🍵45| Pembalasan Bella🍵

52 11 0
                                    

ASSALAMUALAIKUM, HAII SEMUANYAA! HARI INI AKU BAWAKAN CERITA SHAFIQA UNTUK KALIAN SEMUAAA.

YUK SIAPKAN HATI DAN KOMENAN TERBAIK KALIAN UNTUK PART INI JUGA SEMOGA PART INI MEMBUAT KALIAN TERHIBUR.

LANGSUNG AJAA CUS BACAAAA!

✿✿✿

Part 45



























•┈┈•┈┈••┈┈•┈┈••┈┈•┈┈•

Shasa melangkahkan tungkainya menuju UKS seorang diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Shasa melangkahkan tungkainya menuju UKS seorang diri. Shasa melarang Vale untuk ikut dengan dirinya, karena Shasa takit jika terjadi keributan antara Vale dengan Bella nantinya.

Gadis itu sedari tadi menunggu Arka kembali ke kelas, tapi tak ada tanda-tanda bahwa cowok itu akan datang. Maka, Shasa bertekad untuk menghampiri mereka.

Dan disinilah Shasa berada, di depan pintu UKS.

"Maksud lo ngelakuin itu apa?"

Shasa tau itu suara siapa. Jadi Shasa mendengarkan pembicaraan kedua manusia tersebut dibalik celah pintu yang terbuka sedikit.

Terdengar suara isakan. "Gue cuma nggak mau lo tolongi cewek itu."

Arka mengusap wajahnya frustasi. "Lo tau nggak sih gue itu benci sama lo! Dan lo dengan seenaknya nyakiti perasaan pacar gue dengan drama murahan lo!"

Bella mendongak. "Mau sampai kapan lo kayak gini Ka? Kapan lo akan balas perasaan gue? Kenapa harus dia? Apa istimewanya dia sampai lo tolak gue berkali-kali?"

"Banyak keistimewaan yang dimiliki pacar gue, lo nggak akan bisa memilikinya," tekan Arka.

Bella memegang uju kemeja sekolah Arka. "Apa?! Apa keistimewaan itu?! Nggak mungkin dia punya sedangkan gue nggak!"

Cowok itu menepis tangan Bella. Kemudian cowok itu hendak melangkahkan tungkainya, namun Bella menahan pergelangan tangan Arka.

Arka menghela napas, berusaha untuk tetap sabar. "Apa Bella? Lo masih belum puas? Apa lagi yang bakal lo lakuin ke pacar gue?"

Bella menyeka air matanya, lalu berujar, "gue nggak akan ngelakuin apapun ke pacar lo, tapi perlu lo inget! Lo bakalan butuh gue! Dan bila saat itu tiba, gue nggak akan pernah lepasin lo dari genggaman gue!"

Cowok itu tak menggubris perkataan Bella, kemudian menepis kasar tangan gadis itu.

Melihat Arka hendak keluar, tungkai Shasa bergerak cepat pergi dari sana. Shasa tidak mau jika ketauan.

Namun usahanya sia-sia karena Arka sudah duluan mencekal pergelangan tangannya.

Menelan salivanya, setelahnya membalikkan badan seraya cengengesan.

Shafiqa [END]✓Where stories live. Discover now