🍵36| Mantan🍵

55 11 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM, HAII SEMUANYAA! HARI INI AKU BAWAKAN CERITA SHAFIQA UNTUK KALIAN SEMUAAA.

YUK SIAPKAN HATI DAN KOMENAN TERBAIK KALIAN UNTUK PART INI JUGA SEMOGA PART INI MEMBUAT KALIAN TERHIBUR.

LANGSUNG AJAA CUS BACAAAA!

✿✿✿

Part 36























•┈┈•┈┈••┈┈•┈┈••┈┈•┈┈•

"Cie yang tadi pagi bucin," goda Vale seraya menyenggol lengan Shasa

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.


"Cie yang tadi pagi bucin," goda Vale seraya menyenggol lengan Shasa.

Untung saja nasi gorengnya tidak jatuh ke meja, kalau nasinya jatuh sangat disayangkan. Padahal nasi goreng adalah menu favorit Shasa di kantin ini ditambah minumannya green tea.

"Siapa juga yang bucin?" sewot Shasa.

Oh iya, Vale belum tau mengenai berakhirnya hubungan Shasa dan Arka. Karena Shasa belum memberitahukannya pada cewek itu. Menurut Shasa, tidak penting untuk diceritakan.

Vale terkekeh gemas. "Terus kalau bukan bucin apa?" Shasa mengedikkan kedua bahunya, acuh.

Nyatanya memang begitu bukan? Shasa tidak bucin dengan Arka, mereka- ralat Arka- meminta maaf pada Shasa dan cowok itu bilang akan memperjuangkannya kembali.

Namun, Shasa tidak peduli lagi. Apapun yang cowok itu lakukan, terserah. Karena Shasa bertekad untuk tidak berurusan dengan cowok itu. Dan Shasa tidak mau dibodohi untuk kedua kalinya.

"Arka mana?" tanya Vale yang menyadari keberadaan pacar dari sahabatnya itu.

"Nggak tau." Shasa mengedikkan kedua bahunya.

Balasan dari Shasa membuat Vale mengernyit, kebingungan. Kenapa jawaban dari Shasa seperti sedang marah? Sedang menahan kesal? Apa yang terjadi? Apa keduanya sedang bertengkar? Tapi kelihatannya baik-baik saja tuh.

"Kalian berantem?" tanya Vale.

Gadis berponi itu menghela napas, gadis itu mengaduk green tea tak minat. Padahal dirinya ingin menghindari segala pertanyaan yang berhubungan dengan Arka, tapi sepertinya sahabatnya ini sangat penasaran.

"Nggak," jawab Shasa tanpa menatap lawan bicaranya.

Vale menatap Shasa dari samping, gadis itu sangat susah ditebak. Raut yang ditunjukkan gadis itu selalu sama, jutek.

Orang yang baru mengenal Shasa akan menilai bahwa cewek itu sombong karena rautnya yang tidak santai, tapi sebenarnya gadis itu sangat asyik ketika sudah kenal lebih lama.

Vale merasa sahabatnya itu sedang menyimpan masalah, tapi Vale tidak ingin bertanya terlebih dahulu. Karena Vale akan menunggu Shasa untuk bercerita tanpa ditanya.

Shafiqa [END]✓Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz