Matter

94 20 0
                                    

"Riou jaga di belakang!" Riou mengangguk.

Peluru mereka sudah habis, jadi mereka hanya bertahan dengan memukul kepala zombie itu. Mereka menuju gudang tak jauh dari tempat mereka dan langsung menuju lantai 2, lalu mengunci pintunya.

"Hosh, hosh, hosh.. Apaan makhluk itu?!" kata Jyuto menstabilkan pernapasannya. Begitupun Riou.

Tiba-tiba, pintu di gedor dengan paksa dengan zombie. Rupanya sedari tadi mereka berkumpul di depan gudang dan menerobos masuk bersama. Padahal tubuh mereka sangat lemah.

"Sialan!" kata Jyuto mengambil gagang kayu di lantai gudang. "Terima ini!!" Baru satu zombie yang dia pukul, dengan mudahnya terpental hingga menabrak zombie lain.

"Kau pergilah" kata Riou.

"Lewat mana?!" tanya Jyuto.

Riou hanya menunjuk jendela. Jyuto segera membuka jendelanya.

"Bagaimana caranya?"

"Kau turunlah. Biar aku yang menahan" kata Riou sambil memukul zombie menggunakan senapan kosongnya.

"Jangan bilang begitu! Kita ini harus terus bersama! Kita berdua pasti selamat!" kata Jyuto.

Riou hanya tersenyum tipis. Dia melempar senapannya ke zombie yang membuat mereka terjatuh semua. "Kesempatan" batinnya. Riou menarik Jyuto ke jendela.

"Oy Riou?!!"

"Berjanjilah kalau kau harus selamat dan pergi dari sini" kata Riou mengangkat Jyuto.

"Tu-tunggu---" Belum selesai Jyuto ngomong, Riou melempar dirinya. Di saat sebelum melempar...

"Sayonara" kata Riou.

Jyuto terlempar agak jauh dari gudang itu lalu meraih salah satu dahan pohon. Tapi sayangnya, dahan tersebut tidak mampu menahan dirinya. Jyuto terjatuh ke tanah.

"RIOU!!!!!" teriak Jyuto. Sayangnya, Riou sudah menutup jendelanya dan di jendela tersebut terdapat banyak darah.

"Ck baka!" Kesal Jyuto. Dia hampir menangis. Dia tidak terima dengan semua ini. Bisa bisanya tentara itu melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri demi orang lain.

Jyuto bangkit lalu berlari sebelum zombie yang lain mengejar.

Riou, arigatou...

Ditempat lain...

Ryuto telah membawa mereka kesebuah toko manisan untuk bersembunyi dari kejaran zombie-zombie itu.

"Kita harus merencanakan sesuatu untuk melawan balik para Zombie, aku yakin keluarga kita juga sudah menjadi Zombie." Kata Hifumi dengan matanya yang sendu.

"Aku setuju." Ucap mereka serempak.

"Tapi kita harus belajar menembak, bela diri, dan tentunya mencari tahu tentang Zombie." Ucap Hifumi lagi.

"Gua bisa ngajarin kalian tentang menembak." Kata Kuuko sambil membuat pose cara menembak.

"Gua heran, lu belajar senjata darimana?" Tanya Ichiro.

"Dari game lah!" Kuuko bocil epep :v

"Gua seorang atlet bela diri" Ucap Jiro.

"Gua seorang peretas bahkan hacker." Jelas Saburo.

"Woah kita berbeda karakter juga bakat, dengan ini kita bisa mengalahkan mereka semua!" Kata Hifumi dengan matanya yang berbinar.

"Hanya aku yang tak bisa apa-apa" Doppo pundung di pojokan :v

Escape From DeathWhere stories live. Discover now