19. Olahraga

1.4K 183 23
                                    

H A I




Dalam beberapa hari ini terdengar rumor bahwa Antonio corporation telah dijual dan itu menjadi perbincangan hangat diantara para konglomerat Indonesia, tentunya anak-anak dari para konglomerat itu juga mengetahuinya dan sudah menjadi topik perbincangan dikala jam istirahat sekolah.

"I can't believe it! Perusahaan sebesar Antonio corporation bisa runtuh dalam semalam!"

"Yaa, habis kejadian mansion Antonio meledak tiba-tiba semua perusahaan dijual! Atau jangan-jangan Mr. Antonio punya musuh yang kuat banget?!"

"Kayaknya gitu, gue harap dady gue gak punya masalah sama orang kayak gitu, gue gak mau jatuh miskin"

"Yaa, It was a nightmare"

...

Hari ini Queen begitu berseri-seri karena beberapa semut telah disingkirkan. Yaa untuk Grisela dan Antonio mereka bisa menunggu, ia tidak ingin terburu-buru, ia ingin menikmati proses menyiksa mereka secara perlahan. Permainan mengejar rusa yang sekarat sangat menyenangkan.

Dan ia juga akan merilis berita mengenai Grisela yang bukan darah daging dari Xavier ayahnya. Ia sudah melakukan tes DNA yang enggan dilakukan oleh kakeknya, dan seperti dugaannya Grisela sama sekali bukan anak Xavier dan yang lebih mengejutkan Grisela juga bukan anak dari Antonio. Padahal dari cerita Grandpa nya, Rianna telah berhubungan dengan Antonio saat ia mengaku dihamili oleh ayahnya. Whore!

...

"Hai Queen, atau perlu gua panggil mrs. William?" Sambil tersenyum dengan manis Gardi yang baru datang duduk dan menyapa Queen yang masih saja sibuk membaca buku. Tanpa terganggu Queen fokus membalik halaman buku dan membaca tiap-tiap kata dengan fokus. Bukannya kesal diacuhkan yang ada Gardi malah makin tersenyum lebar. Expensive! Pikirnya.

Tak lama ketua kelas yang baru dari ruang guru masuk dan sudah berganti memakai baju olahraga.

"Guys kan hari ini pak Dewa lagi pergi event olahraga, kita bakal diajar sama pak Randi yang kebetulan hari ini lagi ngajar juga, jadi kalian cepet-cepet ganti baju, soalnya pak Randi udah nunggu di lapangan basket sama murid kelas lain"

"Loh ada murid kelas lain juga Jun?"

"Iya kita nyempil ama mereka jadi nanti jam olahraga kita bakal diganti sama pelajaran jam pertama, gua udah diskusi sama bu Ningsih tadi, beliau bilang iya"

"Kelas berapa?"

"Waduh! Kalo itu gua lupa nanya ama pak Randi tadi"

"Ehhhh gak guna lu! Huuuuuuu!" Beberapa murid meneriaki Juna-ketua kelas

"Gua bolak-balik kek setrikaan gini lo bilang gak guna! Lo pada yang diem kek batu nisan gini mau gua sebut apa? Ada kata yang lebih gak guna dari 'gak guna' ?"

Seketika semua kicep mendengar balasan Juna yang nyelekit.

"Udah semua ganti baju! Bubar! Jangan lelet-lelet, entar gua coret nama lo pada dari daftar absen kelas!"

Semua langsung ngacir ke toilet mendengar perkataan Juna, manusia gila yang sayangnya ketua kelas mereka itu tak pernah main-main dengan ucapannya, jika ia bilang coret maka ia benar-benar akan mendepak keluar siswa yang melanggar aturannya.

Queen juga sudah memegang baju olahraganya. Ia berjalan bersama Diandra yang terus berceloteh disampingnya, sementara si manis Gardi, ia sudah pergi ke toilet bersama beberapa teman barunya dikelas.

Sesampainya di lapangan basket, Queen dapat melihat manusia yang menjulang tinggi dan paling mencolok karena wajah tampannya. Ia tengah mendribble bola basket, rambutnya yang di kuncir bergoyang bersama gerakan bersemangatnya mendribble bola basket. Selesai mencetak angka ia bertos ala pria bersama temannya. Siapa lagi kalau bukan Radja, si prince charming sekolah ini.

Queen memutar bola matanya lelah. Bahkan Radja belum berbuat ulah tapi ia sudah lelah lebih dulu. Sepertinya jam pelajaran olahraga kali ini akan berkali-kali lipat lebih melelahkan dari sebelumnya. Ia mempunyai firasat yang kuat akan itu.

SRAKKKK

Tiba-tiba tangan kekar berotot serta dengan vein yang menonjol merangkul pundaknya, diikuti suara super ceria yang menyapanya lagi.

"Hai again Queenn" Gardi merangkul pundak Queen secara alami tanpa canggung sama sekali, ditambah wajahnya yang berada tepat disebelah wajah Queen. Membuat Queen yang menengok kearahnya harus memundurkan kepalanya agar ia tak mencium pipi Gardi yang tepat beberapa centi dari hidungnya.

"Don't you want your hand?"

Radja tengah bertos ria dengan temannya a.k.a Bagas dan kawan-kawan except Mario, tiba-tiba Alam menampar tangannya yang akan bersalaman.

"Puceekkk, apa-apaan lo nampar tangan gua!"

"Anjir mata aiiingggg!! Ahhh hati aiiingggg! Calon istri aiiingggg!!!"

"Apaan sih ni beruk gaje banget!" Ucap Radja yang masih belum melihat ke arah yang Alam lihat.

Saat Radja yang penasaran menengok ke arah kemana tatapan Alam jatuh tiba-tiba ia seakan menumbuhkan ekor kyubi layaknya Naruto dengan efek berapi-api yang menghiasi.

"Anjiiinggg sialaannn!" Dengan kecepatan penuh layaknya dikejar angsa, Radja berlari menuju Queen dan juga Gardi. Alam dkk juga menyusul dibelakang Radja yang tengah kesetanan, mencegah manusia itu menumbuhkan ke-9 ekornya.

BRAKKKKK! GUBRAKKK!

Tendangan maut Radja melayang menghantam Gardi yang tengah menatap Queen dengan wajah manis tapi sedikit pucat.

Gardi jatuh terduduk, tapi ia sempat melakukan rol belakang dua kali bahkan sebelum masuk bab materi rol belakang.

"Tai anjing sialan lo! Ngapain lo rangkul-rangkul calon mantu bunda gua!" Radja langsung mendekati Queen dan menyapu tempat yang tadi di sentuh Gardi, seakan banyak kuman yang menempel. Sementara Queen yang tadinya berniat mematahkan sedikit tangan Gardi langsung berubah pikiran, sepertinya ia tak perlu turun langsung dalam memberi pelajaran pada Gardi, karena manusia yang tengah panik membersihkannya ini adalah sebuah buldozer hidup khusus untuk mengusir kumbang-kumbang jantan yang hobi mengerubunginya.

Sepertinya memiliki Radja disisinya tidak seburuk itu. he's kinda cute! And spontan. Reaksi lucu dari Radja yang membuat Queen agak tertarik.

Owhh ya! Ketenangannya benar-benar bukan hari ini! Poor Queen.

SORRY!
I FEEL SO SORRY! It's take long time! My brains stuck for the plot.
Even if i hit this stupid stuff on my head, that's not working.
And I'm grateful to get inspired in a midnight.

Just this for now.
Please don't judge me, bcs this part too short. I'm trying guys, but this is my limit for today.
GOOD JOB MY BRAIN, KEEP ON WITH THE GOOD IDEAS, AS FAST AS YOU CAN!




SAVAGE QUEENWhere stories live. Discover now