What should i do? - Sequel

95 13 10
                                    

Sudut pandang jinyoung

"Jinyoung cukup, lepaskan aku!" Aku melihat Yugyeom memberontak dan menendang²kan kakinya

"Tolonglah... A-aku mohon... Aku tidak bisa bertahan jika seperti ini.. hiks..." Sekarang Yugyeom terdiam menangis, ia menundukkan kepalanya dan sunyi menyelimuti kamar kami, setidaknya itu yang bisa aku katakan

Aku yang sudah muak dengan perkataan Yugyeom, memutuskan untuk mendekatinya dan mengambil pipinya secara paksa untuk mengangkat kepalanya.

"Dan sudah beberapa kali ku katakan kepadamu..., Jangan pernah memohon untuk pergi setidaknya sebelum aku membuktikan semua perkataanku!"

Aku membuang muka Yugyeom kasar. Akan sangat sulit bagiku melihat wajahnya yang memohon, melihatnya kesakitan juga membuatku sakit.

"Hiks... Ji-"

"CUKUP! aku juga tidak tahu apa yang menyerangku gyeom! Aku tidak tahu kenapa aku menjadi terobsesi denganmu... A-aku... Aku menyukaimu sejak eomma membawamu kerumah. Aku jatuh cinta dengan parasmu yang cantik dan senyummu yang manis. Kau selalu bersikap baik padaku meskipun aku bertingkah seolah-olah aku membencimu."

Aku merasakan badanku lemah, aku jatuh berlutut dihadapannya. Pertahananku selama ini runtuh... Aku berusaha untuk menjadi licik dan kuat, namun itu sulit.

Yugyeom membenciku! Bagus!!

Sekarang aku takut kehilangannya, aku tidak tahu harus apa... Dan yang kulakukan hanya berlutut dan merasa bersalah. Mengurungnya selama 1 minggu tanpa mengizinkannya keluar kamar sedetikpun, pasti membuatnya gila.. aku memang jahat. Tapi aku harus melakukkan ini agar dia mengerti bahwa akulah yang memiliki kuasa disini!! Aku Park Jinyoung, hanya aku yang bisa memiliki Yugyeom seutuhnya!

Aku pun bangkit untuk mengunci yugyeom di kamar dan mengikatnya.

Aku berinisiatif menenangkan diri karena sadar dengan apa yang aku perbuat barusan, aku pergi keluar dan menuju area malam dekat sekolahku, tapi.....

Pada saat di lokasi, aku tidak sengaja bertemu dengan ibuku yang sedang menggandeng wanita lain.

Ibuku terlihat sedang bersama seorang wanita dan berpelukan mesra dengannya, aku pun memfoto mereka dan berniat menunjukannya ke yugyeom (soon to be mine)

Aku kehabisan kesabaran dan tak habis pikir dengan kelakuan ibuku. mengahmpirinya dan menepuk tangani mereka

"hebat eomma, kau sungguh pemain yang hebat. Akan aku sampaikan kepada suamimu nanti"

Wanita yang ku panggil eomma itupun menoleh dan terkejut. "J-ji.... I-ini kau salah lihat.. a-aku mohon jangan katakan ini kepada ayahmu"

Namun muak sudah menyelimutiku "aku tak akan pernah membiarkan semua orang kau sakiti eomma! Cukup aku yang merasakannya. Kau melakukan semua ini sudah sangat keterlaluan! Awalnya aku pikir kau memang perlu ini karena kau baru saja kehilangan appa. Tapi ternyata kau melakukan ini hingga sekarang... Aku membencimu eomma. Aku tak akan biarkan milikku kau sakiti lagi"

Ibuku terkejut dengan perkataan terakhir yang aku lontarkan. Ia pun bertanya dengan heran "milikmu?"

Aku tersenyum licik, "Benar, Kim Yugyeom adalah milikku mulai saat ini. Kau tau eomma? Aku sudah menyukainya sejak lama... Jadi jangan harap aku biarkan kau menyentuhnya sedikit pun lagi"

Wanita itu tertawa dengan angkuh "jadi selama ini kau menyukai lelaki itu? Hahaha ambilah... Aku tak pernah menyukainya, aku hanya ingin status yang dia miliki saja. Jika kau ingin mengambilnya.. ambilah, aku tak peduli"

Aku yang mendengar itu seketika mendararkan tamparanku pada pipinya "kau tak peduli sejak awal... Karena kau memang tak pernah menyukai lelaki! Hal itu juga yang membuat appa meninggalkan mu bukan? Kau pikir aku bodoh? Selamat tinggal eomma... Selamat bersenang-senang dengan wanita ini"

Yugyeom Centric - OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang