69. Alessio II

1.8K 345 187
                                    

Biasanya, tepat setelah Rain pergi dari rumah, saat hari libur seperti ini, Diandra akan menghabiskan waktu bersama dengan Alessio. Entah itu hanya menghabiskan waktu di apartemen, jalan-jalan, atau makan di luar, di tempat yang tidak ada satu pun orang mengenali mereka.

Karena bagi Diandra, dengan menghabiskan waktu bersama Alessio ketika dirinya sedang tidak bekerja, adalah salah satu cara menghilangkan penat, serta cara penghiburan terbaik untuknya.

Namun, berhubung saat ini Alessio sedang menghabiskan waktu di luar kota untuk menjalankan kewajiban koasnya. Membuat Diandra tidak bisa melakukan kebiasaannya beberapa bulan belakangan ini.

Dan untuk penggantinya, biasanya Diandra masih akan datang ke kantor. Untuk mengerjakan pekerjaannya yang belum selesai. Menghabiskan waktu seharian di sana sampai sore atau bahkan malam.

Hanya agar dirinya ada kegiatan. Karena di rumah pun, Diandra tidak melakukan apa-apa. Terlebih, Diandra pun kini tinggal sendirian semenjak Rain pergi meninggalkan rumah.

Dengan kata lain, pekerjaan adalah cara terbaik melampiaskan banyaknya masalah yang kini tengah mendera Diandra.

Seperti pagi ini misalnya, Diandra sudah bersiap akan berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Namun, sebelumnya Diandra berencana akan datang ke rumah sakit terlebih dahulu untuk menengok Fanny. Karena beberapa hari belakangan ini Diandra tidak bisa datang karena kesibukan pekerjaannya.

Dan ketika Diandra tengah memanaskan mobilnua di carport rumah, Diandra menyempatkan diri terlebih dahulu menghubungi sekretarisnya yang Diandra minta untuk datang ke kantor juga. Tentunya, dengan hitungan lembur mengingat ini adalah hari libur.

"Iya, Bu. Ini saya udah di kantor."

"Oke. Mungkin saya sedikit telat karena saya mau nengok mertua saya dulu ke rumah sakit."

"Baik, bu."

"Saya tut—"

"Bu?"

"Ya?"

"Ini.. paket bingkisan yang kemarin Ibu minta saya kirimkan, pagi ini dikembalikan lagi."

"Maksudnya?" Diandra mengerutkan kening.

"Paket bingkisan untuk keluarga Pak Kenzou."

"Ah.." Diandra mendesah kasar. Teringat akan beberapa bingkisan yang kemarin Diandra beli untuk semua anggota keluarga Kenzou. Baik itu orangtuanya, Kenzou, Bella, dan Kenzie. Serta, untuk Keyko. "Di kembalikan lagi?" guman Diandra pelan.

Iya, lagi. Karena ini bingkisan yang ke sekian kalinya Diandra kirim. Namun, kembali di kembalikan.

Dan itu terjadi setelah keberadaan Keyko yang kini menjadi istri kedua Rain terungkap. Beserta kehamilannya.

Padahal, jauh sebelum segala sesuatu tentang Keyko diketahui oleh Kenzou, semua bingkisan yang Diandra kirim biasanya diterima dengan baik. Tanpa ada drama pengembalin seperti sekarang.

Sepertinya, mereka salah paham tentang maksud dan tujuan Diandra memberikan semua bingkisan itu.

Entah salah paham perihal apa.

Padahal, jujur saja, Diandra tulus memberikan semua bingkisan yang dia kirimkan. Tanpa maksud apa-apa. Anggap saja sebagai bentuk ucapan terimakasih Diandra yang tidak pernah bisa Diandra ungkapkan secara gamblang selama ini.

"Mungkin mereka gak suka bingkisannya." Diandra buru-buru menimpali ucapannya. "Tolong kamu cari lagi bingkisan lain yang sekiranya mereka suka. Sesuai dengan kriteria yang pernah saya bilang sama kamu." Perintah Diandra lagi.

"Tapi, bu, kali ini Pak Kenzou ada berpesan agar Ibu jangan lagi mengirimkan apapun sama mereka mulai saat ini."

"Ya?" kening Diandra mengernyit.

The Hottest RainWhere stories live. Discover now