Bab 6 (Jupiter Menemukan Petunjuk)

68 15 1
                                    

"...jadi sama sekali tidak ada kemungkinan untuk meloloskan diri dari pondok itu," kata Jupiter di kantor pusat kepolisian, memberi penjelasan kepada para wartawan yang berkerumun di sekelilingnya. "Tapi saya lantas mendapat akal! Karena di dalam pondok tidak ada kemungkinan untuk bersembunyi, maka mungkin saja saya bisa membuat mereka mengira bahwa saya berhasil melarikan diri jika saya bersembunyi di rongga sebelah bawah lantai! Dan ternyata siasat itu berhasil! Tentu saja lama-lama mereka pasti mengetahui tipu muslihat itu-tapi mereka sudah terlebih dulu terpaksa lari ketika rombongan pencari datang."

"Untuk remaja, itu akal yang sangat cerdik," kata salah seorang wartawan mengomentari.

"Jupiter Jones bukan anak biasa," kata Chief Reynolds dengan nada bangga. "Tidak satu pun dari ketiga anggota Trio Detektif bisa disamakan dengan anak-anak yang lain. Mereka detektif! Memang masih remaja, tapi benar-benar detektif! Sudah sering mereka membantu kami dalam menunaikan tugas."

"Wah, itu cerita yang hebat, Chief," kata wartawan yang tadi, sambil memberi isyarat kepada juru fotonya dengan anggukan kepala. "Kita perlu beberapa foto yang bagus, Joe. Masih ada waktu untuk dimuat dalam edisi petang."

Sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan para wartawan yang mewawancarai, Jupiter meneliti buku arsip polisi yang memuat foto-foto dari semua yang pernah ditahan oleh dinas kepolisian Rocky Beach. Di samping itu ia juga masih sempat menuturkan ciri-ciri kedua penculik kepada juru gambar polisi, yang membuat gambar sketsa kedua tersangka.

"Kedua penculik itu sama sekali tidak mengatakan apa yang mereka kehendaki?" tanya seorang wartawan.

"Itu urusan polisi," kata Chief Reynolds memotong. "Tapi ini bisa saya katakan: Mr. Titus Jones bukan orang yang kaya, dan baik dia maupun keponakannya sejauh ini sama sekali tidak mengetahui apa yang mungkin merupakan alasan penculikan itu. Kami memperkirakan dalam waktu dekat akan sudah berhasil mengetahui latar belakang kasus ini dan menangkap para pelakunya."

Sambil menggerutu para wartawan itu pergi, setelah selesai membuat foto-foto mereka. Jupiter tidak berhasil menemukan wajah para penculik dalam buku arsip polisi. Ia juga tidak puas melihat kedua sketsa yang dibuat juru gambar polisi.

"Memang tidak begitu mirip," kata Bob membenarkan.

"Anda berhasil memperoleh informasi baru, Chief?" tanya Pete bergairah. "Pada wartawan tadi Anda mengatakan bahwa Anda memperkirakan akan dapat menangkap para penculik itu dalam waktu dekat."

"Itu tadi hanya alasan agar ada yang bisa ditulis dalam koran, Pete," kata Chief Reynolds berterus terang. "Dalam menghadapi kasus penculikan kita perlu sekali berhati-hati, jangan sampai pers membeberkan hal-hal yang sedang dilakukan polisi."

"Karena itu Anda tidak mengatakan pada mereka tentang keyakinanku bahwa ini bukan kasus penculikan biasa?" tanya Jupiter ingin tahu. "Betul," kata kepala polisi itu. "Demi kelancaran penyidikan, lebih baik jika para penculik mengira kita sedang meraba-raba dalam gelap."

"O, begitu," kata Jupiter, lalu berpikir sebentar. "Tapi karena salah satu sebab, mereka mengira aku anak salah seorang tokoh penting dari negara mereka, entah negeri mana itu. Dan kurasa kejadian ini ada sangkut-pautnya dengan balas dendam, atau aksi politik, atau bahkan perang. Penculikan terjadi karena mereka memerlukan sandera!"

"Itu mungkin saja," kata Chief Reynolds, "tapi yang penting kau sudah selamat sekarang, dan urusan ini akan kami tangani. Helikopter itu sedang dilacak, dan gambar-gambar ini akan disebarluaskan ke mana- mana. Kau harus berjaga-jaga selama beberapa hari ini. Aku yakin, sementara itu kami pasti sudah berhasil membekuk penjahat-penjahat itu! Nah, karena paman dan bibimu sudah pergi, kalian bertiga akan diantar pulang naik mobil polisi."

(28) TRIO DETEKTIF: MISTERI KEMELUT KEMBAROù les histoires vivent. Découvrez maintenant