Chapter 9 : Warm Memory

1.9K 264 16
                                    

Dooor! Ghehehe ya ampun dah lama gak publish, maaf banget!

Author bener-bener kehabisan ide, sibuk juga nih :(

.

.

.

Enjoy! Jangan lupa vote terlebih dahulu sebelum membaca yaaa








"Selamat pagi kakak!!" Teriak Thorn dengan semangatnya, ia memasuki kamar Taufan dengan senyuman yang lebar.

Thorn menghampiri kasur Taufan dan dudk di tepi nya, ia pun Menepuk2 pipi Taufan pelan, mencoba membangunkan sang kakak tercinta.

"Kaak ayo banguun." Thorn mengguncangkan tubuh Taufan

Namun Taufan tak kunjung juga bangun, dan itu membuat Thorn kesal, sembari menggembungkan pipinya yang tembam.

"Kaakk! Kak Taufan bangun!" Thorn mengguncangkan tubuh Taufan lebih kuat dengan rasa kesal tentunya.

"Mmhh.. 5 menit lagi..." Gumam Taufan, ia membuka matanya sedikit, menatap sang adik yang sudah kesal karena dirinya

"Katanya mau tanam tanaman bareng Thornie! Ayo kak! Ayoo!" Thorn mendudukkan Taufan dengan paksa dan mencubit pipi Taufan kuat

"Aah! Aduh aduh! Aaa Thornie sakiit! Oke oke kakak bangun ini!" Ucap Taufan yang kesakitan, ia pun turun dari kasurnya.

"Hoaaam.. Mmh..." Taufan mengucek matanya perlahan lalu pergi ke kamar mandi nya untuk mencuci wajahnya.





Taufan pun selesai bersiap, tentu saja Thorn senang, dan menarik Taufan keluar kamar.

"Pelan pelan Thorn.." Ucap Taufan yang masih sedikit merasakan rasa kantuk

"Ayoo, gak sabar!" Thorn tersenyum lebar, ia benar-benar senang karena hari ini ia bisa menghabiskan waktunya bersama kakaknya ini.

"Hey hey, jangan keluar dulu, ayo sarapan sama sama yaa." Ujar Gempa dari dapur, ia sedang melakukan hal yang selalu ia lakukan setiap pagi.

Kalian pun sudah tahu bukan? Ya, memasak untuk saudara nya yang tercinta, tentu saja di bantu si kakak sulung, Halilintar.

"Eeh? Aah iya! Makan dulu!" Thorn berjalan ke ruang makan dan duduk di kursinya

"Selamat pagi Kak Hali, Gem." Ujar Taufan lalu menghampiri Gempa dan Hali ke dapur.

"Tunggu aja di ruang makan kak, bentar lagi selesai kok ini." Ucap Gempa, ia tahu bahwa Taufan pasti ingin membantunya

"Muu.. Yaudah deeh." Taufan pun duduk di kursi makannya.


Tap tap tap

Seseorang turun dari lantai dua dengan menggendong seseorang di punggungnya, dan itu tentu saja Blaze yang sedang menggendong sang adik Ice.

"PAGI SEMUANYAA!" Ucap Blaze dengan nada yang semangat seperti biasanya

"Selamat pagiii." Taufan dan Thorn pun membalas Blaze dengan tak kalah semangatnya.

"Ice masih tidur itu?," Tanya Taufan sembari menatap Ice yang mendengkur di gendongan Blaze.

"Iya, gitulah dibangunin juga gak bangun-bangun, jadinya Aze gendong deh, walau berat." Gerutu Blaze lalu mendudukkan Ice di kursinya

You're Not Wrong!حيث تعيش القصص. اكتشف الآن