Hold on your promise

174 27 9
                                    

Setiap hari, bagi Yu adalah kenangan yang sangat indah. Setiap hari, bagi Zihong adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Seiring berjalannya waktu, keduanya menjadi semakin dekat. Sikap Zihong yang penuh pengertian dan lembut, membuat Yu merasa sangat nyaman berada disisinya. Mereka merasa sudah sangat dekat, seperti sebuah ketergantungan untuk satu sama lain. Apalagi ibu Zihong sangat menyukai sosok dan kepribadian Yu yang tenang dan sopan. Mereka bertiga sudah nyaris terlihat seperti satu keluarga.

Mendekati hari kelulusan, Zihong dan Yu disibukkan oleh persiapan kelulusan. Setiap hari penuh dengan pembahasan materi. Terkadang Yu akan lebih sering menginap dirumah Zihong karena harus belajar hingga menjelang pagi.

Yu ingin segera menyelesaikan kuliahnya karena dia sudah tidak sabar untuk segera mencari ibunya dengan lebih fokus lagi. Rasanya sudah tidak sabar.
Zihong selalu menemaninya kemanapun mereka pergi.

Dan hari kelulusan itupun segera tiba. Zihong dan Yu berhasil lulus dengan nilai yang sangat memuaskan.

Untuk merayakan hari kemerdekaan mereka, Zihong membawa Yu berkeliling kota menggunakan sepedamotornya.

Mereka tampak sangat menikmati perjalanan mereka, bercanda dan tertawa lepas sepanjang jalan. Setiap kali merasa lapar, mereka akan berhenti dan makan apapun menu yang mereka jumpai. Setelah kenyang mereka akan melanjutkan perjalanan lagi. Tanpa tujuan, hanya berkeliling.

Hingga ketika melewati sebuah taman didekat sebuah danau yang temaram, Zihong menghentikan sepedamotornya.
Jam sudah menunjukkan angka sebelas malam. Tapi suasana ditaman tepi danau itu masih terlihat ramai oleh pengunjung. Kebanyakan dari mereka adalah pasangan muda mudi yang berisik.

Zihong berdiri bersandar disepedamotornya sedangkan Yu tetap duduk diatasnya. Tanggannya menopang bertumpu dibahu bidang Zihong.

"Aku sangat bahagia." Kata Zihong memecahkan suasana sepi diantara mereka. Yu menoleh menatapnya dengan seulas senyum.

"Aku juga." Kata Yu manis.

"Karena aku memiliki mu disisi ku seperti ini." Kata Zihong melanjutkan dan membalas tatapan mata Yu. Karena posisi Yu yang duduk diatas sepedamotor membuat Zihong harus sedikit mendongak agar bisa bertatapan dengan manik mata Yu.

Mata doe indah Yu berkedip beberapa kali. Senyumnya memudar perlahan. Yu menundukkan wajahnya.

"Aku akan selalu bersamamu. Kita akan bersama sama mencari keberadaan ibu mu." Zihong meraih jemari Yu. Menggenggamnya dengan lembut.

"Itu memang seperti yang aku impikan. Sekarang kita sudah lulus, jadi kita punya banyak waktu untuk melakukan pencarian." Yu menjawab seraya mengangkat wajahnya, menatap jauh ketengah kolam.

Zihong mengangguk tanpa suara. Jauh didasar hatinya, dia sangat ingin membantu Yu, tetapi bahkan Yu sendiri tidak memiliki clue apapun tentang keberadaan ibunya, dan bisa kau bayangkan Taiwan itu seberapa luasnya. Dan... Apakah benar jika ibunya benar benar masih berada dinegara ini? Zihong sedikit ragu, tapi dia tidak ingin merasa pesimis.

Seminggu yang lalu, saudaranya memberi kabar, tentang rencana kedatangannya ke Taiwan. Tentu saja dia akan datang secara diam diam. Bahkan sama sekali tidak akan mengabari ibu mereka.

Mengingat rencana itu, Zihong sedikit merasa dilema. Disatu sisi dia sangat ingin menemui saudaranya, tapi satu sisi yang lain Zihong ingin terus menemani Yu untuk mencari ibunya.

Zihong ingin sekali membahas masalah itu dengan Yu, tetapi melihat perubahan mood Yu yang tidak terlalu stabil, Zihong tidak ingin menambah beban di pikiran Yu.

"Zihong.."

"Ya?"

"Ayah ku menyuruh ku untuk segera pulang."

AQUA BLUE LOVERWhere stories live. Discover now