END (Alfred Hitchcock Menawarkan Judul)

68 14 9
                                    

BEBERAPA hari kemudian Jupiter beserta kedua rekannya mendatangi Alfred Hitchcock di ruang kantornya yang besar di studionya. Dengan tekun sutradara film yang kenamaan itu mengikuti penuturan ketiga remaja itu tentang petualangan mereka menyelamatkan Ian Carew dari tangan para penculik.

"Bagus!" kata sutradara itu dengan suaranya yang berat ketika ketiganya selesai dengan penuturan mereka. "Kalian telah menunjukkan prestasi yang benar-benar profesional. Kuucapkan selamat pada kalian bertiga!"

"Terima kasih, Sir, " kata Jupiter. Dari nada suaranya dapat diketahui bahwa ia menganggap bahwa kata-kata pujian itu memang sudah sewajarnya.

"Ya-" kata Alfred Hitchcock lagi sambil mengangguk-angguk, "masing- masing dari kalian bertiga telah memperagakan ketrampilan dan logika yang baik sekali dalam mengambil kesimpulan serta melakukan pengamatan. Dan pada hakikatnya," kini di mata sutradara itu muncul sinar kejailan, "bahkan bisa kukatakan bahwa dalam kasus ini kedua asisten telah menunjukkan prestasi penyelidikan yang lebih hebat daripada pemimpin mereka! Kalian berdua hebat, Robert dan Peter." Pete dan Bob nyengir saja mendengar pujian itu, sementara air muka Jupiter nampak agak memerah. Pete cepat-cepat mengeluarkan anting- anting berbentuk taring yang terbuat dari gading dan emas, yang menyebabkan Anna Lessing ketahuan rahasianya.

"Mungkin Anda sudi menerima ini, Sir, sebagai kenang-kenangan pada kasus ini," kata Pete.

Sutradara bertubuh bulat itu menerima anting-anting yang disodorkan padanya dengan sikap serius.

"Aku akan menyimpannya baik-baik, bersama segala tanda mata yang kalian berikan selama ini sebagai kenang-kenangan atas kasus-kasus yang berhasil kalian selesaikan. Tapi bagaimana selanjutnya dengan

komplotan penculik itu? Apakah mereka akan menerima hukuman yang setimpal dengan kejahatan mereka?"

"Yah," kata Jupiter yang masih agak sebal karena merasa direndahkan oleh Alfred Hitchcock, "mereka bisa dijatuhi hukuman berat, karena penculikan merupakan kejahatan yang tidak bisa dipandang sepele!" "Itu memang benar," kata Alfred Hitchcock dengan suaranya yang menggelegar. "Penculikan memang merupakan tindak kejahatan yang benar-benar keji!"

"Betul, Sir, " kata Jupiter sependapat, "tapi dalam kasus ini kejadian itu pada hakikatnya merupakan penculikan yang didasari alasan politik dan melibatkan warga negeri lain. Oleh karena itu pihak kepolisian memutuskan untuk mengusir para pelakunya kembali ke Nanda, agar pemerintah di sana yang menjatuhkan hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang mereka lakukan."

"Sementara itu kemarin telah dilangsungkan pemilihan umum di Nanda," kata Bob menyela. "Golongan radikal di sana sangat tercemar namanya sebagai akibat peristiwa penculikan, sehingga Sir Roger dengan mudah berhasil meraih kemenangan. Itu berarti dorongan besar bagi rencananya untuk mencapai kemerdekaan dengan kekuasaan di tangan penduduk berkulit hitam yang merupakan mayoritas."

"Sir Roger mengatakan bahwa para penculik akan diberi pengampunan setelah beberapa tahun menjalani hukuman," kata Pete, "dengan syarat bahwa mereka berkelakuan baik selama di penjara dan bersedia untuk bekerja sama dengan golongan mayoritas."

"Itu merupakan keputusan yang bijaksana," kata Mr. Hitchcock sambil mengangguk. "Kejahatan yang mereka lakukan pada hakikatnya merupakan semangat perjuangan yang salah kaprah. Komplotan penculik itu berkeyakinan bahwa mereka berada di pihak yang benar, dan itu menyebabkan mereka berpandangan bahwa mereka berhak melakukan apa saja demi kepentingan perjuangan. Sayangnya, pandangan begitu banyak terdapat di mana-mana dewasa ini. Satu-satunya kemungkinan yang bisa menyelesaikan masalah ini adalah bahwa kita semua harus

belajar menyadari bahwa kita harus hidup dan bekerja sama secara damai."

"Betul, Sir, " kata ketiga remaja yang duduk di hadapannya dengan serempak.

"Kalau begitu, kasus ini sudah bisa dinyatakan selesai?" kata sutradara film itu lagi.

"Yah," kata Pete, "sebetulnya masih ada satu masalah lagi. Kami belum berhasil menemukan judul yang enak untuk catatan kami mengenainya. Barangkali Anda bisa memberikan saran, Sir?"

"Hmm." Alfred Hitchcock berpikir sebentar. "Ya, tentu saja! Kasus petualangan kalian kali ini pantas kalau diberi judul Misteri Kemelut Kembar!"

"Wah, judul itu sangat tepat!" kata Bob. "Ian kan begitu mirip dengan Jupiter sehingga mereka berdua seakan-akan kembar, dan kenyataan itu nyaris menimbulkan kemelut!"

"Bukan begitu maksudku sebenarnya," kata Mr. Hitchcock. Matanya berkilat-kilat jail lagi. "Kemelut mana lebih dahsyat daripada kenyataan bahwa di dunia yang sudah penuh dengan berbagai kesulitan dan bencana ini rupanya ada dua Jupiter Jones! Seorang Jupiter saja sudah merupakan kemelut, apalagi kalau ada dua! Itulah maksudku dengan 'Kemelut Kembar!'"

Sutradara gendut itu terbahak-bahak ketika melihat air muka Jupiter yang jelas sekali tersinggung mendengar sindirannya itu.

"Itu lelucon yang tidak lucu, Sir, " kata Jupiter dengan kaku, sambil meluruskan sikap duduk. "Ya, memang, dan aku minta maaf. Untuk menyejukkan perasaanmu, aku bersedia menuliskan kata pengantar untuk kasus kalian ini."

Ketiga remaja itu mengucapkan terima kasih sambil nyengir, lalu minta diri. Ketika sudah sendiri lagi di kantornya, Mr. Hitchcock masih saja tertawa-tawa karena mengingat leluconnya tadi. Meski menurut Jupiter tidak lucu, tapi cocok sekali sebagai judul kisah petualangan yang ramai dan berakhir secara memuaskan.

-Berakhir disini-

🎉 Kamu telah selesai membaca (28) TRIO DETEKTIF: MISTERI KEMELUT KEMBAR 🎉
(28) TRIO DETEKTIF: MISTERI KEMELUT KEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang