46

26 7 0
                                    

sepulang sekolah benar saja prediksi Zoya Lita sudah menunggu nya, Zoya mengajak Lita disana dan dia menceritakan semua yang terjadi hari ini.

"menurut lho gimana lit?" Tanya Zoya bingung

Lita mengerutkan keningnya bingung, mendengar cerita dari Zoya tentang Ander, Lita merasa dia bukan lah Ander sang ketua Erland.

"Gue juga sebenarnya bingung kayak ada yang aneh sama dia!" Ujar Lita

"Tuh kan lho juga ngerasain!" Zoya lega bukan saja dia yang berpikir bahwa Ander memang berubah.

Lita tersenyum melihat reaksi Zoya lalu mengambil sebuah apel, dia memakan apel itu sambil berpikir keras pasal nya bagaimana Ander yang tadinya suka mengancam Zoya kini malah sangat berbaik hati.

Bukankah itu aneh?

"Gue tahu apa jangan jangan kepalanya kebentur terus dia geger otak dan berubah kayak sekarang?" Tebak Zoya

Lita menghela nafas lalu menyentil kening Zoya, Zoya mengusap keningnya sambil merengek kesakitan.

"Bukan itu" ujar Lita

"Dia berubah kayak gitu karena suka sama lho" jelas Lita sembari tersenyum bahagia

"Suka?" Tanya Zoya dan Lita hanya menganggukan kepalanya

"Sama gue?" Tanya nya lagi, Lita mulai jengah lalu tersenyum menandakan iya.

"Mana mungkin sih?" Tanya Zoya tak percaya

"Ya ampun lho tuh harusnya bersyukur karena Ander suka sama lho, nih ya diluar sana tuh banyak banget yang suka sama ander!" Sahut Lita.

Iya dan itu benar tapi entah kenapa Zoya bingung kenapa Ander suka sama Zoya, Ander itu orang yang perfect keluarga kaya, tampan ketua geng lagi.

Sementara Zoya dia hanya cewek penakut yang dari dulu dilindungi oleh Abi dan juga oleh Lita.

"Nah yang bikin gue kepikiran itu, di luar sana banyak yang mau sama dia terus kenapa dia suka sama gue! Heran Zoya.

"Yang namanya cinta itu buta Zoya?" Jelas Lita

"Klo buta nggak bisa liat dong?" Tanyanya.

"Ya dan sekarang Ander itu buta karena lho!" Tunjuk Lita ke arah.

"Ander itu nggak buta Lita buktinya tadi bisa jalan sendiri dan liat kalau gue itu sembunyi!" Ujar Zoya

Lita sudah berusaha sabar, andai saja Zoya bukan sahabat baiknya pasti Lita sudah buang Zoya ke selokan karena dia tidak juga mengerti bahwa kalau sudah cinta mau seburuk apapun kamu jika memang kamu yang diinginkan yang lain bisa apa?

" Tau akh Cape juga ya ngomong sama lho!" Lita lalu berbaring di samping Zoya.

"Yaudah klo gitu jangan ngomong aja sekalian!" Ketus Zoya.

"Lita Zoya ayok sayang kita makan" teriak Sabrina dari bawah

"Tuh mamah udah manggil ayok"

Lita dan Zoya pun turun ke lantai satu, namun baru juga sampai di meja makan Zoya dan Lita diam membeku melihat kehadiran Ander yang tanpa diundang pun sekarang dia tengah duduk santai di kursi sembari tersenyum tak berdosa.

"Loh lho ngapain disini?" Tanya Zoya bingung

"Zoya kamu kenal dia?" Tanya balik Sabrina

Zoya menganggukan kepalanya bagaimana dia tidak kenal Ander kan orang yang sangat menyebalkan yang slalu mengacau ke dalam kehidupannya.

"Mah dia temen sekolah Zoya!" Sabrina pun mengangguk paham.

"Untung aja tadi ada temen kamu mamah hampir dicopet dan dia nolongin mamah! Ayok ucap makasih sama Ander!" Titah Sabrina

"Aku?" Tanya Zoya Sabrina mengangguk kan kepalanya sembari tersenyum.

"Makasih!" Ucap Zoya dengan nada malas.

Lalu Zoya dan Lita pun duduk di meja makan, Zoya masih menatap tajam ke arah Ander sementara lelaki itu hanya tersenyum ke arahnya .

"Ayok cepet kita makan, Ander ayo juga makan ya jangan malu malu!" Ucap Sabrina

Zoya terus saja memantau ander, sungguh lelaki seperti nya tidak tahu malu. Semua nya makan dengan tenang terkecuali Zoya pastinya dia tidak suka kenapa Ander harus masuk rumahnya.

Maksudnya kenapa lelaki gila itu selalu ada dimana mana, apakah Ander segala mengikuti Zoya atau apa?

Setelah selesai makan Ander pun pulang dan yang paling menyebalkan adalah Zoya harus mengantar Ander sampai depan rumah karena perintah dari mamah nya.

"Jangan kangen ya sama gue!" Ucap Ander dengan PD

"Hello siapa juga yang mau kangen sama lho kayak nggak ada kerjaan aja!" Gerutu Zoya.

Mendengar perkataan Zoya bukannya sakit hati atau apa Ander justru menyukai Zoya yang seperti ini blak blakan yang slalu terbuka pada nya.

Ander mengambil sesuatu di sakunya lalu memberikan nya kepada Zoya, Zoya bingung dengan kertas yang diberikan oleh Ander.

"Besok sehabis sekolah kita nonton !" Ucap Ander

"Nonton?" Tanya Zoya yang langsung diangguki Ander

"Iya gimana pasti lho udah nunggu hal ini kan?" Tanya Ander

"Atau mungkin lho sekarang lagi bahagia dan lho mikir kenapa di dulu aja sih Ander ngajak nonton!" Tambah Ander.

Zoya sekarang sungguh tidak tahu arah pemikiran Ander kenapa dia berpikir bahwa Zoya akan bahagia jalan bersama Ander, kalau tidak ada orang tuanya mungkin Zoya sudah memukul keras kepala Ander agar otaknya itu bisa berjalan dengan baik.

Bukannya seperti sekarang berpikir ke arah yang tidak tidak dan itu sangat menyebalkan bagi Zoya.

"Gue nggak mau!" Tegas Zoya

"Lho kenapa sih giliran di ajak Abi aja ke toko gelang cuman beliin buat si Michelle lho mau aja!" Ketus Ander

"Giliran sama gue aja diajak nonton lho nggak mau!" Tambah Ander

Bukannya Zoya pilih kasih tapi andai Zoya tahu Abi ingin membelikan gelang itu untuk Michelle Zoya pasti tidak akan mau apalagi sampai memilih gelang couple itu.

"Ya abisnya gue___" belum sempat menyelesaikan ucapannya Ander terlebih dulu menyimpan telunjuknya di depan mulut Zoya

"Gue nggak terima penolakan, pokoknya sehabis sekolah kita jalan!" Paksa Ander lalu berjalan meninggalkan Zoya

"Tapi gue nggak___"

"Inget bawa baju ganti!" Teriak Ander lalu melajukan motornya.

Zoya masih terbengong di tempatnya sambil menatap kepergian Ander, Lita yang dari tadi menguping dari balik pintu pun keluar dan menghampiri Zoya.

"Udah sih ikut aja itung itung jalan jalan!" Usul Lita

Zoya mengangguk kan kepalanya sambil tersenyum lalu menyentil kening Lita, Lita memanyunkan bibirnya dan merengek kesakitan.

"Kalau gitu lho aja yang pergi!" Titah Zoya.

Kenapa Lita yang pergi, terkadang lita bingung kalau ada orang yang traktir kan ya ikut aja apa susah nya apalagi yang ngajak nya ganteng baik lagi.

"Aduh Bolot atau gimana sih, dia itu mau nya sama lho Zoya!" Tegas Lita

"Tapi gue nggak mau Lit!" Sahut zoya

"Udah lho pergi aja lagian gue denger besok Michelle sama Abi bakal nonton mungkin lho bisa Manas manasik si Michelle lho tahukan dia nggak suka kalau lho lebih baik dalam segala hal apapun daripada dia!" Jelas Lita.

Iya Zoya belum berpikir kesana, mungkin saja dengan ala yang Lita usulkan ini tidak akan membawa dia kepada bencana.

"Oke gue pergi!"

"Nah gitu dong dari tadi kek!" Ucap Lita sembari menyenggol lengan Zoya.

Leanzo The Series ✅Where stories live. Discover now