DUA BELAS

3.5K 292 22
                                    

Bel berbunyi 15 menit yang lalu namun guru belum mendatangi kelas rena. Selang beberapa menit derap langlah seseorang mengalihkan atensi semua siswa di kelas rena
Kelas yang awalnya ricuh kini diam seketika
Muncul sosok perempuan paruh baya dan seorang pemuda yang berdiri di belakang pintu kelas

“Pagi anak anak” sapa guru sambil memasuki ruang kelas

“Pagi” sahut serempak

“Sebelum ibu mengajar ibu ingin memperkenalkan teman baru kalian” ujar guru fisika sekaligus wali kelas rena bu nisa

“Cowok apa cewek bu?” tanya salah satu siswa

“Nanti kalian pasti tau, mari nak masuk” printah bu nisa

Laki laki tampan berjalan memasuki kelas sontak siswa siswi  yang melihat ketampanan pemuda itu mulai berbisik bisik trutama siswa

Anjir mimpi apa gue semalem liat cowok ganteng”

“gua rasa dia jodoh gue”

“Jodoh palalu meledak”

“Tampan bagai Romeo dan gue Juliet”

“Idih Juliet juleha!!!”

Gelak tawa pecah karna bisik bisik tetangga yang terlalu menggelegar di dalam kelas namun rena tidak menanggapi ia terlalu fokus dengan novelnya Derrel yang melihat pemuda itu sedari tadi memperhatikan rena yang duduk di depannya

“Re lo tau cowok itu ga?” tanya derrel

“Ga tau” balas rena tampa menoleh kea rah derrel

“Tapi dari tadi dia ngeliatin lo” Rena tak menanggapi ia terlalu fokus dengan novel yang menceritakan perjodohan seorang CEO muda dengan gadis SMA

“Baik silahkan perkenalkan diri kamu” Perintah bu nisa

Pemuda itu hanya menganggukan kepalanya dan maju satu langkah untuk memperkenalkan dirinya

“Nama gue galang firmansyah kalian bias panggil gue galang” ucap galang memperkenalkan dirinya

Nama itu nama yang rena kenal, rena yang awalnya mendengar nama galang sontak melihat kea rah orang yang berbicara yang mengaku bernama galang

“GALANG!” Teriak rena

Galang yang mendengar teriakan itu pun tersenyum kerah rena hal itu tak luput dari penglihatan siswa siswi kelas rena bisik bisik tetanga kembali terdengar kelas kembali rucuh

“Duh senyumannya ngalahin tebu anjir”
“Minta di halalin nih galang”
“Emang mau galang ngehalalin lo mukak kek pantat panci “ protes siswa yang tak terima akan pujian pujian yang di berikan galang

Gelak tawa kembali memenuhi ruang kelas rena, rena yang awalnya terkejut akan kehadiran galang pun ikut tertawa. Bu nisa hanya bias menggeleng gelengkan kepalanya

“Sudah sudah galang kamu duduk di samping derrel, derrel angkat tangan kamu” printah bu nisa yang langsung di lakukan oleh derrel

Galang yang melihat siswa menaikan tangan di pojok belakang pun menghampirinya namun langkahnya terhenti ketika rena menghadangnya dengan tangan

“Lo ngapain disini?” tanya rena
“Nyangkul! Udah tau gue di sekolah ya mau sekolah lah” ketus galang

“Bisa aja lu jadi tukang kebun sekolah kan”

Galang tak menanggapi kalimat rena galang kembali melangkahkankakinya yang sempat terhenti. Interaksi keduanya  dapat di lihat jelas oleh semua pengghuni kelas

“Rere kenal dia” tanya alexa pada irene

“Maybe” Jawab irene acuh

Alexa yang belum puas akan jawaban irene pun menoleh ke belakang berhadapan dengan rena

“Lo kenal dia?” Tanya alexa

“Panjang ceritanya” Jawab rena

“Sudah sudah yang mau bertanya soal elang nanti aja kita lanjutkan pembelajaran minggu lalu” ucap bu nisa

Alexa langsung berbalik setelah mendengar ucapan bu nisa
Pelajaran dimulai semua fokus pada objek yang ada di depannya yang sedang berbicara sambil menulis materi di depan papan tulis ah, entah lah apa yang di tulus bu nisa. Empat jam sudah berlalu bel istirahat sudah berbunyi

“Sekian dari ibu semoga kalian mengerti ibu akhiri sampai di sini selamat siang” pamit bu nisa langsung bangkit dari tempat duduk dan pergi meninggalkan kelas

Siswa siswa berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut yang sedari tadi minta di isi

Rena, galang dan ke tiga sahabat rena masih berada dalam kelas alexa dan irene menghampiri tempat duduk galang

“Gue alexa” ucap alexa sambil mengulurkan tangan galang membalas uluran tangan alexa

“Gue irene” ucap irene sambil melaimbaikan tangan

“Gue galang” ucap galang tersenyum manis sambil berdiri dari tempat duduknya

Rena yang tadinya diam kini bangkit dan melihat kearah galang

“Lo kok bias sekolah disini sih” Tanya rena ketus

“Ya terserah gue dong” Balas galang

“Ih apaan sih jangan jangan lo ngikutin gue ya”

“Dih ke pd an”

“Udah udah lo berdua jangan berantem mulu” ucap irene

“Dia yang duluan” Tuduh rena

“Elo yang duluan”

“Elo!”

“Dih apaan sih lo yang du---”

“STOPPPP!!!” Teriak alexa yang merasa bosan akan perdebatan ini

“Lo berdua berantem jangan jangan jodoh ya” ucap irene ngawur

“GAK” Tolak galang dan rena bersamaan

“Ciee barengan” goda alexa

Derrel yang sedari tadi memperhatikan hanya bias memutar bola matanya malas dan menarik tangan rena dan galang, alexa dan irene  yang melihat itu hanya bias mengikuti pergerakan mereka

Saat ini mereka berlima sudah duduk di kantin menunggu pesanannya. Rena melihat seseorang yang memasuki kantin Bersama gadis yang tak lain adalah galang dan sintia
Galang yang sedari tadi memperhatikan rena sedikit mehami apa yang terjadi

“Ga usah di liatin kalua ga kuat” ucap galang, rena hanya mendengar ucapan galang tanpa ada sahutan

Irene datang dengan membawa napan di ikuti oleh penjaga kantin

“Makanan datang “ ucap irene
Irene menurunkan mangkok mangkok yang berisikan bakso dan memberikankepada sahabatnya dan galang

“Makan re,cemburu juga perlu tenaga” bisik galang rena hanya melirik galang dan melanjutkan makannya

Semua menikmati makanan dengan nikmati setiap suapannya hanya ada keheningan di antara mereka berlima hingga suara irene memecah keheningan

“Nanti pulang sekolah kita ke kafe dulu sekalian kita biar bias akrab sama galang” ucap irene yang di angguki semuanya mereka kembali menikmati makanan

RENA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang