7. Telephone

7.6K 734 29
                                    

V O T E !

*STILL FLASHBACK

BUGH.....
BUGH.....
BUGH.....

"Anying.... hosh...hosh... Lo berdua lari pake kaki manusia apa kaki burung onta hosh...hosh... Cepet banget dah kayak ninja Konoha! hosh...hosh..." Alam menumpu tangannya di kedua lutut sambil berusaha mengatur nafas

"beh...bener hosh...hosh..." Sahut Rio yang juga tengah berusaha mengatur nafas. Sementara Morgan dan Raihan hanya diam sambil mengatur nafas juga dan menumpu kedua tangannya pada lutut.

Pertanyaan Alam dan Rio tidak dihiraukan oleh Bagas dan Mario. Mereka berdua hanya diam sambil melihat-lihat kerumunan orang yang semakin banyak, dan saat menemukan celah Bagas dan Mario langsung masuk kedalam dan membelah kerumunan. Rio, Raihan, Alam dan Morgan hanya mengekori keduanya.

"Anjir!" -Rio
"Astaghfirullah!"-Raihan
"Ya Tuhan!"-Morgan
"Demi kadal yang terengah-engah!"-Alam

Rio, Raihan, Morgan dan Alam terkejut bukan main dengan pemandangan yang menyambut mereka, sementara Bagas dan Mario seketika membantu dengan tatapan tidak percaya.

Bagaimana tidak terkejut, sekarang ini mereka disuguhkan dengan pemandangan Queen yang tengah duduk di atas perut Radja dengan luka dan lebam yang memenuhi wajah dan tubuhnya, sementara kondisi Radja sendiri tidak beda jauh dengan Queen, lebam dimana-mana, diwajah juga tubuh.

Bahkan Radja dan Queen sampai berguling-guling, saling tendang dan saling banting. Bunyi debuman tubuh yang menghantam lantai lapangan basket membuat orang-orang ngeri tapi tetap saja tidak ada yang berani memisahkan keduanya. Guru-guru juga sudah berusaha, tetapi keduanya tidak ada yang mau mengalah, sama-sama keras kepala dan punya ego tinggi.

Bagas, Mario, Alam, Raihan, Rio, dan Morgan masuk di antara perkelahian keduanya, dan berusaha menghentikan pertarungan mereka, tapi yang ada ada mereka malah kena bogeman dari Radja dan Queen. Bahkan Rio sampai terlempar karena bogeman Queen. ia tidak menyangka Queen mempunyai tinju yang sangat kuat, sehingga ia tidak memasang pertahanan maksimal saat berusaha menahan Queen. Karma karena jadi crocodile!

"Anjing!" Rio shock karena mendapat bogeman mentah dari Queen. Ia memegang pipinya dengan mata melotot, dan tubuhnya tersungkur dilapangan dengan tidak elitnya.

Alam yang melihat Rio terlempar karena hantaman tinju dari Queen langsung pucat dan perlahan berjalan mundur, menjauhi dua serigala yang tengah bertarung dengan berapi-api itu.

Raihan dan Morgan terkena sikut dan kepalan tangan Radja, alhasil keduanya juga tersungkur dilapangan tapi tidak semengenaskan dan se-shock Rio. Bagas juga terkena tinju dari Queen. Memang sakit, sangat sakit malah, tapi Bagas tidak sampai terlempar dan tersungkur seperti Rio. Bagas juga terkejut. Bagaimana bisa, seorang yang memiliki wajah bak bidadari yang lemah lembut mempunyai kekuatan layaknya master beladiri.

Mario? Mario tidak terkena pukulan dari siapapun. Ia berhenti berusaha menengahi perkelahian Radja dan Queen saat melihat Alam yang mundur teratur dengan wajah pias. Ia juga melihat Rio yang masih tersungkur dan memegang pipi bekas tonjokan Queen dengan wajah shock, warna keunguan mulai terlihat diwajah Rio.

Anak-anak Kingdom sudah berhenti berusaha memisahkan Radja dan Queen yang masih setia beradu jotos. Guru-gurupun tidak ada yang berani masuk diantara perkelahian keduanya. Bagas memang bisa mengimbangi satu kekuatan seperti Radja, tapi dua kekuatan seperti Radja? Lebih baik ia mundur dan menunggu keduanya berhenti dengan sendirinya.

Anak-anak Kingdom, guru-guru dan siswa-siswi lainnya, hanya bisa menonton Radja dan Queen yang bertarung dari jarak yang aman. Guru-guru tidak berani melapor kekepolisian, selain dapat merusak Citra sekolah, mereka juga tahu betul siapa keluarga Radja, sementara Queen?
Kepala sekolah sendirilah yang melarang keras guru-guru berbuat sesuatu yang berpotensi membahayakan Queen, bahkan kepala sekolah bilang, sekalipun Queen membakar gedung sekolah dengan sengaja, jangan ada yang berani buka mulut dan melapor kepada polisi. Guru-guru bingung, tapi tidak ada yang berani mempertanyakan keputusan kepala sekolah.

Kepala sekolah berpikir, ia memang tidak mau berurusan dengan Atlanta Family, tapi ia lebih tidak mau berurusan dengan William Family, keluarga dari Queen, terlebih lagi Queen adalah cucu sah dari Gold Family.

Semua orang terus melihat pertarungan Radja dan Queen dengan wajah yang menunjukkan kengerian terhadap pertarungan keduanya, sampai tiba-tiba Queen mengangkat sebelah tangannya, mengisyaratkan untuk berhenti dan diam. Semua orang langsung terdiam, tinju Radja pun masih melayang dan berhenti diudara. Radja menatap Queen dengan bingung tapi yang ditatap malah tidak perduli. Queen mengeluarkan ponselnya yang bergetar dari dalam saku roknya, Queen kemudian menempelkan ponselnya ditelinganya.

"Ya Grandpa?"

"Queen, Grandpa lupa kasi tau kamu, kalo nanti kita bakal ngehadirin acara ulang tahun adik tiri kamu. Mama tiri kamu ngundang Grandpa, jadi kamu harus ikut"

"Kapan?"

"Sabtu depan"

"Sabtu? Tapi Queen ada job malam itu"

"Maafkan Grandpa Queen, maklum Grandpa udah tua, jadi cepet lupa. Tapi tetep kamu harus ikut!"

"Ugh... Ya..ya.. Queen ikut" Queen memutar bola matanya dengan malas saat mendengar omelan dan kecerewetan Grandpa-nya itu.

"Jangan memutar bola matamu. Grandpa tau betul tabiat burukmu yang satu itu"

"Iya..iya.. i'm sorry Grandpa" ucap Queen dengan suara yang dimanis-maniskan.

"Hmm... Dan jangan lupa, cepat sembuhkan luka dan lebammu Itu. Grandpa tau kau sekarang tengah berkelahi. But, lumayan juga skill orang yang kau tindih. Jujur Grandpa agak malu melihat posisi kalian berdua sekarang hehe..."

Mendengar ucapan Grandpa-nya, Queen menengok kesana-kemari, mencari sosok Grandpa-nya atau setidaknya orang yang mungkin menjadi mata-mata Grandpa-nya. Tapi sayangnya Queen tidak menemukan siapapun.

"Iya..iya.."

Tuuuuut....

Queen langsung mematikan sambungan teleponnya, tanpa menunggu balasan dari Grandpa-nya.

Saat Queen sudah menutup teleponnya, ia melihat kearah Radja dengan wajah kesal. Ia menyingkir dari perut Radja, dan menepuk baju dan roknya dari pasir dan debu yang menempel dengan wajah yang sama, kesal. Ia tidak terima jika ia kalah.

Radja yang paham kemudian bangun dengan wajah sumringah. Ia tersenyum sangat lebar sambil membersihkan pasir dan debu yang juga ada pada seragamnya. Queen sudah berjalan pergi dengan wajah yang bertambah jengkel karena melihat senyuman Radja. Radja yang melihat itu cepat-cepat menyusul Queen dan masih setia dengan senyum lebar menghiasi wajah tampannya.

Semua orang yang melihat kepergian keduanya hanya bisa melongo. Bahkan Bagas, Mario, Raihan dan Morgan, menunjukkan tampang bodoh yang jarang atau mungkin tidak pernah dilihat orang-orang. Sementara Alam dan Rio jangan ditanyakan, kondisi wajah mereka berdualah yang paling bodoh dan konyol di antara anak-anak kingdom lainnya, tapi entah bagaimana mereka berenam tetap tampan walau memasang wajah bodoh.

"ntar..ntar... Ini mata gua yang siwer apa gimana ni?" Rio bertanya pada Alam yang berdiri disampingnya, tak lupa tampang bodoh tapi tampan yang terpasang diwajahnya.

"gu..gua gak tau. Kayaknya mata gua banyak setannya dah. Sampe ngeliat yang aneh-aneh ngeri gini" Ucap Alam yang juga memasang tampang bodoh tapi tampan.

"Ah... Rukiyah mata bisa nggak sih?" Rio bertanya pada Alam. Keduanya saling menatap beberapa detik, kemudian langsung cepat-cepat mengambil ponsel masing-masing.

Yang satu isi pencarian google nya
'apakah mata bisa di rukiyah?'
Sementara yang satunya lagi isi pencarian google nya
'ustad rukiyah yang paling tokcer'

Mari tepok jidat sama-sama kawan-kawan...

Flashback off

* * *

V O T E !

SAVAGE QUEENDove le storie prendono vita. Scoprilo ora