Chapter 4 : Come Back

3K 343 71
                                    

Heyaa~ ketemu lagi sama author! Maaf yah baru publish, Authornya lagi sibuk!!


Jangan lupa untuk vote sebelum membaca! Terima kasih~

Boboiboy milik monsta kami hanya meminjam karakternya.

Alur cerita milik putripjp73 dan taufancy01 .

Selamat membaca ya 💕

==

Krrek..

Suara pintu di buka menampilkan sosok pemuda yang tampan namun sayang raut wajahnya benar benar kusut menutupi ketampanannya.

"Aku pulang," dengus Halilintar berjalan ke arah kulkas dan mengambil botol berisikan air dingin dan meneguknya sampai habis.

Gempa yang berada di dapur sedikit terheran dengan kakaknya yang pulang dengan wajah kusut begitu, tapi sepertinya dia tahu...

"Di sana panas ya kak," ucap Gempa.

"Iya dan semakin aku ke sana semakin panas saja," sungut Halilintar duduk di kursi makan.

"Emm kak, apa kau mulai sering melihat kak Taufan, karena kata Blaze, Thorn itu mereka di datangi kak Taufan, menunjukan kehadiran?" tanya Gempa.

"Lebih, bahkan dia mulai menunjukan sifat jahilnya," balas Halilintar.

"Maksudnya?" tanya Gempa tak paham.

"Huh...kunjungan kali ini lebih terasa berkunjung ke rumah hantu, kau tahu Taufan tiba tiba menampakan dirinya dengan darah dimana mana," ucap Halilintar bergidik ngeri.

"Ah.. Jadi kak Hali takut ya hehe."














Mereka berdua terdiam, ah tidak mungkin Gempa berani mengatakan itu dia takut dibanting Halilintar.

"Bukan aku yang ngomong," sangah Gempa.

"Di sini cuma ada kita, atau kau..."

Hening...

"Taufan berhentilah mempermainkanku, aku sudah cukup lelah setelah menemui orang tua kita," keluh Halilintar.

"Ya ampun kakakku sedang kelelahan, atau ketakutan hihi," tawa Taufan samar samar terlihat duduk di kursi yang kosong.

"Kak Taufan jangan menggoda kak Hali," nasehat Gempa.

"Sesekali loh lumayan gak kena banting," kekeh Taufan.

"Kak Taufan, aku dengar dari adik adik kita kau...apa ya sebutannya mengganggu, menampakan diri?" bingung Gempa.

"Mencoba meyakinkan mereka, bukan maksudku menakuti kok, kalau kaya tadi baru nakutin kan Kak Hali," balas Taufan.

"I-iya," balas Halilintar kaku.

"Sudah berapa tahun ya aku pergi, kalian bahkan sudah berada di tingkat mahasiswa, aku seperti merasa tertinggal, tapi di satu sisi aku bersyukur kematianku membuat kalian sedikit terbebas dari papa dan mama," gumam Taufan.

Halilintar dan Gempa saling melirik andai mereka bisa memeluk Taufan saat ini.

"Kak Taufan maaf, andai dulu kami bisa lebih berani, bisa menentang akhirnya gak akan jadi kaya gini, aku terlalu lemah untuk melawan," keluh Gempa sendu.

"Kau tidak akan jadi seperti ini, terjebak diantara dua dunia, maaf aku gagal sebagai seorang kakak," timpa Halilintar.

Taufan tersenyum samar dia tahu semuanya sudah berusaha, hanya takdirnya saja yang belum mendukungnya.

You're Not Wrong!Where stories live. Discover now