The Mother

208 28 28
                                    

Hari itu adalah hari ibu. Zihong memilih libur bekerja sore itu. Dia ingin mengajak ibunya makan malam bersama. Jadi sepulang dari kuliah Zihong membawa Yu pulang ke rumahnya.

Hampir pukul lima sore, toko roti ibunya sudah tutup. Zihong melihat ibunya sedang membersihkan dapur. Perlahan dia menyapa.

"Ibu, aku pulang."

Ibu Zihong menoleh dengan cepat, merasa sedikit kaget tentang mengapa hari ini putranya cepat pulang.

"Kau sudah pulang oh... S-siapa...dia..?" Tatapan ibu Zihong menatap Yu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki lalu kembali ke atas kepala.

"Hallo bibi. Saya temannya Zihong dikampus. Nama saya Maruyama Yusuke. Tapi tolong panggil saja saya Yu." Yu memperkenalkan dirinya seraya memberi bungkukan hormat.

"Oh... Anak yang cantik..." Bergegas ibu Zihong mengeringkan tangannya lalu mendekat.

"Apa kalian lapar? Ayo kita kedepan, ibu akan memasak banyak makanan malam ini. Sementara itu kalian bisa menonton televisi sambil belajar. Bagaimana?" Tangan ibu Zihong merangkul bahu kedua anak muda itu dan menggiring mereka keruang tamu.

"Ibu. Ayo makan diluar?" Zihong yang lebih dulu mencapai soffa segera mengatakan niat ya.

"Kau anak tidak sopan!" Ibu Zihong mencubit perut anaknya hingga wajah Zihong cemberut.

"Apa kau takut kalau makanan ku tidak akan enak lalu membuat mu merasa malu didepan teman mu, ah?" Mata ibu Zihong melotot lucu.

"Tidak ibu. Maksud ku tidak seperti itu." Zihong membela diri seraya mengusap perutnya.

"Apa kau punya makanan kesukaan, nak? Ibu akan membuatkan makanan selamat datang untuk mu" ibu Zihong kali ini menoleh ke arah Yu dan bertanya dengan wajah dan nada yang manis. Membuat Zihong menampilkan wajah "SERIUS?" Yang lucu.

Melihat itu, Yu berdehem dan tersenyum.

"Bibi, sebenarnya aku..." Kalimat Yu belum selesai, tiba tiba dipotong oleh ibu Zihong dengan cepat.

"Nak, karena kau adalah teman dari anak ku, maka kau juga akan secara langsung menjadi anak ku. Jadi, panggil aku i-b-u. Okay?"

Yu menggigit bibirnya seraya menoleh kearah Zihong sementara Zihong hanya bisa merespon dengan mengangkat bahu saja.

"Baik, i-bu." Kata Yu akhirnya.

Zihong melihat gelagat ibunya yang sepertinya tidak akan berhenti mengganggu Yu. Jadi sebelum ibunya melanjutkan kata kata, Zihong segera memberitahukan niatnya.

"Ibu, hari ini adalah hari yang spesial. Jadi ayo kita makan diluar?"

Ibu Zihong menatap putranya dengan mata menyipit. "Kau membuat ku curiga... Kali ini jangan katakan bahwa kau baru saja menghamili anak gadis orang, hey! Lin Zihong!!!"

"Ibu! T-tidak ibu. Bukan seperti itu." Zihong menggaruk tengkuknya dengan tidak nyaman.

"Setiap kali kau mengajakku makan diluar, selalu akan ada masalah setelahnya. Bulan lalu kau mentraktir aku makan hanya untuk membujukku supaya berhenti untuk melakukan kencan buta. Lalu kali ini apa, ha?"

Zihong memeluk lengan ibunya dengan perasaan sangat malu. Bagaimana bisa ibunya mengatakan hal itu didepan Yu? Ya tuhan.... Betapa memalukannya.

"Bibi... Karena hari ini adalah hari ibu. Jadi kami berencana ingin mengajak ibu untuk makan diluar. Seperti itu."

Seperti dua robot yang digerakkan lewat satu remot kontrol, Zihong dan ibunya menoleh serentak ke arah Yu. Diam diam Zihong mengurut dadanya merasa lega atas pertolongan Yu yang tepat waktu.

AQUA BLUE LOVERDove le storie prendono vita. Scoprilo ora