Separate

85 19 0
                                    

"Ah." Jyuto memegang kepalanya yang sakit karena benturan kecelakaan semalam.

Woof Woof

Dilihat anjing kesayangannya, Ryuto. Sedang duduk di pangkuannya sambil menunggunya sadar.

Lalu dirinya melihat ke sekeliling.

"Bisa-bisanya gua selamat waktu kecelakaan semalam. Tapi syukurlah, mungkin Tuhan masih sayang sama gua hehe." Jyuto berdiri mencoba untuk mencari teman-temannya siapa tahu ada yang nyangkut di pohon kan berabe.

"Kau sudah sadar Jyuto?" Suara berat yang familiar ditelinga Jyuto sontak menarik perhatiannya.

"Lah Riou?" Jyuto kaget dengan kehadiran Riou di hadapannya. "Kenapa kau bisa disini?"

"Hmm jadi mobilku- ah, maksudnya mobil Hifumi, tidak sengaja menabrak mobilmu. Dan ya- disinilah kita sekarang." Kata Riou sambil memberikan Jyuto teh hangat dan memberikan tiga buah sosis untuk Ryuto.

Darimana dia mendapatkannya?

Setelah kecelakaan itu, semuanya pergi kesebuah minimarket yang berada disekitar sini untuk berlindung sementara.

"Nii-chan..."

"Ichi-nii..."

Teriak Jiro dan Saburo menghampiri sang kakak yang sedang mengobati luka ditangan Kuuko. Ternyata kecelakaan itu mempersatukan mereka yang sempat terpisah.

"Lepas, lepas, lepas, lepas, lepas!!!" Teriak histeris dari luar. Terlihat Doppo sedang memukuli sesuatu yang mencengkram tangannya. Sesuatu itu adalah zombie.

Semua orang langsung berhamburan keluar. Hifumi yang melihat itu langsung memukul kepala zombie itu dengan sebuah batu yang keras, seketika zombie itu mati ditempat.

"Hiks...Hifumi..." Doppo menatap kearah sahabatnya. "A-aku...tidak mau...m-menjadi seperti mereka." Dilihat ada sebuah luka dipergelangan tangan Doppo, semuanya panik.

Hifumi menahan luka Doppo supaya virusnya tidak menyebar. Riou tampak mondar mandir mencari sesuatu, lalu ia menemukan sebuah pisau yang lumayan besar dan tajam.

Doppo yang melihat itu mengerti apa yang akan terjadi padanya, ia langsung menggeleng.

"Takpa Doppo-chin semuanya akan baik baik saja, ok?" Hifumi memeluk Doppo, mengalihkan pandangannya, dan menenangkannya. Sementara Riou bersiap-siap untuk mengayunkan pisaunya.

"Tunggu dulu!" Cegah Ichiro. "Aku menemukan obat bius, mungkin ini bisa menghilangkan rasa sakitnya sementara" Ichiro memberikan bius itu ke Doppo dan...

*Blasss

Tangan itu terpotong setengah bagian. Semuanya mengalihkan pandangan tak mau melihat Gore dihadapannya. Doppo meringis ngeri dan sedikit kesakitan.

Ichiro segera membalut luka Doppo.

"Doppo, Doppo lihat aku!" Hifumi mengangkat wajah Doppo untuk menatap wajahnya. "Lihatlah, semuanya baik-baik saja bukan?"

"Tapi tanganku?" Doppo menatap tangan kirinya yang hanya tinggal sebatas siku.

"Sudahlah, ikhlaskan saja. Yang penting kau tidak menjadi bagian dari mereka" Hifumi mengusap air mata Doppo dan menyemangatinya.

"Doppo-san, gomennasai" Riou membungkuk meminta maaf.

"Daijobu Riou...Arigatou" Doppo berterima kasih kepada Riou.

*Grrrrr

Terdengar suara geraman dari arah jalan samping minimarket tempat mereka sekarang.

"Sepertinya kita tidak bisa berlama disini" Ujar Samatoki.

Escape From DeathWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu