chapter 03

1.8K 202 2
                                    

Hari ini adalah hari Minggu, Tisha si gadis cantik sedang nonton tv di ruang keluarga bersama orangtuanya.

"Sayang mama senang kamu tidak membenci kami" ujar mama Margaret
"Enggak dong ngapain aku benci sama mama, kan mama yang rawat aku" jawab Tisha dengan senyum manis
"Papa senang sayang, jujur papa takut sekali kamu pergi" ucap papa Abraham dengan nada sendu

Tisha akhirnya memeluk mama dan papanya. 'senengnya punya bonyok' batin Tisha.

"Em ma pa, kan waktu itu kalian baru ngomong kalau aku anak angkat kalian, emang gimana ceritanya sih Tisha bisa jadi anak kalian?" Tanya Tisha, jujur saja Tisha sangat penasaran karena di dalam novel tidak diberikan penjelasan mengapa ia sampai menjadi anak angkat, dan kenapa juga Tisha menjadi sangat membenci tokoh figuran yang berperan sebagai adik tirinya itu?

Dan akhirnya kedua orang tua angkatnya menceritakan semuanya dari awal.

"What, ha-harusnya semua harta Atmaja diwariskan ke Tisha dong ma" kaget Tisha setelah mendengar cerita orang tuanya.

"Ya begitulah ceritanya sayang" sambung papa.
"Hah sudahlah semua telah berlalu, Tisha yakin jika Tisha menunjukkan diri Tisha ke kakek, pasti kakek akan menerima Tisha bukan?"

"Tentu, kau cucu kesayangannya, tapi sayang mama sama papa gak mau kamu kenapa-kenapa, lagian harta keluarga ini juga akan jatuh ketangan kamu sayang" ucap mama Margaret dengan sendu.

"No mom, mommy sama Daddy gak perlu khawatir" seru Tisha bersemirik licik.

"And keknya aku manggil kalian mommy sama Daddy aja deh, soalnya laki-laki yang menjadi ayah biologis Tisha tak pantas mendapat sebutan Daddy" ungkap Tisha

Sedangkan kedua orang tua paruh baya itu tak bisa berkata-kata lagi, mereka hanya memeluk Tisha dengan perasaan sedih bercampur senang, sedih karena merasa gagal memegang janji kepada almh sahabatnya, juga senang karena anak gadis sahabatnya itu mau menerima mereka.

🌞🌞🌞

Matahari masih belum memunculkan sinarnya, tetapi gadis cantik bernama Tisha sudah sibuk dengan seragamnya.

"Akh.. anjir bat lu Ntis, yakali baju lu ketat semua, ih najong" Tisha menggerutu, ia sedang mencari baju PAA yg cocok, tapi naas semua bajunya ketat dan yah seperti gembel menurut Latisha a.k.a Amoira Tisha .

"Nah ini dia untung ada yang baru, uhuyyyy kan gak perlu cosplay jadi Quin Harley"

Tisha mengenakan seragamnya, ia sedikit memperpendek rok nya, namun bajunya ia keluarkan. Tisha memoleskan sedikit pelembab dibibirnya.

"Sempurna.. heh ternyata lu beneran cantik visualnya, ok mari kita berantas para semut, dan mari bermain cantik" Tisha tersenyum devil, ia benar-benar marah ketika mendengar alasan sampai ia di adopsi di keluarga tuan Abraham. Pantas saja jika Tisha yang di novel menjadi benar-benar bringas.

Sudah memikirkan penyebab Tisha dibuang akan membuat kalian pusing para readers ku, mari kita SKIP.

"GOOD PAGI MOM DAD" Tisha berteriak dari tangga, sedangkan art yang sedang mengepel dibawah tangga langsung menutup telinganya, bisa pecah gendang telinganya itu jika terlalu lama mendengar suara toa nona mudanya.

"Queeneera Latisha tolong kecilkan suaramu itu okay" ucap sang Daddy Abraham

"Yes Daddy, sorry" ucap Tisha dengan sok imut ,emang imut sih.

transmigration for the umpteenth timeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora