chapter 31

54 7 0
                                    

  Karena permintaan Ander, Zoya bangun pagi pagi sekali untuk membuat kan Ander sarapan, awalnya Zoya bingung harus buat sarapan apa tapi setelah di pikir Zoya akan membuat kan Ander nasi goreng juga roti tambah coklat.

  Masakan Zoya tercium hingga lantai atas, Zico yang tengah tertidur pun mulai terbangun dia berjalan menuju ke lantai satu.

  Zico terkejut melihat Zoya tengah memasak, untuk memastikan lagi zico mengucek ngucek mata nya dan melihat lagi dan benar saja adik nya itu tengah memasak.

  Zico sempat tertawa kecil entah ide dari mana adiknya itu memasak sepagi ini. Karena penasaran Zico menghampiri Zoya sembari dengan wajah tengilnya.

  "Harum apa ini?" Tanya Zico basa basi

  "Kenapa kesini?" Tanya Zoya dengan sinis

  "Aduh adek Abang kenapa sih, pagi pagi udah jutek aja?" Tanya Zico namun Zoya tidak meladeni nya dan malah sibuk memasak masuk goreng yang hampir jadi itu

  "Bau nya harum banget pasti rasanya enak banget, Abang minta ya!" Pinta nya.

  "Enak aja!"

  "Klo mau bikin sendiri sana!" Titah Zoya

  Zico membelakakan matanya, lalu dia memegang kening adiknya itu. Tidak panas? Apa mungkin adiknya sakit jiwa?

  "Aduh Abang apaan sih?" Sungguh Zoya merasa risih klo bang Zico sudah berperilaku seperti ini.

  "Klo tuh nasi goreng bukan buat Abang terus buat siapa? Mamah ? Papah?" Zoya menggelengkan kepalanya lalu mengambil sebuah tempat makan dan menaruh nasi goreng itu disana.
 
  "Atau buat pacar lho ya?" Tebak Zico

  Zoya langsung memalingkan wajahnya lalu dia mengambil kotak makan itu untuk dimasukkan ke dalam tas nya. Zoya terus berjalan melewati Zico dengan acuh, sikap yang ditunjukkan Zoya membuat Zico yakin bahwa makanan itu pasti untuk pacar nya Zoya

  "Mamah! Papah! Zoya punya pacar!" Teriak Zico membuat Sabrina dan darma bergegas ke dapur

  "Apa Zoya punya pacar?" Tanya Sabrina

  Zico dengan mantap mengangguk kan kepalanya sembari tersenyum, sementara itu darma terlihat kesal mendengar putrinya itu mempunyai pacar.

  "Siapa yang berani ngajak Zoya pacaran?" Tanya nya dengan emosi

  "Aduh pah mana Zico tau, Zico kan bukan bodyguard nya!" Jelasnya

  "Klo papah penasaran tanya aja sama Zoya!" Tambah Zico

  "Zoya kamu____" belum sempat berbicara Zoya lebih dulu memotong perkataan darma.

  "Pah cepet mandi nanti terlambat ke kantor" belum juga menyelesaikan ucapannya Zoya lebih dulu memotong ucapan darma.

  Mendengar teriakan Zoya, dengan penuh sadar darma langsung ke kamar mandi bisa bahaya klo dia sampai terlambat ke kantor, Sabrina pun dengan segera membuat kan sarapan untuk semua orang.

  Dan Zico jangan tanya dia tengah mandi, sembari memikirkan siapa kan pacar adiknya itu bukannya Zico kepo atau apa tapi Zico takut kalau adiknya itu disakiti oleh orang walaupun Zico seperti musuh kalau ketemu Zoya tapi aslinya Zico sangat sayang kepada Zoya.

  Semua sudah bersiap siap untuk sarapan kecuali Zoya dia tidak sarapan dan langsung pergi ke sekolah.

  Baru juga turun dari rumah Zoya bertemu dengan Abi dan berangkat bersama dengan Abi ke sekolah, hal itu pun diketahui oleh Zico yang tengah mengintip dari balik jendela.

  Abi dan Zoya terus saja berbincang sepanjang perjalanan mereka, hingga tidak sadar mereka sudah berada di sekolah saja.

  Di area parkiran Abi membantu Zoya melepaskan helm nya dan yang naas nya itu dilihat oleh Ander, Ander masih terduduk di atas motor nya.

  Melihat bagaimana reaksi Zoya ketika dekat dengan Abi, ya walaupun Ander tidak peduli tapi entah kenapa dia slalu penasaran dengan apa yang dilakukan gadis itu.

  "Zi gue duluan ke kelas ya!" Ujar Abi yang langsung diangguki Zoya.

  Abi pun melangkah pergi meninggalkan Zoya, disar Abi sudah benar benar pergi Ander menghampiri Zoya yang masih berdiri di area parkiran.

  "Enak banget ya dapet ojek gratis!"

  Zoya terkejut Dengan Ander yang tiba tiba berada di samping nya, Ander hanya menatap Zoya dengan wajah dingin.

  "Mana sarapan gue?" Tanya Ander

  Zoya langsung memberikan sebuah paper bag ke arah Ander, Ander memeriksa apa yang telah Zoya buat untuk sarapan nya Ander terkejut ketika dia menemukan sebuah botol susu

  "Kenapa nggak suka?" Tanya Zoya

  Ander memandang Zoya Dengan lekat, apa maksud Zoya memberikan botol susu ini.

  "Itu tuh biar lho tumbuh tinggi dan otak lho itu berfungsi dengan baik karena gue lihat akhir akhir ini lho jarang banget gunain otak lho" ledek Zoya sembari menahan senyum

  Zoya berlari ke arah kelas sembari tertawa, senangg sekali akhirnya dia berhasil meledek Ander.

  Bukannya marah Ander malah tersenyum melihat tingkah Zoya, ya ampun kenapa ada makhluk modelan Zoya.

  Ander tersenyum kecil lalu berjalan menuju rooftop, setelah beberapa menit teman temannya datang ke rooftop dan memandang  ke arah Ander

  " der sejak kapan lho bawa bekel?" Tanya Samuel

  Ya bagaimana tidak aneh, jangankan bawa bekal sarapan saja Ander jarang.

  "Gue nggak bawa bekel!" Jelasnya

  "Terus itu kalau bukan bekal apa dong?" Tanya edric sembari menunjuk ke arah dua kotak makan dan sebotol susu itu.

  "Ini dari Zoya!" Jelasnya

  Mereka semua terkejut dengan ander, bagaimana Zoya bisa melakukan hal itu Ander paling tidak suka di beri sesuatu dari orang lain.

  Dan yang membuat mereka terkejut sekarang adalah Ander memakan nasi goreng itu dengan lahap nya, Ander masih ingat kapan dia sarapan nasi goreng mungkin ketika bibinya masih ada di rumah.

  "Der lho doyan apa laper?" Heran arjun yang melihat Ander menghabiskan nasi goreng itu

  "Yang itu nggak lho makan?" Tunjuk Andrew ke arah kotak makan yang berisi roti coklat.

  "Itu buat seseorang!" Jelas Ander

  "Tunggu seseorang?" Tanya nya bingung.

  "Gue pergi dulu ya!" Ucap Ander sembari menepuk pundak Nathan.

  Nathan menyerngit  heran dengan perlakuan Ander, bukan saja Nathan tapi yang lain pun ikut heran.

  "Kok dia jadi kayak gitu ya?" Tanya edric bingung

  "Apa mungkin otak Ander bermasalah?" Tanya balik Arjun
 
Azka mengangkat bahunya dengan acuh, memang Ander tapi kalau berubah menjadi lebih ceria harusnya mereka bersyukur kan.

  "Ouh ya gue lupa belum ngasih tau Ander soal Roland!" Jelas andrew

  "Jangan kasih tahu dia apa apa soal Roland!" Peringat Nathan

  "Kenapa?"

  Andrew menyerngit bingung mendengar peringatan dari Nathan, pasalnya ini adalah hal penting mana mungkin Andrew tidak memberitahu Ander.

  "Untuk sekarang jangan, lho nggak kasian sama Ander baru juga dia berubah ke sifat yang dulu!" Jelasnya

  "Apa lho mau Ander berubah lagi kayak dulu setelah pengkhianatan Bella?" Tanya Nathan

  Mereka semua menggelengkan kepalanya, mana mungkin mereka mau Ander tersiksa kembali hanya gara gara gadis sialan itu.

  "Aduh Nat lho bisa nggak sih nggak usah sebut nama cewek itu" pinta Andrew

  "Enek tau gue denger nya!" Celetuk Edric.

  "Lho nggak mau kan?" Tanya Nathan, mereka semua menggelengkan kepalanya

  "Yaudah untuk sementara ini kita diam dulu dan liat pergerakan dia seperti apa!" Jelasnya.

 

 

 

Leanzo The Series ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang