Out of control

200 29 4
                                    

Taiwan Taoyuan International Airport (TTIA)
14:15pm UTC

Suasana di bandara sangat ramai. Semua orang terlihat asing dan sibuk dengan urusan mereka masing masing. Ada yang duduk bergerombol, ada yang berjalan saling berlawanan arah, ada yang hanya berdiri, bahkan ada juga beberapa kelompok yang terlihat mengangkat banner dan papan nama menunggu kedatangan seseorang.

Yu menyandang ransel berukuran sedang disebelah bahunya. Tidak begitu berat karena hanya berisi beberapa kartu identitas, berkas berkas dan beberapa potong pakaian. Berjalan dengan langkah pelan seraya memasang earphone ditelinganya. Berbicara dengan nada sedikit merajuk karena Zihong tidak menemaninya ke bandara hari ini.

"Aku sudah akan memasuki bandara. Ramai sekali aku merasa sangat asing disini. Iya... Seperti itu. Bagaimana kabar ibu? Jangan lupa menyampaikan pesanku untuk ibu. Harus segera sembuh dan tinggalkan rumah sakit. Iya. Baik aku tahu. Aku mengerti...." Yu terus berjalan melewati orang orang asing disekitarnya, tidak terlalu memperhatikan keadaan sekitar. Terus melangkah sambil terus mengobrol dengan Zihong diseberang telepon.

Sementara dipintu keluar bandara, seorang lelaki muda tinggi dan tegap, mengenakan kaca mata hitam, topi berwarna navy dan setelan casual, mendorong koper kecil dan melangkah dengan gontai melewati kerumunan. Dibalik kaca mata hitamnya, sorot mata elangnya terus mengawasi situasi disekitar dengan cermat. Berharap tidak ada satu orang pun mata mata utusan ayahnya yang mengikutinya diam diam.

Tak jauh dari kerumunan itu, ada dua kelompok lelaki bertubuh kekar sedang memantau situasi.

Kelompok yang berdiri dibalik pilar besar berjumlah dua orang, mengenakan setelan hitam dan topi. Salah satu dari mereka sedang melaporkan situasi.

" 林老板,林子宏在机场 "
"Lín lǎobǎn, lín zi hóng zài jīchǎng"
(Bos Lin. Lin zihong ada dibandara)

Sedangkan satu kelompok lagi berjumlah empat orang terlihat berpura pura duduk berbaur bersama kerumunan didekat ruang tunggu penumpang, mengenakan setelan kemeja berwarna coklat tua pudar dan mengenakan topi hitam. salah satu dari mereka juga sedang melaporkan situasi.

"上司丸山、私たちはすでにターゲットを見てきました。 LIN ZIHONGは空港にいます。"
"Jōshi Maruyama, watashitachi wa sudeni tāgetto o mitekimashita. Lin Zi Hong wa kūkō ni imasu."
(Bos Maruyama, kami sudah melihat targetnya. Lin Zi Hong ada di bandara)

Dan hampir secara serentak, kedua orang yang mereka panggil bos, memberikan perintah untuk segera bergerak menangkap target mereka.

Mendengar perintah itu, kedua kelompok segera bergerak cepat.
Langkah mereka seperti kilat dalam sekejap sudah menghalangi jalan si pemuda yang mereka kira adalah Lin Zihong.

Pemuda itu langsung waspada dan memasang kuda kuda, melirik dengan cermat semua gerak gerik bodiguard yang mengelilinginya.

"Sial! Mereka banyak sekali!" Mengutuk dalam hati dan memaksa dirinya untuk berpikir bagaimana caranya meloloskan diri dengan segera.

"Siapa kalian?" Pemuda itu mencoba mundur beberapa langkah.

Ke enam bodiguard itu saling berpandangan. Awalnya mereka terlihat kompak, tetapi begitu mereka menyadari keanehannya, mereka serentak saling melemparkan tatapan kepada si pemuda yang masih sibuk memikirkan caranya untuk kabur.

AQUA BLUE LOVERDonde viven las historias. Descúbrelo ahora