Chapter 6 : Everything Will Be Alright

3.2K 338 87
                                    

Boboiboy milik monsta kami hanya meminjam karakternya.

Alur cerita milik putripjp73 dan taufancy01 .

Selamat membaca ya 💕

==

"JANGAN MEMANGGILKU DENGAN PANGGILAN ITU!!"

"Aku benar-benar membencimu.. Kenapa kau harus lahir huh?"

"Karena dia bodoh, tak bisa diandalkan, lemah, penyakitan, itu tak sesuai dengan apa yang ada di keluarga ini, dia tak berguna, puas?"

"AKHH!!"

Remaja berumur 15 tahun itu tersentak kaget dari bunga mimpinya, keringat dingin membasahi tubuhnya.

"Mimpi buruk apa itu, kenapa pria itu memaki diriku?" lirih Taufan.

Suara makian itu masih mengema dalam pikirannya, apa yang terjadi sebenarnya, dan apa ini ada hubungannya dengan kematian Taufan yang benar benar saudara mereka, kenapa Taufan bisa meninggal?

"Apa benar aku ini kakak mereka? Tapi sudah jelas wajah mereka sama denganku hanya saja mereka sudah dewasa," gumamnya.

krekk...

Suara pintu terbuka ada Halilintar diambang pintu dengan wajah yang masih mengantuk.

"Ada apa?" tanya Halilintar masuk ke dalam kamar.

"Ti-tidak apa, aku emm hanya bermimpi buruk," jawab Taufan sedikit bersalah membangunkan sang kakak.

"Mau aku buatkan sesuatu?" tawar Halilintar.

"Tidak perlu kak, hanya saja boleh aku tanya sesuatu?" tanya Taufan.

"Apa?" tanya Halilintar.

"Emm kak Hali belum menceritakan alasan kenapa diriku yang dulu bisa emm tiada?" tanya Taufan memberanikan diri.

Halilintar terdiam dia ragu untuk bercerita apa yang akan Taufan lakukan jika dia tahu bahwa dirinya bisa tiada karena orang tuanya membencinya sampai sang ayah tega membunuhnya bahkan lebih buruknya Halilintar dan yang lain saat itu tidak bisa berbuat apa apa lagi.

"Kenapa kau ingin tahu?" tanya Halilintar berusaha tidak menjawab cepat.

"Ya aku hanya merasa aneh saja bagaimana ini semua bisa terjadi," balasnya.

Halilintar kesulitan untuk menghindar lagi apa yang harus dia jadikan sebagai alasan.

"Apa aku menyinggungmu kak? Tidak apa kau tidak mau bercerita sekarang," balas Taufan merasa bersalah.

"Maafkan aku, hanya saja aku belum sanggup bercerita sekarang tapi pasti aku akan memberitahumu segalanya, tapi kali ini biarkan semua keadaan membaik dulu," lirih Halilintar.

Taufan mengangguk tanda mengiyakan, mungkin nasib dirinya di masa lalu tidak sebaik sekarang.

"Sekarang tidur lagi ya," balas Halilintar mencegup pelan kening Taufan.

Taufan tidak bisa menahan senyumannya, rasanya hangat sekali, dia seperti merindukan hal hal seperti ini.

"Emm apa aku boleh meminta sesuatu?" cicit Taufan menahan Halilintar.

"Mau apa lagi adik kecilku?" tanya Halilintar.

"Bi-bisakah kakak menemani ku tidur, entahlah aku ingin sekali dekat denganmu selayaknya adik dan kakak, tapi itu jika kau tidak keberatan," ucap Taufan pelan.

Halilintar tidak bisa menahan senyumannya dia terkekeh pelan dan berjongkok sedikit agar matanya dan sang adik sejajar.

"Bagaimana aku bisa menolak, aku sangat menyayangimu adik kecil," balas Halilintar.

You're Not Wrong!Where stories live. Discover now