Helper

157 19 4
                                    

Harua menggigit jarinya gugup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harua menggigit jarinya gugup. Menunggu para OSIS keluar dari ruang rapat. Niatnya sih ingin meminta tolong pada Jay pasal Juju.

Namun, melihat dari jendela. Sepertinya rapat kali itu tidak berjalan dengan lancar. Terlihat Jay menjambak rambutnya dan memarahi beberapa anggota lain.

Tentunya Harua jadi mengurungkan niatnya. Ia berjalan bimbang menelusuri lorong. Semua masalahnya sudah diatasi dengan baik oleh Jay. Dirinya tidak mau merepotkan pria itu lagi.

"Kenapa?" Sosok Jo yang bersandar di penyangga bangunan sambil menghisap sebatang permen mengagetkan Harua.

Mendengar pertanyaan tersebut membuat otak Harua bersinar cemerlang. "Kak tau gak? Juju banyak memar tau di badannya. Kenapa kaka diem aja kalau dia lagi di rundung?"

"Kamu juga diem aja," jawab Jo membuat Harua skakmat.

"Emang kalau aku ngebela dan nyuruh kaka buat stop in kak Nicholas, mau?"

Jo memasukan permen dari mulutnya ke dalam mulut bocah tersebut. Harua pun tidak memasalahkan permen batang bekasnya. Toh mereka sudah pernah bertukar liur.

"Mau," jawaban tak terduga membuat Harua melotot.

"Serius?!" Jo mengangguk hingga Harua tersenyum lebar. "Oke kalau gitu do it!"

"Bayarannya apa?"

Harua melemparkan side eye pada Jo. "Yaudah gausah kalau gitu mah."

Pria itu jelas terkekeh melihat Harua menyerah. Dirinya menolehkan kepala ke sekitar dan menarik pinggang Harua untuk mendekat.

Jo menarik permen batang dari mulut sang kecil sebelum mencium bibirnya. Pria itu menghisap bibir Harua untuk menghilangkan rasa strawberry sisa dari permen.

Tanpa mendorong tengkuknya Jo mencium Harua secara intens dan lembut. Harua pun secara mudah melepaskan diri.

"Orang-orang bisa liat kita," desis Harua membuat Jo memasukan kembali permen batang kedalam mulut Harua.

"Kamu gak diancam sama Juju kan?"

"Gak, dia orang baik," mereka sudah kembali berjarak. "Artinya mau ngomong ke Nicholas masalah ini kah?"

Jo mengangguk. "Iya, selama kamu gak diancam."

"Perfectly not! Anyway... Udah aku-kamu aja," Harua menggoda menyebabkan Jo melemparkan tatan tajamnya seperti biasa.
Namun, kini yang berbeda adalah telinganya memerah.

🍚🍚🍚

"Loh, Jake? Ikut juga?" Sunghoon bertanya saat melihat sosok Jake bersama Harua menghampiri mereka bertiga di depan gerbang.

Jo mengajak Harua untuk pergi bersama 3O usai sekolah selesai. Alasan yang Jo berikan kepada dua temannya adalah "permintaan maaf" tentunya.

"Iyalah! Gue gak mau lepasin Harua buat kalian ya!" Jake tidak santai menjawab pertanyaan basic dari Sunghoon.

"Yuk gece, gue gak mau pulang malem, ada balapan," Nicholas mengajak untuk segera beranjak usai orang yang Jo ajak sudah lengkap berada di sana.

Jo mendorong Nicholas ke arah gerbang saat melihat sosok Juju dari kejauhan. "Ajak Juju, kalau dia nolak lo mati!"

Nicholas melongo. Melemparkan tatapan bertanya pada Sunghoon namun dia hanya bisa mengangkat kedua bahu tanda jika dirinya juga tidak tahu.

"Lo yakin, Jo?" Sepertinya Jo tidak bercanda karena Nicholas hanya melihat tatapan tidak peduli dari temannya itu.

Sebelum menghampiri Juju pria itu berdoa. "Tuhan, tolong jangan kesialan."

tbc...

much love, sun

a/n : nichojoo di pisah aja deh
kisahnya, nanti kubuatin yg
connect sama work ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 16 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Favorite Crime | JoRuaWhere stories live. Discover now