9. Dua kesalahan

114K 4.9K 402
                                    

"Kudengar, kamu dan fanamu dapat membaca isi buku milik para peri?" Silvia mengangkat gelas kaca miliknya.

Luke menjawabnya, "Ya begitulah. Aneh juga ya. Aku kaget saat tahu buku yg kubaca dengan Claire itu buku mengenai Golden Clover."


Yah Luke sedang bercengkrama dengan teman temannya hari ini. Dia memang mengundang teman temannya untuk acara minum teh. Entah minum teh atau darah. Aku tidak peduli. 


Aku disuruh duduk di kursi yang lumayan jauh dari meja mereka. Tapi tidak cukup jauh untuk mendengar pembicaraan mereka. Sekarang mereka pasti sedang menunggu Audrey. Gadis vampire yang sangat anggun itu. 


Keadaanku sedang dalam tingkat kebosanan tertinggi. Sejak tadi aku hanya melihat dan mendengar pembicaraan mereka. Sungguh, Luke itu menyebalkan sekali. Acaranya kan di kastilnya sendiri, lalu kenapa aku harus diborgol dengannya dan duduk sendiri di sini?! 


Pandanganku pun beralih ke pintu masuk rumah kaca ini. Aku semakin melihat ke arah sana saat mendengar suara langkah kaki. Lalu terlihatlah Audrey yang tersenyum dengan manis. Aku tidak begitu merasa harus memperhatikan pintu masuk itu lagi, tidak sebelum seorang laki - laki datang menyusul Audrey. 


Rambutnya yang pirang itu terlihat acak acakan. Dia berjalan dengan gontai. Kurasa dia habis bangun tidur. Lengannya juga diborgol dengan lengan Audrey, sama sepertiku dan Luke. Tapi aneh, rasanya aku pernah melihat laki - laki itu di suatu tempat. Tapi.. Di mana? 


Setelah Audrey duduk, dengan enggan laki - laki itu menoleh dan akhirnya dia berhenti untuk melihatku. Ya Tuhan.. Aku ini sungguh keterlaluan.. Itu Harold! Sahabatku sendiri. Memang keterlaluan aku ini sebagai sahabat. Kumohon jangan sampai hal ini terjadi dengan kalian semua ya. 


Aku pun menghela napas lega, kemudian memberikan senyum kepada laki - laki berumur 17 tahun itu. Dia membalas senyum dan menghampiriku. 


"Claire? Ya Tuhan.. Kenapa kamu bisa berada di sini?" nada suara Harold terdengar setengah malas.

"Kurasa sama sepertimu, Harold. Bertugas sebagai seorang 'fana' vampire."


Harold pun menarik kursinya dan menempatkannya di sampingku. Lalu dia pun menduduki kursi itu. 


Harold menatapku, "Jadi, kabar itu benar? Kamu yg dipilih Pangeran Luke?"

"Yah begitulah. Kamu sendiri? Tidak ada kabar sama sekali. Lalu sekarang kamu datang bersama Audrey.." tanyaku balik.

"Mm.. Audrey memilihku untuk menjadi 'fana'nya tepat sehari sebelum kamu terpilih. Sungguh aku muak menjadi 'fana' Audrey." Harold terlihat bersungguh - sungguh saat mengatakan kata 'muak'. 

"Memangnya Audrey kenapa?"

Harold mulai menjelaskan "Audrey itu dalam sehari paling sedikit 3 kali menggigitku. Itu menyebalkan. Setiap kali aku tidur, dia membangunkanku. Ditambah dia sedang kencan dengan manusia serigala. Aku bingung kenapa aku harus ikut dalam kencan mereka. Bayangkan Claire, di acara kencan mereka aku harus ikut?! Keterlaluan!"


Aku sedikit terkejut mendengarnya. Audrey saja menggigit Harold minimal 3 kali sehari. Tapi Luke berbeda ya. Aku juga patut bersyukur, dia tidak memiliki teman kencan atau pun kekasih. Jadi, aku tidak ikut ke dalam kencan romansa kan. 

Pure VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang