Taken?

101 19 2
                                    

Jo menahan lengan Harua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jo menahan lengan Harua. Mereka berdua sudah berada di tempat parkir yang masih sepi.

"Backstreet ya?" Ucap Jo menatap lawan bicaranya serius.

Harua melepaskan genggaman tangan Jo dari lengannya. "Kenapa? Kaka takut?"

"Harua..." Helaan nafas terdengar pelan. "Lebih baik sesuatu yang enggak patut dicontoh gak perlu diumbar."

Mendengar kata tersebut Harua sedikit tersakiti. Kenapa ia harus menjadi seseorang yang berbeda? Bisakah ia hidup normal? Memiliki rasa dengan wanita, bukan dengan seorang yang satu gender dengannya.

"Kakak pacarin aku bukan karena merasa bersalah kan?"

Jo terdiam. Selama ini dia bertindak keluar rules tanpa sebuah alasan. Jika ada yang bertanya mengenai hal tersebut tentu saja pria itu bingung. Karena dirinya saja tidak paham kenapa melakukan itu.

Seperti kasus ia mengambil kertas ujian Harua, kali ini memacari Harua juga tanpa alasan yang jelas. Rasa bersalah ada tapi itu tidak menjadikannya kasian dengan sexualitas milik Harua.

Perasaan lain? Seperti cinta? Jangan harap. Jantungnya sudah jujur karena tidak berdegup kencang saat bersamanya.

"Aku belum paham sama yang aku rasain," untung saja pria itu tidak salah menjawab.

Harua mengerti dan mengangguk. "Oke backstreet."

🍚🍚🍚

Wush~

Nicholas kaget saat sosok kecil berlari di depannya kala pertama kali ia akan keluar dari ruang kelas. Itu Harua, dia kembali berlarian di lorong membuat dirinya menggeleng.

"Jo, gue boleh cari masalah sama dia gak? Biar tu bocah gak lari-larian di lorong," pinta Nicholas menengok Jo yang ada di belakangnya bersama Sunghoon.

"Yakin?" Jo malah mempertanyakan niat sang lawan bicara.

"Ya yakinlah."

"Gausah aneh-aneh! Inget ancaman Jay! Kalau lo berani ganggu salah satu dari Harua, Jungwon, Sunoo, sama Jake. Siap-siap aja drop out," Sunghoon memberikan pengingat tentang janji Jay kala dulu.

"Pertama emang harus nyingkirin Jay dulu," Nicholas kembali mengoceh membuat atlet skating itu menjitaknya keras.

"Haish, yang ada lo kesingkir tolol!" Kesabaran Sunghoon habis.

🍚🍚🍚

Juju terbatuk saat tubuhnya secara keras didorong kearah tembok. Nicholas sang pelaku pendorongan menghisap rokoknya terakhir kali sebelum mendekatkan puntungnya ke arah wajah Juju.

Siapa yang tidak takut saat benda panas tersebut mengancam akan membuat kulitmu terbakar? Seminggu terakhir keberadaannya sangat tentram karena Nicholas sibuk dengan masalah Jo dan Harua pasal k*ndom.

Jadi, pria itu tidak mendapat perlakuan mengancam seperti ini karena ada anak lain sebagai pengalihan.

Kini Juju berdiri di depan pintu kantin memperhatikan Harua dari sana. Terlihat jika pipi tembam nya kini terbalut plester.

Betul. Nicholas menempelkan puntung rokok ke sana beberapa saat lalu.

Itulah alasan sekarang Juju menunggu Harua keluar dari kantin. Dia ingin berbicara dengannya.

"Tolong minta Jay buat ngomong sama Nicholas biar dia gak ganggu gue lagi," Juju memohon pasrah di depan Harua. Mereka kini berada di lorong menuju toilet setelah Juju menarik lengan Harua sedetik usai pria itu keluar dari kantin.

"Tapi..." Sebuah kata tersebut berhasil membuat Juju berlutut di bawah Harua. Ia sudah sangat tertekan dengan perlakuan Nicholas.

"Gue mohon, Harua. Nilai gue turun gara-gara tertekan sama Nicholas. Bokap gue marah besar dan setelah apes di sekolah gue juga gak mau apes di rumah juga."

Mata Harua terlihat sangat teduh melihat kakak kelas sebagai korban perundungan Nicholas sejak 1 tahun lalu itu memohon sedalam-dalamnya.

Harua juga dapat menotice luka memar di lengan dan di wajah Juju. Lehernya juga ada luka bakar, serta sepertinya Juju ingin mengakhiri semuanya secara singkat. Dilihat dari lengannya dengan tiga goresan benda tajam di sana.

"Aku bantu ngomong ya, semaksimal mungkin."

tbc...

much love, sun.

Favorite Crime | JoRuaWhere stories live. Discover now