33 - Pulang Duluan

20 7 0
                                    

Akhirnya setelah 3 hari Rezky sembuh total. Para guru mengizinkan dia untuk pulang duluan, karena kondisinya. Rezky berpamitan dengan guru dan teman-temannya.

"Gue duluan ya....moga kalian seneng study tournya," ujar Rezky.

Rafa meraih tubuh Rezky lalu memeluknya.

"Ki....lo baik-baik ya di rumah. Padahal gue punya banyak wacana bertiga, tapi yaudahlah. Sebenernya, sepi tau kalo lo nggak ada...apa lagi kita bakal ketemu 1 Minggu lagi. Huaaaaa...." Rafa mengelap ingusnya.

"Ya ampun Raf, Sans aja. Lo bakal liat gue dari sini, kita Vidcall oke"

Rafa mengangguk. Varo gantian memeluk tubuh mungil Rezky.

"Kalo lo sakit lagi. Gue bakal marahan sama Kiki!"

Rezky tersenyum di pundak Varo. Lalu mengelus punggung pria itu.

"Sip gue nggak bakal sakit lagi. Setelah ini"

Varo mengkode tangannya untuk tos ala mereka.

Rezky termenung. Memikirkan Zain yang masih tidak menemuinya. Segitu tidak peduli kah? Setelah Aneth mengambil alih dunia Zain. Rezky semakin benci dengan dua orang itu sekarang. Ia terlalu baik menerima semua ini. Biar sudah Zain bisa menikmati keberduaannya dengan Aneth tanpa ada dirinya.

Salah besar ia terlalu percaya pada Zain yang sudah tak memiliki perasaan pada Aneth. Oh jelas, pepatah mengatakan bahwa 'yang pertama itu selalu spesial' dan Aneth adalah cinta pertama seorang Zain. Sedang dirinya adalah yang kedua. Sungguh menyakitkan jika di perjelas. Tidak adil menurutnya. Padahal Zain adalah satu-satunya yang pertama dan berhasil menempati hatinya. Haruskah ia melepasnya? Ia tak mau jatuh lebih dalam jika ia semakin menaruh hati pada Zain.

"Yaudah gue berangkat ya...."

Rezky berjalan menuju luar lapangan. Menemui Kakaknya di depan sana. Reyn rela terbang malam-malam untuk menjemput adik tersayangnya. Mendengar kabar bahwa Rezky tercebur membuatnya spontan panik tiba-tiba.

Rezky melihat Farel mengobrol dengan Reyn.

"Farel, gue duluan ya. Lo baik-baik ya disini." Rezky melempar senyum ke arah Farel.

"Yang seharusnya baik-baik itu lo Ki"

"Dengarin kata Farel tuh," titah Reyn. Rezky berjalan ke arah Reyn lalu memeluk tubuh Kakaknya.

"Apa kabar Kak? MaPa juga pakabar?"

"Mereka nggak baik-baik aja" Rezky langsung melotot lalu mendangak kasar. Menantikan penuturan Reyn berikutnya.

"Itu semua gara-gara Kiki." Mendengarnya Rezky langsung paham.

"Iya maaf Kak"

"Makasih ya Rel... Udah jagain Kiki yang nakal ini"

Reyn menepuk pundak Farel. Farel tersenyum lalu mengangguk.

"Kak Reyn kan udah tau alasannya. Gausah bilang makasih, Kiki itu segalanya bagi kita."

Reyn tersenyum melihat Farel yang begitu tulus menjaga adiknya. Semoga Rezky bisa menyukai orang seperti Farel. Atau, bahkan Farel saja orangnya.

-REZZA-


Janlup voment cintahhh ♡♡

Semoga ship REZZA baik2 aja.

terima cashhhh

REZZA | ENDWhere stories live. Discover now