TIGA PULUH DUA

4.2K 288 8
                                    

Di sisi lain seorang pemuda dewasa dan seorang laki laki remaja sedang berada di sebuah kamar rawat rumah sakit mereka adalah elang dan rian
Selepas elang mendapati informasi dari dokter adrian elang langsung menghubungi rian lewat ponsel rena
Tidak ada yang membuka suara hanya ada keheningan rian yang menatap ke arah rena sedangkan elang menatap kosong

"Kak" panggil elang

Rian hanya menoleh sekilas dan kembali menatap rena

"Kenapa lo ga ngasih gue tau kalau rere sakit?" Tanya elang

"Apa dengan gue ngasih tau elo rere sakit lo bakal ada buat dia? Kalau lo tau dia sakit dan lo berubah pikiran sama apa yang lo lakuin saat ini itu lo namanya kasian sama rere"ucap rian

"Gue masih sayang rere kak" ucap elang

"Lo masih sayang sama dia tapi lo berlaga seolah olah lo bisa ngelepas rere gitu? Lo bodoh lang"

"Gue tau gue bodoh kak tapi gue bener sayang rere kak" ucap elang

"Gue ga bisa maksa prasaan rere lang gue cuma minta satu dari lo seandainya rere udah jatuh hati ke orang lain lo tetep jaga dia ya"

Deg

Jatuh hati ke orang lain? Apa maksud rian apa rena sudah menemukan pengganti elang?
Banyak pertanyaan di otak elang ia menatap rena

"Gue ga tau lang rere bertahan sampai kapan gue juga baru baru tau penyakit rere,kadang gue mikir kenapa bukan gue yang di posisi rere kenapa harus rere?" Tanya rian

"Kak jangan ngomong kayak gitu rere kuat bang pasti" ucap elang

"Gue tau lang dia gadis yang kuat,lo jangan kasih tau siapa siapa soal ini lang" ucap rian elang hanya mengangguk memahami

Elang merasakan getaran di sakunya ia mengambil ponselnya ia melihat layarnya 4 panggilan dari dion dan 3 panggilan tak terjawab dari devan ponselnya kembali bergetar di sana ada nama devan

"Devan nelfon kak" ucap elang

"Angkat aja tapi jangan kasih ke sini dulu biar dia sekolah dulu"

Elang hanya menuruti pritah rian ia menekan tombol hijau di ponselnya

Hallo" sapa elang namun tak ada yang menjawab

"Hallo van?" Ucap elang kembali

"Lo dimana?" Tanya devan di sebrang sana

"Rumah sakit pelita bunda"

"Gue sama yang lainnya nyusul"

Elang berfikir dan menatap rian meminta jawaban rian yang mengerti langsung menggeleng elang memahami pun hanya menurut

"Ga perlu nanti aja kesini gue sama kak rian yang jagain rere nanti kalian pulang sekolah aja kesininya rere juga ga papa" ucap elang panjang

"Kalau gitu kita kesana ntaran aja lang kita sekolah dulu" ucap seseorang yang suaranya di kenali elang dia dion

"Oky nanti kalian kesini kabarin gue ya" balas elang

Elang langsung memutuskan panggilannya sepihak

"Dia bilang apa?" Tanya rian

"Mau kesini entaran" ucap elang

"Gue percayain rere sama lo ya lang" ucap rian srius

"Pasti kak"

"Jangan kecewain gue lagi cukup sekali lo kecewain gue"

"Iyaa kak"

"Panggil abang aja" elang hanya mengangguk sebagai jawaban

Mereka kembali diam hanya ada keheningan antara mereka sampai akhirnya suara rena memecah keheningan itu

"Bang" ucap rena pelan

Rian langsung menghampiri rena dan mengambilkan air untuk di minum rena

"Udah?" Tanya rian

"Udah"sahut rena

"Ada yang sakit kakak panggilin dokter ya" ucap rian

"Ga perlu rena udah ga sakit" ucap rena

Rena menatap elang yang duduk mendunduk di sofa rian paham akan situasi ini

"Re kakak ke kantin dulu ya" pamit rian rena hanya mengangguk

Dirasa rian sudah pergi elang menghampiri rena yang sedang menatap langit langit ruang rawat

"Re gu--"

"Gue ga tau lang kenapa di saat seperti ini malah lo yang ada di samping gue, lo tau kan sekarang gue lemah? Gue lemah lang sekarang lo mau apa? Mau ngetawain gue kan? Ayo lang ketawain gue lang ketawain gue sekenceng kencengnya" ucap rena memotong ucapan elang

"Re lo ga lemah re,lo kuat gue bakal ngejagain lo"

"Lo kasian kan sama gue lang?" Tanya rena

"Enggak re,enggak gue ga kasian sama lo gue sayang sama lo"

"Basi lang"

"Maaf re maafin gue,gu--"

"Gue ga perlu maaf dari lo lang, dulu gue sayang banget sama lo lang tapi lo sia sia rasa sayang gue lang,jadi gue mohon lo pergi lang" ucap rena

"Tapi re"

"PERGI LANG!" Teriak rena

Rian mendengar teriakan rena langsung masuk ke ruangan rena ternyata rian tak sendiri ada sahabat sabahat rena,vera devan dan dion

"Lang lo pergi dulu ya" ucap rian halus

"Ga bang gue mau jaga rere bang" protes elang

"Lang,lo makan dulu yuk sama gue ke luar" ucap dion

"Ga yon gue mau sama rere yon" ucap elang

"ELANG PERGI!" Teriak rena

Elang hanya pasrah ia bangkit dari duduknya dan menatap rena ini memang kesalahannya kesalahan yang dia perbuat

"Aku pergi dulu re nanti aku kesini lagi" ucap elang sambil tersenyum

"Ga perlu" balas rena datar

Elang hanya bisa tersenyum miris hubungannya dengan rena saat ini benar benar brantakan

"Bang gue pulang dulu" pamit elang ke rian

"Lo ga perlu ke sini rere pulang hari ini,lo tetep sabar ya lang" ucap rian tulus

"Iya bang,gue pamit" ucap elang

Elang keluar dari ruang rawat rena membawa prasaan menyesal karna perbuatannya ia menjadi lebib jauh dari rena

"Re gue sama devan nyusul elang ya re" ucal dion menarik tangan devan,devan hanya pasrah

"Elang" ucap seseorang menepuk bahu elang

"Yon,van" ucap elang lirih

"Udah gue maafin" ucap devan merangkul elang begitupun dion

"Kita makan dulu deket deket sini ada kafe lo belum makan kan" ucap dion elang hanya mengangguk menyetujui

Mereka bertiga mulai akur bukan seharusnya begitu? Mereka bertengkar karna satu kesalahan sedangkan mereka beteman sudah lama,ah pusing memikirkan persahabatan mereka

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Neh kan elang nyesel😭

See you🖤

RENA [END]Where stories live. Discover now