Chapter 12

1K 111 0
                                    

Setelah ribut masalah ketidak setia kawanan, akhirnya tisha memilih untuk mandi terlebih dahulu. Karena hari ini adalah jadwal pertandingan basket antar kelas.

Drtt
Drtt

"Tolong angkat yang nelpon gw dong Rin" pinta Tisha yang sedang sibuk dengan hairdryer nya.
"Ye" malas Sherin

"Mas oon siapa Ntis?" Tanya Serin ketika membaca nama kontak yang menelpon
"Si Dion" cuek Tisha.

"Ha.."

Lama banget sih tinggal angkat aja

"Selow dong. Salam dulu kek ni malah ngegas aja lu"

Eh kok kayak suaranya Mak lampir

"Pala lu Mak lampir"

Santai mbak santai, eh KALIAN DIMANA ANJIR. CEP3TAN KE SEKOLAH

"gak usah ngebentak bangke, ini juga bentar lagi kita kesekolah, lagian kalian juga belum tandingkan?"

Ya tapi kita harus siapin yel-yel juga. Biar kelas kita heboh

"Ck tiap hari juga kelas kita heboh, njir"

Udah deh pokoknya cepetan kesekolah, atau..

"Atau apa"

Gw pecat Lo jadi bini gw

"ANJING SEJAK KAPAN GW JADI BI.."

"ih keburu dimatiin lagi. Emang ya si Dion itu anjing banget, ih pusing, Kesel, pengen mamam" gerutu serin panjang lebar, yang membuat Tisha dan Andini hanya menggelengkan kepala.

"Yaudah yuk gas sekolah, gw udah ni" ajak Tisha setelah hening beberapa saat.
"GASS" kompak mereka bertiga.

Tisha membawa mobil Lamborghini Aventador keluaran terbaru miliknya, yang ia modifikasi dengan warna oranye campur hitam, sedangkan Serin malah membawa mobil Pajero ayahnya gara-gara mobil keluarganya mogok tepat di pintu keluar bagasi, Karena tidak ingin menunggu lama akhirnya ia terpaksa membawa mobil Pajero sport ayahnya, yang terlihat seperti mobil keluarga. Andini sendiri membawa mobil sedan antik kesayangan sang mommy, kapan lagi mommynya baik mau meminjamkan mobil antik kesayangannya itu.

Sampai kesekolah semua pasang mata menatap kearah mereka.
"Benar-benar dunia novel, dimana ada barang mewah disitu akan ada para manusia yang mengerubungi " gumam tiba dengan nada datar.

Tisha keluar dengan gaya antagonisnya, ia jadi berpikir untuk tidak menghilangkan sifat antagonisnya setelah mendengar cerita serin.

Flashback on
"Ih si bellanjing tumbenan kaga ganggu kita" ujar Andini, setelah berdebat karena ulahnya yang menjitak kepala sahabatnya

"Hah apa Lo bilang tadi? Bella ganggu kita?" Tanya Tisha yang kebingungan.

"Iya Ntis, kan dia yang suka cari gara-gara sama kita. Pas liat Agra aja langsung pura-pura lemah. Cih menjijik" sungut serin

'daebak jadi ini gimana miskah? Kok nyatanya si Bella kek pemeran antagonis licik sih?' gumam Tisha dalam hati, ia tak habis pikir ternyata orang yang ia kira lemah adalah penjahat yang sebenarnya. Ya walaupun dia pernah melihat Bella berpura-pura dibully olehnya. Namun ia mengira jika Bella di suruh oleh orang lain .

'well ayo tunjukkan sekejam apa gw sebenernya' Tisha bersemirik.

3 kali melewati masa kehidupan, membuat Tisha benar-benar genius dan cerdik, ia telah menyusun rencana untuk kedepannya.

'so jika ini kesempatan gw untuk hidup? Kenapa gak gw petahanin'

Flashback off

Sudah dibilang bukan hanya mereka yang dibully makin menyukai Tisha, tapi yang tidak dibully malah tidak menyukai Tisha, mereka berpikir mungkin yang sudah di bully itu telah di ancam oleh Tisha, padahal setelah membully Tisha memberikan mereka motivasi untuk berubah. Terkecuali untuk parasit para perundung sekolah, Tisha tentu membully mereka habis-habisan.

Hy gw comeback hehe

Sorry pendek, ntar kalau mood gw bagus gw lanjutin part 13, bye² guys love you.


transmigration for the umpteenth timeWhere stories live. Discover now