Extra Part: Mengikat Janji Suci

75K 2.4K 471
                                    

Tiga gadis vampire sedang duduk di kursi mereka masing - masing. Ketiganya terlihat sedang menunggu seseorang dari balik tirai ruang ganti. Salah satu dari ketiga gadis vampire itu menggerakan jemarinya dengan tidak sabar di meja.

Beberapa saat kemudian, tirai ruang ganti pun terbuka. Menampilkan seorang gadis yang memakai gaun putih untuk pernikahan.

"Tidak!"

"Ya!"

Audrey dan Silvia saling melemparkan tatapan tajam. Sedangkan Felisse yang sedang mengandung enam bulan itu hanya bisa mengelus perutnya dan menggelengkan kepalanya pelan melihat dua rekannya yang lain.

"Audrey, kamu sudah mengatakan tidak untuk keenam kalinya! Seleramu sebenarnya seperti apa?!" omel Silvia dengan kesal.  

Audrey yang tidak mau kalah itu melemparkan sebuah argumen lagi, "‎Gaun itu membuat Claire terlihat sedikit lebih besar! Kamu pikir perempuan mana yang mau memakai gaun seperti itu di pernikahannya?!"

Claire yang mendengar komentar dari Audrey akhirnya melihat ke arah dirinya sendiri. Dia memang sejak awal sudah tidak begitu percaya diri memakai gaun yang dapat dibilang sedikit 'terbuka' itu. Lagipula Claire pun tahu selera Luke. Sebosan - bosannya dia dengan gaya Claire yang begitu simpel, tapi sepertinya pangeran itu tidak akan begitu suka jika gaun pernikahannya sedikit terbuka.

Audrey yang sedari tadi masih saja saling melempar argumen dengan Silvia sekarang menolehkan kepalanya. Dia menatap sang perancang busana, Nona Beline yang terlihat pasrah sedari tadi. Lalu Audrey pun berkata, "Beline, aku bukannya tidak menyukai semua gaun pernikahan buatanmu, hanya saja dari keenam gaun itu belum ada yang terlihat cocok untuk dikenakan Claire."

"Saya tahu selera anda, Nona Audrey. Saya juga tahu bagaimana anda menilai sebuah busana untuk makhluk lain, karena itu saya tidak tersinggung sama sekali," ucap Nona Beline dengan sopan.

Silvia terlihat tidak bisa menerima kekalahannya begitu saja hanya karena kalah dalam melempar pendapat dengan Audrey. Tapi dia tidak kehabisan akal. Ibu dari dua anak itu langsung menepuk tangan Felisse lalu berujar, "Ah iya! Felisse bagaimana dengan pendapatmu mengenai gaun pernikahan yang dipakai Claire?"

Felisse tertawa kecil seraya mengelus perutnya yang membuncit kembali. Istri dari Sebastian Logan itu pun mengalihkan pandangannya ke arah Claire yang masih berdiri di depan mereka lalu dia mengutarakan pendapatnya, "Sebenarnya Claire selalu cocok untuk mengenakan pakaian apa pun. Walaupun gaun yang ini terlihat sedikit membuat Claire menjadi lebih besar, tapi kurasa gaun ini tetap cocok."

Audrey terlihat sedikit kesal karena Dokter Felisse tidak berterus terang, "Jadi intinya?"

"Hm.. lihat saja bagaimana ekspresi Claire. Kelihatannya dia juga tidak begitu puas. Benar kan, Claire?"

Claire mengangguk sambil memegang kedua sisi gaun bagian bawahnya, "Iya. Kurasa Luke tidak akan begitu suka dengan penampilanku yang sedikit terbuka ini. Nona Beline, kurasa aku harus kembali mencoba gaun lain."

"Baiklah, Nona. Kurasa saya punya sebuah contoh gaun yang mendekati keinginan Nona. Mari, kita kembali ke dalam," Nona Beline kembali mempersilahkan Claire untuk memasuki ruang ganti kembali.

Sementara itu, Silvia memasang wajah cemberut karena kalah telak. Meskipun sudah memiliki dua anak, sikap Silvia tetap sama jika sudah berhadapan dengan teman - temannya apalagi dengan Audrey. Tapi di depan anak - anaknya, sikap Silvia akan berubah seratus delapan puluh derajat.

"Seleraku memang tidak salah.." ucap Audrey santai. Tangannya disilangkan di dada sedangkan raut wajahnya penuh kemenangan. Perbuatan Audrey membuat Silvia mendengus kesal. Dia hanya bisa berucap dalam hati.

Pure VampireWhere stories live. Discover now