Chapter 25|

81 12 0
                                    


  "OMG!"

  Lita teriak dengan histeris membuat Zoya terpaksa harus menutup kedua telinganya.

  "Dia ngajak lho beli gelang?" Tanya Lita memastikan

   Zoya menganggukan kepalanya lalu dia mengambil beberapa cemilan yang berada di atas meja, dengan santai nya Zoya makan sembari menonton film yang tengah di pasang.

  "Terus apa dia bilang gelang itu buat apa?" Tanya Lita

  Zoya menggelengkan kepalanya, sebenarnya Zoya juga penasaran dengan hal itu pasal nya itu adalah gelang couple gelang yang di pakai oleh pasangan.

  " Nggak, lagian kalaupun gue tanya yang ada gue nggak enak sama dia" jelasnya

  Lita mengerti itu, Zoya sangatlah berhati hati klo ada hubungannya dengan Abi. Lita dan Zoya hanya terdiam saja sembari menatap datar ke arah tembok.

  "Ouh ya gue lupa tas nya Ander" Zoya menepuk kepala sendiri.

   Bagaimana dia bisa melupakan hal sebesar itu maksudnya Zoya memang tidak peduli tapi berurusan dengan ander adalah sesuatu yang buruk makanya misi terbesar nya sekarang adalah menemukan tas nya Ander.

  "Tas Ander?"

  "Iya bentar ya lit!"

  Zoya berlari menuju ke arah tangga dan berhenti di sebuah ruangan di samping kiri

  "Bang zico!!"

  "bang Zico?"

  " Bang Zico buka pintunya!"

  " Bang Zico!"

  Teriak Zoya membuat Sabrina yang tengah tidur terganggu dengan anak bungsunya nya itu.

  Dengan malasnya Sabrina beranjak dari tempat tidur dan menghampiri Zoya yang terus saja menggedor-gedor  pintu kamar Zico.

  "Aduh sayang kamu kenapa gedor gedor pintu kamar nya Zico?" Tanya heran.

  Bagaimana tidak heran, ini sudah malam bukannya tidur Zoya malah menggedor pintu kamar abangnya. Bagaimana klo sampai terdengar oleh tetangga bisa malu Sabrina

  "Nggak papa mah, hmm bang Zico belum pulang?"

  Sabrina memicingkan matanya merasa aneh dengan anak bungsunya itu, pasalnya Zoya tidak terlalu peduli klo seandainya Zico sudah pulang atau belum dan sekarang?

  "Ouh itu dia katanya mau nginep di rumah temen nya jadi untuk hari ini dia nggak pulang!" Jelasnya

  "Ya udah sekarang kamu mandi terus makan udah itu langsung tidur oke" ujar Sabrina

  "Oke mah!"

  Tanpa berlama lama Sabrina langsung masuk ke kamarnya sementara zoya, gadis itu masih mematung di tempat.

  Zoya menyandarkan tubuhnya di pintu kamar Zico, lalu merengek-rengek layaknya anak kecil.

  "Sekarang nasib gue gimana dong" ujar nya dengan putus asa

______________________________________

     Brukk

  Ghaitsa meletakan beberapa mangkok baso di depan meja, membuat semua teman nya menjadi senang terkecuali Zoya dia tampak murung.

"Udah lah zi daripada murung mending lho makan, emang lho nggak tergiur sama baso ini ditambah sambal sama jeruk nya beuh pasti enak!" Ujar Ghaitsa sembari mengangkat jeruk dan sambal ke arah Zoya.

  Walaupun rasanya ingin sekali Zoya melupakan tapi tidak bisa, sekarang gara gara cowok berandal itu dia harus kehilangan nafsu makannya.

  "Udah lupain soal Ander, nih ya kalo lho mikirin soal cowok itu yang ada dia malah keenakan  karena terus dipikirin sama cewek secantik lho!" Ujar Sisil

Leanzo The Series ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang