Bgyeom - Time

80 12 3
                                    

Pagi hari tentunya menjadi pertanda untuk kita memulai hari baru.

Namun tidak dengan dengan Jaebeom. Dia merasa bingung untuk memulai paginya seperti apa.

Bagaimana tidak? Yugyeom, kekasihnya terus-terusan menangis.

Ketika dia bertanya kenapa yugyeom hanya diam, ketika ia tanya mau apa yugyeom juga diam.

Serba salah menjadi dirinya

Hingga satu momen dimana Yugyeom hanya diam tak mau berbicara, tidak menangis atau apapun... Jaebeom secara tidak sengaja meninggikan suaranya.

Dan yah, seperti yang kalian bayangkan. Yugyeom kembali menangis, namun kali ini lebih dramatis.

"Sayang, maafkan aku ya. Sumpah aku tidak bermaksud membentak mu. Hanya saja kau tidak mengatakan apapun semenjak siang hari. Aku disini bingung kenapa, tapi kau hanya diam saja. Maafkan aku, mungkin aku hanya lelah karena kau memberiku silent treatment"

Jaebeom berkata dengan mengelus kepala yugyeom, kemudian mengecup kening sang tercinta.

Yugyeom sebenarnya merasa bersalah dengan jaebeom, namun apa daya dirinya sudah tidak bisa menahan beban pikirannya.

Selama ini jaebeom selalu sulit meluangkan waktunya untuk Yugyeom, untuk keluarga kecilnya. Ia hanya kerja, kerja, dan kerja. Tidak memikirkan kesehatannya.

Yugyeom kesal, ia tidak suka jaebeom sakit. Ia tidak ingin.

Tapi yugyeom sadar, kalau dia terus menerus memberi silent treatment maka jaebeom juga akan lelah. Maka dari itu, ia memutuskan untuk berbicara dengan jaebeom.

"Bayb.. sebenarnya aku menangis karena aku tak suka ketika kau bekerja terlalu keras sampai-sampai kau tidak memiliki waktu untuk keluargamu di rumah. Aku mengkhawatirkan mu, aku tidak mau kau sakit, sayang. Dan maafkan aku karena telah membuatmu lelah"

Yugyeom menundukkan pandangannya ke lantai, yang membuat jaebeom semakin merasa bersalah.

"Sayang, dengarkan aku. Aku tidak mengatakan kalau kau membuatku lelah, oke? Aku hanya tidak ingin kau diam tanpa mengatakan apapun. A-aku khawatir denganmu. Dan aku tahu kau pasti sangat merindukan momen seperti kita pada saat remaja, namun kau harus tau sayang, aku bekerja keras demi bisa menghidupi mu, menghidupi calon anak kita yang sebentar lagi akan lahir ke dunia. Jadi sayang, tolong mengertilah. Aku berjanji bahwa kau, dan calon anak kita adalah satu-satunya motivasi untukku bekerja lebih giat lagi"

Jaebeom mengangkat dagu Yugyeom dan menatapnya. Memberika perasaan saling mengerti dan nyaman untuk satu sama lain.

Cara itu berhasil membuat Yugyeom kembali tersenyum, Yugyeom memeluk Jaebeom dan tidak berhenti memberinya hujan kecupan.

Beruntungnya mereka saling memiliki satu sama lain.

Untuk teman-teman, mari berdoa agar kita memiliki pasangan yang setia seperti jaebeom, atau tidak yang perhatian seperti Yugyeom.

BGyeom - 💚

Yugyeom Centric - OneshootWhere stories live. Discover now