Part 42

1.2K 162 112
                                    

"Yoon, menurut mu bagaimana kue yang ku beli ini? Cantik tidak?" tanya Seokjin setelah menyusun beberapa lilin panjang di atas kue.

Yoongi mengangguk seadanya, "Enak hyung" jawab nya tanpa sadar.

Seokjin terdiam, "Enak? Kau mencicipi nya?"

Yoongi terdiam dan kemudian jadi gelagapan sendiri sekarang, kenapa bisa sampai salah jawab?

Mulut memang tidak pernah bisa sinkron dengan hati dan pikiran.

"Emm.. Bukan hyung, maksud ku kue nya terlihat enak.. Dan cantik" alibi Yoongi dengan sedikit terbata.

Dahi Seokjin berkerut, "Benarkah?" tanya Seokjin lagi.

Yoongi mengangguk.

"Oke! Kalo gitu, ayo kita bawa ini ke kamar Jimin"

Seokjin mendekatkan kue nya ke arah Hoseok yang sedang tertidur, lalu berbisik kecil pada nya, dan tanpa sadar bisikan itu membuat Seokjin menangis tanpa suara.

Yoongi tertegun melihat hyung nya itu menangis.

Dia juga mendadak jadi sedih, tapi dia harus menahan nya.

Sebelum pergi dari kamar sang adik, Seokjin menatap Mejiwoo

"Noona, aku dan Yoongi titip J-hope ya?"

Gadis itu mengangguk. Kedua lelaki itu akhir nya pergi dari sana.

Sebelum sampai di kamar Jimin, mereka terlebih dahulu melewati kamar Namjoon, kamar itu sudah sepi.. Namjoon sudah pulang kemarin malam.

Adik Namjoon juga mengatakan pada Seokjin, mungkin Namjoon akan kembali ke Seoul lagi, jika mengurus surat pengunduran diri dari agensi.

Mereka sudah benar benar hancur..

Terpecah belah..

Dan tidak ada harapan lagi untuk bersatu.

"Yoon, malam ini temani aku mengambil penghargaan ya"

Yoongi mengangguk.

**********

Klek..

Seokjin membuka pintu ruang rawat Jimin, dan tidak ada siapa siapa di sana.

Kosong.

Yang ada hanya kasur dan selimut, tiang infus juga tidak ada.

Seokjin cepat cepat keluar dari kamar itu, dan mencari Jimin di sekeliling area lorong rumah sakit.

Sudah semua di kunjungi.. tapi tak ada tanda tanda keberadaan Jimin sama sekali.

Sampai akhirnya, Seokjin teringat suatu tempat lagi.. yakni Balkon, atau atap rumah sakit, di lantai atas.

Saat sampai, Seokjin pun tersenyum kecil kala melihat adik nya itu kini tengah memandangi langit sambil menggumamkan beberapa kalimat.

Yang membuat siapa saja yang mendengar nya menangis dan terharu.

Seokjin memberi isyarat pada Yoongi, agar Yoongi yang membawa kue itu, lalu berjalan mendekat ke arah Jimin dari belakang.

1. Film Out || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang