6. Awal

140K 5.2K 238
                                    

Kebencian itu begitu dalam. Entahlah. Rasanya Luke benar benar benci sekali dengan vampire yang bernama Leo itu. 

"Tebaklah apa yang kami lakukan. Kau kehilangan 1 langkah berharga lagi? Lalu apa yg akan kau lakukan sekarang? Menggigit jarimu?" ujar Leo dengan nada angkuhnya.

Sungguh. Dia keterlaluan. Terlihat Luke sudah benar benar ingin menyerang vampire itu. Aku mengintip dari balik punggungnya. Ya walaupun takut aku berhak untuk penasaran kan? 

Tangannya menggenggam pangkal belati dengan keras. Leo itu terlihat sedikit kaget melihatku yang mengintip dari balik punggung Luke. Lalu dia tersenyum. Jujur ya walaupun dia terlihat keren, tapi bukan berarti aku suka dengan gayanya yg lebih sombong itu. 

Dia berbeda sekali dengan Luke. Luke cuek terhadap penampilamnya sedangkan dia kurasa malah memperhatikannya. 

"Tunggu, kenapa ada gadis manis di sini? Jangan katakan dia 'fana'mu, Luke. "

Bukannya menjawab dia malah berbisik padaku, "Claire.. Menjauhlah. Sungguh aku sudah tidak tahan dengan gelagatnya yang sombong itu. Kamu tahu kan apa yang bisa kulakukan? Walaupun hanya belati, tapi aku bisa benar benar menyerang vampire itu."

Aku hanya mengangguk lalu mundur. Benar benar menjauh dari mereka berdua. Luke memperhatikanku saat aku menjauh lalu kembali menatap vampire yang berada di depannya. 

"Di mana pedang itu? Apa yang akan kamu perbuat dengan barang seperti itu?"

"Haruskah aku menjawab pertanyaanmu?"

Luke masih menahan emosinya, "Aku masih berusaha sopan padamu Leo." 

"Kesopanan vampire murni seperti kalian benar benar menyebalkan. Juga peraturan yang kalian buat dengan persetujuan manusia serigala, warlock, peri, dan manusia.. Pasti akan luntur sekarang."

"Kami bukan makhluk biadab seperti kalian bangsa demonture! Kalian pikir kalian siapa?!" ucap Luke dengan emosi.

Jadi dia demonture? Aku benar benar tidak bisa membedakan antara vampire non-demonture dengan demonture secara fisik. Hanya 1 yang bisa kubedakan dari keduanya. Sikap Leo begitu percaya diri dan gayanya terlihat begitu sombong sedangkan Luke.. Dia terlihat sebagai vampire terhormat yang tahu sopan santun. 

"Kau tahu kan benar benar masalah membawa gadis fana itu kemari?" ujar Leo seraya memegang pedang yang masih berada di pinggangnya.

Apa maksudnya? Aku masalah? Masalah apa yang dia maksudkan? 

"Kamu yang benar benar dalam masalah.. "

Kurasa dia masih menahan. Menahan dan berusaha tetap sabar menghadapi Leo. Tapi tangannya benar benar sudah mantap memegang pangkal belati itu. Dia bisa menyerang Leo kapan saja.

"Kau sama bodohnya dengan kakakmu. Tapi kurasa kau lebih bodoh masih menjaga sopan santun di saat taringmu itu sudah keluar. Kakakmu lebih baik darimu. Dia bahkan berusaha mengigit pemimpin kami saat dia sedang sekarat. Tapi kau? Apa yang bisa kau lakukan?" Leo memancing amarah Luke.

Dia benar benar menganggap Luke sangat remeh. Kurasa Luke sudah tidak tahan lagi. Aku dapat melihat Luke yang susah payah mencoba sabar meskipun taringnya sudah menyayat sedikit bibirnya hingga tetes darah keluar dari bibirnya. Ya Tuhan aku tidak tahan melihat Luke seperti ini. Demonture itu memang benar benar keterlaluan.  

Sekarang Leo itu menatap dan tersenyum kepada Luke dengan penuh kemenangan, "Ayo serang aku. Buktikan bahwa kau memang vampire yang layak untuk menjadi lawanku."

Pure VampireWhere stories live. Discover now