Chapter 22|

102 13 0
                                    

  Hari sudah mulai siang murid murid mulai berdatangan masuk ke dalam kelas, sementara Zoya dan Sisil yang sudah dulu masuk ke kelas itu hanya bisa terdiam dan melakukan kegiatan masing masing. Seperti sisil yang sibuk membaca buku dan Zoya yang hanya sibuk melamun saja.

  "Sebenarnya Zoya kenapa ya? Kok dari tadi dia diem aja!" Gumam sisil

  "Apa jangan jangan dia punya masalah ya sama Ander? " Gumam nya lagi.

  Karena penasaran dengan berani sis menghampiri Zoya dan duduk di sebelah ghaitsa. Namun Zoya hanya diam seperti tak menyadari keberadaan Zoya

  "Zoya boleh gue ngomong sama lho?" Tanya Sisil membuat Zoya tersadar akan lamunan nya

" Apa?" Tanya ulang Zoya yang sama sekali tak memperhatikan Bella

  Sudah Sisil duga Zoya pasti mempunyai masalah dengan Ander , atau mungkin karena kejadian kemarin makanya sisil Takut ketahuan.

"Tadi pagi lho ngomong apa ya sama Ander!" Tanya sisil mulai penasaran.

Zoya langsung bungkam, bagaimana Sisil bisa tau kalo tadi pagi dia berbicara dengan Ander padahal kan tadi pagi itu belum ada siapa pun selain dirinya dan lelaki gila itu.

  Belum juga Zoya menjawab , ghaitsa terlebih dulu membuka suara "What lho ngomong sama Ander? Tunggu apa dia ngancem lho lagi?" Teriak ghaitsa membuat seisi kelas yang semula berisik menjadi sunyi.

"Aduh sa bisa nggak sih pelanin suara lho dikit sakit kuping gue dengernya!" Teriak jordan sembari menutup kedua telinganya.

  Memang suara ghaitsa itu hampir sama dengan toa masjid sangat keras bila berbunyi.

"Lho juga sama kacamata kuda!" Tambah Sisil membuat sang pelaku hanya bisa cengengesan.

  "Ouh ya?" Tanya Jordan tak percaya.

"Cepet cerita!" Paksa ghaitsa sembari menatap Zoya dengan tatapan tajam, sebenarnya bukan Sasa saja tapi diikuti oleh Sisil dan juga jordan.

"Bukan apa apa kok, cuman mungkin dia masih kesel soal kejadian waktu itu!" Ucap Zoya beralasan.

  Sisil awalnya sempat curiga mendengar pernyataan Zoya pasalnya kapan Zoya pernah bermasalah dengan Ander.

  "Aneh! " Gumam Sisil

"Apa dia minta ganti rugi sama lho! Dasar ya cowok udah kaya tujuh turunan masih aja minta minta" teriak ghaitsa sembari dengan wajah yang sangat kesal.

  Bagaimana tidak kesal cowok yang kayanya tujuh turunan, rumah dimana mana, apartemen ada, mobil jangan ditanya lagi motor Gonta ganti Mulu.

   Sungguh diluar dugaan ghaitsa sosok Ander ini, jujur saja ghaitsa memang dulu mengidolakan sosok Ander dia pernah berharap bahwa Ander adalah sosok lelaki sempurna yang baik juga akan sangat perfect tapi nyatanya dia sangat pelit.

"Sa udah oke, jangan teriak lagi gue udah cukup pusing!" Ujar Sisil sembari memegang kepalanya yang sudah penuh oleh teriak ghaitsa juga jordan.

"Bentar lagi istirahat, gimana klo kita ke kantin duluan!" Ajak jordan

  Memang disaat seperti ini kantin adalah obat manjur tercepat Zoya agar dia tidak harus selalu memikirkan soal tas sialan itu.

"Setuju gue juga udah laper!" Ujar Zoya bermanja di lengan Sisil.

  "Yaudah kenapa masih duduk ayok kita let's go!" Teriak ghaitsa sembari melangkah paling depan.

  Namun baru juga Zoya akan melangsungkan kakinya tiba tiba ada suar kerusuhan dari luar dan....

Leanzo The Series ✅Where stories live. Discover now