Chapter 05 |

267 21 0
                                    

cafe harmony

   Di waktu sore yang membosankan, Zoya lebih memilih untuk bersama dengan Lalita. Daripada bosan di rumah tidak ada kegiatan setidaknya dengan bertemu Lalita dia bisa berubah gosip ria.

  "Udah lah Zoya lupain aja lagian gue tau orang tua lho ngelakuin itu pasti buat lho juga "ujar Lita berusaha menenangkan Zoya

  "Buat gue lit gue nggak tau kenapa orang tua gue jadi aneh kayak gitu" bingung Zoya

  "Bukannya aneh dari dulu ya!" Jelas Lita yang yang langsung dipelototi oleh Zoya.

   Lalita tertawa puas melihat ekspresi Zoya, sungguh entah ada apa dengan hari di Jakarta slalu mendapatkan hal aneh juga lucu.

   "Udah jangan ketawa!" Zoya memutar bola matanya melihat ekspresi yang di tunjukan oleh Lita.

 Lita berusaha menghentikan tawanya dan kembali berfokus pada zoya  "oke sekarang kita ganti topik" ujar Lita

  "Ganti topik tentang apa?" Tanya Zoya bingung

  "Topik tentang lho ditinggal di  jalan sama cowok berandal itu!" Ujar Lita yang langsung dapat pukulan dari zoya.

  "Mulai" gumam Zoya

  " Tapi Gue jadi penasaran deh sama cowok itu!"

   "Orangnya ganteng cuman sayang otaknya mesum!" Jawab zoya asal.

    "Denger cerita lho tentang cowok itu, apa mungkin dia Anggota geng motor?" Tanya nya

   "Ya mana gue tau, tapi seingat gue di belakang jaket ada gambar burung Garuda berwana biru gitu terus tulisan nya apa ya kok gue lupa" jawab Zoya

   "Gimana klo kita tanya Abi aja?" Usul Lita

   Zoya menggelengkan kepalanya, jika Lita sampai bertanya pada Abi otomatis Abi akan berpikir Zoya tertarik kepada si wajah tembok itu.

   "Ngapain sih lho nanya dia, lagian dia nggak penting penting amat!" Tolak Zoya.

  Lita menggelengkan kepalanya, seolah tak setuju dengan apa yang ada di pikiran zoya "Menurut lho mungkin nggak penting tapi gue pengen tau aja seperti apa sih mukanya"

   "udahlah Daripada lho mikirin cowok itu mending juga lho urusin cowok lho, lho bilang akhir akhir ini dia nggak pernah punya waktu kan buat lho!" Ucap Zoya membuat Lita seketika tersadar.  

 Lita menghela nafas panjang  "Iya juga sih tapi percuma juga gue yakin dia lagi sibuk sama kumpulan osis nya itu?"

Memang benar mempunyai cowok anak geng motor membuat Lita tidak bebas bertemu dengan pacarnya itu

   "Apa osis?" Ucap Zoya dengan terkejut.

   Mendengar nama osis Zoya teringat akan Abi karena Abi juga ikut osis dan sial nya dia ikut osis karena Michelle juga ikut osis.

   "Iya apa lho tau dia juga sekolah di Erlangga, gue yakin pasti lho kenal dia"

   Lagi! Dan Lagi Zoya menjadi penasaran sebenarnya siapa pacar Lita, anggota osis dan bersekolah di Erlangga terkadang Zoya ingin menebak bahwa pacarnya adalah si anggota OSIS yang slalu nempel dengan Abi yaitu Reno.

   "Kenapa lho yakin banget gue bakal kenal pacar lho itu?" Tanya Zoya memastikan

   "Mungkin karena dia cowok most wanted di sekolah, namanya__"

   "Kalian lagi ngomongin apa sih?" Potong Abi yang tiba tiba saja datang.

   Melihat ada Abi yang datang secara tiba-tiba membuat Zoya menjadi gugup sendirian.

   "Ehh Abi tumben banget lho disini?" Tanya Lita bingung.

   Gimana nggak bingung cowok yang disebut sebagai robot berjalan ini slalu fokus untuk belajar tapi ini malah berkeliaran.

   "Gue di suruh bokap buat beli makanan pedes disini! Ouh sementara kalian____"

   "Kita lagi ngegosip, lho mau ikut ngegosip bareng kita?" Cerocos Lita

   "Nggak deh, daripada lho berdua ngegosip mending lho berdua belajar yang bener!" Titah Abi.

   Belajar! Belajar dan belajar satu kata yang paling sering ada di otak Abi. Terkadang kita dan Zoya bingung kenapa ada cowok modelan Abi yang slalu terpaku pada buku.

   "Aduh bi sekali kali hidup lho harus berwarna dikit Napa" heran lita

   "Ouh ya Zoya ngomong ngomong ngomong lho sebangku sama siapa?" Tanya Abi mengalihkan perhatian

   "Ghaitsa" ujar Zoya.

   "Ouh Sasa!"

   "Ouh ya kok lho tadi pulang duluan?" Tanya zoya yang merasa heran.

   "Gue ada olimpiade makanya tadi gue pulang duluan!" Jelas Abi.

  Anak pinter mah beda disaat yang lain pulang duluan karena sakit! Izin! Bolos! Tapi ini  karena ada olimpiade.

 Lita tersenyum kecil mendengar perkataan dari "Kok bisa kebeneran sih? Maksudnya lho berdua bisa sekelas!" Comblang lita

  "Ouh itu bukan kebetulan Lit, soalnya papahnya nya Zoya sendiri yang minta kepala sekolah buat sekelas sama gue" jelas Abi.

   Zoya dan Lita memandang satu sama lain, niat buat nyomblangin kok malah berujung malu maluin sih Zoya jadi kepedean sendiri.

   "Klo tau kaya gini kenapa gue harus nyomblangin mereka!" Batin lita

   "Ternyata ekspetasi gue salah!" Gumam Lita lalu mengaduk ngaduk minuman miliknya.

" lit  kita pulang aja yuk udah hampir sore nih!" Ucap Zoya berusaha mengalihkan perhatian.

   "Bener juga papah gue juga udah nelpon terus minta gue buat pulang!" Ucap Lita yang terfokus pada ponsel miliknya.

   "Jadi apa lho mau pulang ke rumah?" Tanya Zoya memastikan karena Lita paling tidak suka untuk tinggal di rumahnya.

   "Nggak gue mau nginep di rumah lho aja" ujar Lita

   "Iya boleh tapi nggak gratis ada bayaran nya!" Celetuk Zoya.

    Lalita mengerutkan dan memikirkan cara apa yang bisa menaklukkan Zoya. "Gimana klo nanti malem gue traktir Odeng sambil nonton balapan pasti seru?"

   "Kok lho bisa tau klo semisalkan akan ada balapan?" Tanya Zoya yang heran.

    Gimana nggak heran, Lita kan nggak suka sama yang namanya balapan tapi tiba tiba suka membuat Zoya sedikit curiga.

   "Heh emang lho nggak tau, gue punya temen cewek di jago banget dalam hal balapan jadi dia ngundang gue malem ini buat nonton balapan dia!" Jelas lalita

   "Gue sih belum pernah nonton balapan dia, tapi gue pengen liat!" Ujar zoya langsung memeluk lalita

   "Yaudah let's go kita berangkat" teriak Lita sembari melangkahkan kakinya.

    "Jangan lupa makanan ringan nya!" Pinta zoya

    "Perut lho kecil tapi makan lho besar ya" heran lita

  Melihat tingkah duo sahabat itu membuat Abi hanya bisa menggelengkan kepalanya   "Bukan nya belajar malah nonton balapan!"

Leanzo The Series ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang