dan berbalik panik.

"Ini... Bukan apa-apa" Oikawa tersenyum menampilkan giginya berusaha menutupi luka di tubuhnya.

"Kau bohong, siapa yang melakukannya. Aku akan menghukum orang itu" Iwaizumi berucap yakin sambil memegang pedang di belakang tubuhnya.

"Jika harus ada yang di hukum, akulah orangnya" Oikawa bergumam kemudian menundukkan kepalanya.

Just give a reason [OiIwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang