Netflix and chill

101 18 9
                                    

Kini yang menunduk dan bersembunyi di bawah jendela jumlahnya bertambah dua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini yang menunduk dan bersembunyi di bawah jendela jumlahnya bertambah dua orang. Nicholas dan Sunghoon.

Setelah memergoki Jake dan Harua sedang bersembunyi dari suatu hal. Mereka ikut juga menyembunyikan diri saat tahu di dalam kelas IPS 8 ada sepasang manusia sedang....

"Lo gak salah liat, nic?" Sunghoon berbisik dan mendapati gelengan dari sang lawan bicara.

"Kaga, itu Jo sama Yora. Gue yakin."

Brak!

Mereka terkejut saat pintu kelas tersebut terbuka keras dari dalam. Memperlihatkan Jo yang memergoki mereka berempat. Disusul Yora yang mengekor.

"Loh? Mini bag gue?" Ucap Yora menunjuk mini bag yang ada digenggaman Harua. "Lo belum kasih itu ke Jo?"

"Oiya ini punya kaka kan? Kaka kasih aja sendiri ke orangnya, aku gak tau muka Jo kayak gimana," Harua menyerahkan benda kecil tersebut kepada pemilik aslinya.

Sambil menerima Yora mengoceh. "Pantes aja."

"Loh, jadi yang ngajak-

Sunghoon membungkam mulut Nicholas. Ia menatap Jo yang kini netranya melayu. Memandang Harua dengan perasaan bersalah lagi.

Kenapa Jo selalu saja menyesal?

Harua yang ditatap seperti itu menunduk, menggeret Jake untuk pergi dari sana. Sebelum sepenuhnya beranjak Harua mengembalikan uang 50rb yang Yora berikan padanya sebagai upah. Serta meminta maaf karena tidak bisa memberikannya pada Jo.

Mendengar permintaan maaf tersebut membuat kabut pada hati Jo menebal. Harua mudah sekali mengatakan maaf. Membuatnya lebih merasa tidak enak.

🍚🍚🍚

Sore harinya, Harua mengantar keluarga nya sampai depan rumah. Karena mereka akan pergi lagi ke bandung untuk urusan pernikahan saudara.

"Beneran gak mau ikut?" Tanya Ibu Harua khawatir.

"Engga, kan tau sendiri Rua gak suka ketemu saudara-saudara."

Sang Ibu menghela nafas dan menghargai keputusan anaknya. Ia mencium keningnya sebelum memasuki mobil dan melaju pergi dari kota tersebut.

Saat hendak memasuki rumah, Harua terkejut dengan adanya sosok tinggi dengan setelan kaos putih dan celana jeans berdiri sambil menenteng dua keresek. Harua bisa menebak isi keresek tersebut adalah nasi goreng karena baunya juga sangat tajam.

"Kak Jo?" Pria itu baru mengenali tampang orang tersebut.

"G-gue..." Jo tergagap. "Boleh bertamu?'

Harua tidak bisa mencerna perkataan dari Jo. Hingga beberapa detik berfikir namun tak kunjung menemukan titik terang sampai sebuah guntur menyambar. Tanda akan turun hujan, Harua baru memahami perkataan dari lawan bicaranya.

"Boleh, boleh," sila Harua.

Tepat setelah mereka sepenuhnya masuk ke dalam rumah. Hujan diluar turun sangat lebat.

Jo tidak di persilahkan duduk jadi pria itu hanya berdiri di samping sofa. Melihat Harua yang pergi ke dapur dan lima menit kemudian kembali bersama dua gelas jeruk hangat.

Mendapati Jo yang masih berdiri, Harua merasa kagum dengan kesopanan pria itu. "Duduk aja kak."

Bersamaan dengan pria itu menyajikan minuman, Jo menduduki sofa. Menyerahkan sebuah plastik yang diduga berisikan nasi goreng.

"Gue beli dua," ucapnya.

Harua duduk bukan di sofa melainkan di atas karpet. Hanya posisi itulah yang nyaman untuk memakan nasi goreng. Membuat Jo ikut turun dan duduk bersila di sana.

Mereka makan dengan canggung. Tanpa obrolan dan hanya suara hujan yang mengisi. Sampai sesudah selesai makan mereka tetap diam.

Jo berkali-kali melihat kearah jendela untuk mengecek apakah sudah reda atau belum. Sampai akhirnya Harua peka jika pria itu mulai bosan.

"Mau nonton? Aku ada rekomendasi film bagus," final Harua langsung diangguki tanpa bernegosiasi.

Mereka menuju lantai dua untuk menonton film pilihan Harua ditempat yang lebih hangat. Harua's Bedroom.

Dikelilingi oleh rak manga, Jo sibuk berkeliling melihat-lihat koleksi Harua. Sementara pemilik rumah sibuk menyalakan TV dan menyambungkannya pada akun Netflix.

"Lo bohong?" Tanya Jo setelah melihat 20% manga di sana bergenre boyslove. Ia meraih sebuah manga "cookies" yang pernah ia tanyakan pada Harua.

Pemilik manga itu berlari ke arah Jo dan merebut langsung buku tersebut. "Don't touch them!"

tbc...

much love, sun.

Favorite Crime | JoRuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang