7

1.3K 218 199
                                    


Perhatian: Part ini puanjanggg sekali, tadinya mau aku pangkas tapi tanggung. Jadi anggap saja ini ujian, bacanya musti sabar soalnya ini lebih dari 3 ribu kata... astagaa #lelahduluan

Siapkan camilan dan minuman biar tidak bosan, he he he....


🥕🥕🥕🥕🥕🥕🥕

--



"Taehyung, bangun!—Oppa! Taehyung, bangun!"

Sera membungkuk di pinggiran ranjang, berusaha membangunkan Taehyung yang masih tidur telungkup di bawah selimut, tidak bergerak sedikit pun. Dengan keragu-raguan Sera menepuk bahu pria itu, menguncangnya sedikit, masih terus berusaha membangunkannya.

"Taehyung!" Sera menaikkan nada suara meski tidak sampai pecah menjadi falseto, dia menghela napas panjang saat Taehyung terdengar mengeluh lalu membalikkan badan.

"Apa?"

Suara Taehyung serak dan rendah, matanya satu tertutup, satu terbuka sedikit. Bibirnya bergerak-gerak, agak cemberut, ekspresi wajah bingung karena nyawanya masih setengah tercecer di bawah ranjang.

"Aku kesiangan, ayo cepat bangun."

"Siapa yang kesiangan?" Taehyung toleh kanan, toleh kiri, lalu duduk bersandar, melipat kedua tangan depan dada.

"Aku," Sera menahan geram yang tiba-tiba merayapi kepalanya. "Aku harus berangkat kerja sekarang—"

"Bukannya ini hari minggu—?" sela Taehyung sambil menguap. "Semua orang libur kerja di hari minggu." Dia menggaruk kepala belakang sampai rambutnya yang memang sudah berantakan semakin mencuat sana sini.

"Oppa, tolonglah aku sudah telat. Ayo!"

Sera setengah menarik lengan Taehyung, bukannya bangun, pria itu malah balik menariknya untuk dipeluk.

"Baiklah," kata Sera, mulai jengkel. "Aku berangkat dengan ibu saja, aku bisa dipecat kalau telat."

"Apa?" Taehyung melepas pelukannya, mengerjap dua kali dan barulah dia sepaham dengan Sera. "Tunggu, dua menit," katanya seraya melompat dari kasur, bergegas hilang di balik pintu kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka.

Sera merapikan rambutnya lalu keluar dari kamar, di bawah tangga Minjung menunggunya dengan kotak bekal dan mimik wajah penasaran.

"Bagaimana? Kau berhasil membangunkannya?"

Sera hanya menghela napas yang terdengar terlalu panjang.

"Kalau hari minggu dia seperti batu, tidur sampai jam 2 siang. Anak itu benar-benar," kata Minjung, ikut-ikutan jengkel.

Sera mengernyit, sebenarnya siapa yang duplikat batu? Aku atau Taehyung?—pikirnya, yang sudah tidak bisa tenang karena waktunya tersisa tidak sampai tujuh belas menit lagi, sementara dia membutuhkan lima belas menit untuk sampai ke rumah sakit.

Butuh satu menit lebih lama bagi Taehyung turun berlarian dari tangga atas, sudah ganti baju mengenakan kaos putih polos dan celana longgar selutut, tapi rambutnya yang sudah tumbuh melewati setengah leher dan menutupi telinga lupa di sisir. Dia menyibak rambut ke belakang dengan jari-jarinya yang panjang selagi melewati Sera menuju mobil, beruntung mesin mobil sudah dipanaskan oleh sang ibu.

Sambil berlagak kalau dia-lah yang akan terlambat ke tempat kerja karena Sera sulit dibangunkan, Taehyung pura-pura kesal dan meminta Sera buru-buru masuk ke mobil.

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang