19. Sial!

2.4K 323 79
                                    

Biarpun rada telat. Aku tetep mau ngucapin Minal aidzin walfaidzin sama semua pembaca. Mohon maaf lahir dan batin ya. 🙏🙏

Lebaran kemana?

Ada yang berhasil mudik, kah?

Aku sih di rumah aja. Selain masih nyari kampung 😂

Suamiku rada was-was juga sama korona. Maklum ya, Pak Suami umurnya udah mateng banget. Rada ngeri-ngeri sedep ketimbang kita yang umurnya masih seger. Secara, aku sama suamiku beda lima belas tahun 😏

Maaf banget updet kali ini lama. Pas mau lebaran kemarin, seperti yang aku bilang sebelumnya. Aku ada keperluan di luar rumah terus. Dan abis lebaran, aku gak sempet ngetik karena Pak suami ada di rumah. Hari libur itu, hari keluarga Nasional. 😁👍

Btw, kemarin aku dapet hadiah paket makanan dong, dari salah satu pembaca.

Makasih, ya. Mochi-nya enak. Suamiku suka. 😍😘

.

Tanpa melihat kanan dan kiri, Rain langsung memutar balik arah mobilnya. Saat mobilnya belum jauh meninggalkan rumah besar. Kala ujung matanya, tanpa sengaja melihat sosok yang mengenakan pakaian serba pink dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sedang berdiri sendirian di pinggir jalan. Di hari yang sudah sangat malam.

Untungnya, jalanan sudah sangat sepi. Mungkin karena malam sudah sangat larut.

Dan justru karena sudah larut. Membuat Rain tanpa pikir panjang langsung memutar arah mobil. Untuk menghampiri sosok itu. Sosok yang sudah sekian lama membuat Rain kelabakan mencarinya.

Siapa lagi kalau bukan Keyko.

Dan lagi, sedang apa Keyko disini?

Di pinggir jalan?

Malam-malam begini?

Sebegitu niatnya kah, dia menghindari Rain?

Sampai dia kehilangan akal sehatnya seperti sekarang.

Tepat setelah mobil Rain akan melewati Keyko. Rain menghentikan mobilnya tepat di depan Keyko. Dan tanpa keluar dari dalam mobil, hanya menurunkan sedikit kaca mobilnya. Rain berkata. "Masuk!" Perintahnya, bahkan, sama sekali tanpa menoleh sedikit pun pada Keyko.

Namun, setelah di tunggu beberapa saat. Keyko masih tak bergerak di tempatnya. Mendengus kesal. Rain akhirnya menoleh. Menatap Keyko dengan mata memicing. "Kamu gak tuli kan, Key?" Desisnya dingin.

Sedangkan yang di ajak bicara hanya menaikan satu alisnya dengan wajah datar.

Lagi, Rain mendengus. "Saya bilang masuk!" Herdik Rain lagi. Mengulang perintahnya yang sedari tadi tidak di gubris oleh Keyko.

The Hottest RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang