First Interact

338 47 30
                                    

Bel istirahat berbunyi membuat seluruh murid keluar dari kelas dan memenuhi lorong untuk menuju kantin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel istirahat berbunyi membuat seluruh murid keluar dari kelas dan memenuhi lorong untuk menuju kantin. Harua sambil menjujung tinggi sebuah kertas, ia berlari tergesa-gesa.

Menerobos lautan murid yang menghalangi jalannya di lorong. Hingga beberapa dari mereka mengumpat dan mencemooh perilaku tersebut.

"WOI! PELAN-PELAN!" Teriak seorang wanita yang berhasil dibuat tersungkur olehnya. Harua berlari mundur dan tersenyum.

"Gomen!" Balasnya dengan teriakan juga.

Bruk!

Saat berbalik Harua malah menabrak seseorang membuat pria itu mendaratkan bokong nya dengan keras di atas lantai.

Pria berperawakan kecil itu mendongak, mendapati tiga orang yang Harua tau. Sebelah kanan, Sunghoon. Seorang atlet Ice Skating. Tak pernah absen untuk dihukum bersama Nicholas karena guru seringkali mencium bau rokok dari mereka berdua.

Di sebelah kiri ada Nicholas. Tatapannya yang tajam membuat nyali siapa pun menciut. Ia adalah perundung, lebih baik jangan berurusan dengannya jika tidak mau bernasib sama seperti Juju.

Serta di antara mereka berdiri sosok lelaki berperawakan tinggi. Itu adalah Jo, atlet basket yang beberapa orang menganggap jika dirinya bisu. Sebab tak banyak dari mereka yang melihatnya berbicara.

Harua bukan salah satu dari mereka. Karena ia pernah melihat kakak kelasnya itu berkata "Tolol," kepada temanya.

Jo meraih kertas yang sempat terlepas dari genggaman Harua. Itu adalah nilai ulangan Biologinya. Dia berniat untuk memberitahu Jake jika dirinya berhasil mendapatkan nilai sempurna pada mata pelajaran yang ia benci.

Harua berdiri sambil membersihkan bokong nya. "Maaf-

Perkataannya terpotong begitu saja saat Jo beranjak dengan membawa lembar ulangan Harua.

"Kak! Itu punya-

Harua memundurkan badannya saat Sunghoon dan Nicholas menghadangnya. Hingga tubuhnya yang kecil tidak mampu membawa Harua untuk melihat kemana Jo pergi.

"Mau kemana?" Tanya Nicholas.

"Itu kertas ulangan aku kak, dibawa kak Jo."

"Kertas ulangan doang kan? Kenapa jadi ribet, nilai lo juga gak bakalan ilang cuma gara-gara kertasnya gaada," Sunghoon mengakhiri interaksi mereka dan pergi meninggalkan Harua dengan perasaan getirnya.

🍚🍚🍚

"Udah gakpapa Rua, yang penting kan nilainya bukan kertasnya," Jake memberi semangat karena sampe sekarang temannya itu terus menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Tapi, aku jadi gak bisa ngasih tau ke kamu, Jake!" Rengek Harua, wajahnya kini sangat merah karena terlalu lama terisak. "Kamu tau sendiri biologi ku selalu dapet 50 kalau enggak 40, jadi aku seneng aja akhirnya bisa ngerti biologi."

Rengekan Harua berhenti ketika kantin mulai senyap seketika karena melihat Nicholas mendorong Juju sampai ia mendarat tepat di samping Harua.

Wajah Juju sudah banyak oleh luka memar, tulang pipinya yang tergores. Serta ujung bibirnya melepuh. Namun, tidak ada satupun orang yang berani menyela Nicholas. Termasuk Harua.

Meskipun kini dia melihat secara dekat Nicholas menjambak rambut Juju hingga sang empu mendongak. Harua tetap diam, begitupun yang lain.

Sampai dimana manik Harua bertemu dengan netra milik Jo. Pria jangkung itu berdiri di samping Sunghoon untuk menyaksikan Nicholas bermain dengan Juju.

Pandangan mereka berdua terkunci beberapa saat. Harua merasa jika detak jantungnya terpompa lebih cepat. Dipikirannya hanya ingin meminta kembali kertas ulangan miliknya yang sempat Jo bawa. Hal tersebut menjadi penyebab cepatnya detak jantung. Karena ia takut nasib buruk menimpanya.

Tatapan keduanya terputus karena tiba-tiba di depan sudah ada Jay yang menyodorkan sebatang permen pada Harua. "Nangis mulu, nih permen."

Mendengar hal itu Harua menyedot ingusnya dan menerima permen pemberian dari ketua osis tersebut.

"Nicholas! Stop atau gue seret lo ke ruang BK!" Tegur Jay usai melihat Harua menjilat permen pemberiannya dengan senyum lebar.

Nicholas menatap ketua osis tersebut, menantang untuk berkelahi. Tetapi, dari belakang Jo menyenggol keras tubuh Nicholas sambil berlalu. Memberi kode untuk pergi saja dari sana.

Decakan keluar jelas dari dirinya. Ia menginjak tangan Juju sebelum akhirnya pergi menyusul kedua temannya yang sudah berada di depan.

tbc...

tbc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jo

Harua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harua

n. aku ingin jorua berlayar
tp mereka jarang bgt ada momen
sedih :((

Favorite Crime | JoRuaWhere stories live. Discover now