1. Pertemuan Pertama

311K 10.4K 951
                                    

"Ada kalanya aku harus berhenti... Tapi rasa takut itu tidak akan bisa berhenti..." 

Jantungku memompa dengan sangat cepat...

Kegelisahan kembali menyergap...

Namaku Claire Watson dan malam ini adalah hari ulang tahun Pangeran Luke Darwene yang ke 118 tahun. Artinya.. dia sudah boleh memiliki satu 'budak'. Tidak ada manusia yang bisa mengelak untuk menjadi 'budak' Pangeran termasuk aku. Padahal umurku kan baru 16 tahun. Oleh karena itu aku sangat cemas. Semoga saja bukan aku yang Pangeran pilih karena aku sangat penakut terlebih jika setiap hari bertemu vampire dan menjadi 'makanan' vampire.

Memang bangsa vampire dulu pernah menculik beberapa keluarga manusia dan salah satunya adalah keluargaku. Sudah ada beberapa dari keluarga Watson yang menjadi 'budak'. Walaupun mereka tidak meninggal atau pun berubah menjadi vampire tapi itu sama saja. Mereka pasti akan sangat sengsara menjadi seorang 'budak'.

Aku pun berusaha menenangkan diriku walaupun tetap saja sulit. Bunda datang karena tahu kegelisahanku. 

"Claire, kamu tidak apa-apa?" tanya Bunda yang berdiri di depan pintu kamarku. 

"Tidak Bunda. Aku sangat takut," ucapku yang tidak menoleh menatap Bunda.

Bunda yang mengetahui perasaan gelisahku hanya bisa menghela napas lalu berkata, "Maaf ya Claire. Tidak ada yang bisa mencegah untuk kejadian yang akan terjadi hari ini." 

Aku hanya mengagguk, "Iya Bunda." 

"Sudahlah. Jangan bersedih dulu. Sekarang berdoalah." 

Aku hanya mengiyakan permintaan Bunda untuk berdoa. Setelah Bunda pergi untuk menemani Victoria Watson atau adikku makan, aku segera berdoa. 

Tepat setelah aku selesai, terdengar bunyi yang menandakan pemilihan akan dimulai. Aku semakin ketakutan. Kedua tanganku bergetar. Memang jika aku gelisah, aku bisa seperti ini. Kulihat Bunda dan Victoria di depan pintu rumah telah menunggu. 

Raja Houston dan Ratu Fenna sudah terlihat diantara kerumunan. Di belakang mereka tentu saja Pangeran Luke. Aku benar-benar ketakutan. Aku juga bingung kenapa aku bisa setakut ini. Aku terus berdoa dan segera menundukan kepala. Jangan aku pokoknya jangan aku! 

Vampire itu berjalan dengan pandangan ke depan. Jika dia berhenti sudah pasti dia telah memilih. Dia pun mulai berjalan. Aku hanya menundukan kepala. Tidak ingin melihat siapa yang dia pilih ya itulah alasanku menunduk. Lalu tiba-tiba.. 

"Apa kamu sudah menentukannya Luke?" seseorang bertanya dengan suara berat yang ternyata adalah suara Raja Houston. 

Aku pun mengangkat kepalaku sedikit. Akhirnya lelah juga menunduk. Alangkah kagetnya aku. Pangeran Luke berhenti di dekatku! Aku dapat merasakan dadaku sesak. 

Dia mengangguk. Tubuhku terasa lemas walaupun belum tentu aku yang dipilihnya. Yang membuatku semakin lemas... dia menunjuk ke arahku! Raja segera datang dan melihat ke arahku. Lalu dia tersenyum. Senyuman itu benar-benar membuatku takut!

Setelah tersenyum, Raja Houston berkata, "Anak keluarga Watson rupanya. Penciumanmu sangat tajam Luke."

Jadi benar-benar aku?! Aku membalikan badan untuk melihat Bunda dan adik perempuanku yang masih berumur 13 tahun. Aku berbisik kepada mereka, 'Apa benar aku yang mereka mau?'. Dengan wajah sedih mereka menganggukan kepala.        

Dua pengawal memaksaku untuk ikut bersama mereka. Aku sangat takut. Au tidak sempat memeluk Bunda dan Victoria. Itu membuatku sedih.

"Bunda... Victoria..." 

Bunda hanya tersenyum dengan raut sedih sedangkan adikku melambaikan tangannya padaku. Aku tahu mereka hanya ingin menenangkanku agar tidak melakukan hal bodoh. Yah jika aku menolak untuk menjadi 'budak' maka keluargaku yang akan dibunuh. Benar-benar kejam! 

Pure VampireWhere stories live. Discover now