Bab 9 (Pantang Menyerah)

62 14 1
                                    

"DALAM kamus saya tidak ada kata, 'percuma!'" kata Jupiter dengan mantap. "Kau punya ide, Jupiter?" sambut MacKenzie dengan cepat. "Katakanlah, Satu!" desak Bob.

Jupiter masih memandang pesan yang singkat tapi membingungkan itu. "Ian ketakutan, setelah terjadi percobaan menculik dirinya di Los Angeles," kata remaja bertubuh montok itu sambil merenung. "Ia lari, dan datang kemari. Kenapa ia memilih bersembunyi di Rocky Beach?" "Ian biasa kemari dalam masa-masa liburan sekolah," kata Ndula. "Ketika Sir Roger menjenguknya tahun lalu, mereka berlibur seminggu di sini."

"Kalau begitu ia mengenal Rocky Beach," kata Jupiter bergairah.

"Tentu saja, ia kan pernah kemari," kata Pete. "Kenapa hal itu kauanggap menarik?"

"Itu menarik, Pete, karena dengan demikian mungkin ada satu tempat tertentu di mana ia berniat hendak bersembunyi, dan ia hendak memberi tahu Sir Roger di mana ia akan berada. Mestinya itulah yang hendak dilakukannya dengan kata-kata Tempat Djanga. "

"Tapi Sir Roger sama sekali tidak tahu apa yang dimaksudkan oleh Ian dengannya," ujar Ndula membantah.

"Meski begitu," kata Jupiter berkeras, "mestinya itu merupakan petunjuk tentang di mana ia bersembunyi. Pada waktu menuliskan pesan, Ian sedang ketakutan dan dalam pelarian, jadi tidak mau berpanjang lebar. Pasti ada alasannya kenapa ia menggunakan kata-kata Tempat Djanga, dan karena tidak ada tempat di kawasan Rocky Beach sini yang bernama begitu, lalu kami juga belum pernah mendengar nama itu, maka mestinya itu merupakan penamaan secara tidak langsung! Kata-kata itu dimaksudkan sebagai petunjuk tentang tempat di mana ia bersembunyi." "Supaya komplotan radikal takkan tahu apabila mereka berhasil membaca pesannya," kata Pete bersemangat.

"Tepat!" kata Jupiter mengiakan. "Mac, kata Djanga rasanya merupakan bahasa Afrika. Apa artinya dalam bahasa Nanda?"

"Justru itulah sulitnya," kata MacKenzie dengan nada murung. "Artinya memang ada, tapi takkan bisa menolong kita. Djanga itu nama pemimpin besar terakhir dari suku Nanda, yang merupakan suku pribumi terbesar di negeri kami. Adam ini berasal dari suku itu."

"Djanga adalah kepala suku terakhir yang mengangkat senjata pada awal tahun 1880-an, memerangi orang-orang Eropa yang datang menyerbu lalu membangun koloni di tanah air kami," kata Ndula menjelaskan. "Namanya bisa berarti 'awan guntur', tapi juga 'deru hujan', tergantung dari penggunaannya dalam kalimat."

"Hanya itu saja?" Jupiter merasa kecewa. "Baiklah, kalau begitu apakah Djanga memiliki salah satu tempat khusus? Atau barangkali ada kejadian tertentu, atau tindakan, atau orang, yang bertalian dengan dia?"

"Tentu saja ada, tapi jumlahnya mungkin sampai ratusan, Jupiter," kata MacKenzie. "Djanga merupakan tokoh legenda di Nanda. Banyak sekali mitos, cerita, pertempuran, orang, begitu pula berbagai kejadian di sana yang ada hubungannya dengan dia. Kita memerlukan waktu berminggu- minggu, jika kesemuanya hendak kita teliti."

"Dan waktu kita tidak sebanyak itu," kata Ndula. "Waktu merupakan faktor yang penting sekali. Kita terdesak waktu!"

"Aduh, kelihatannya kita tidak punya harapan kalau begitu, Jupe," kata Bob.

"Pasti ada jalan!" tukas Jupiter. "Pada saat menuliskan pesan, Ian dalam keadaan terdesak! Jadi karenanya ia memilih kata-kata yang mesti artinya tidak langsung, tapi cukup dikenal hubungannya dengan hal yang sebenarnya dimaksudkan olehnya. Sesuatu yang diyakininya pasti akan langsung timbul dalam pikiran. Mac, barangkali Anda bisa menyebutkan
tempat-tempat, kejadian-kejadian, atau tindakan-tindakan paling menonjol yang ada hubungannya dengan Djanga? Sesuatu yang diketahui kebanyakan penduduk Nanda?"

"Yah-" MacKenzie berusaha mengingat-ingat. "Djanga pernah menang secara gemilang dalam pertempuran melawan balatentara Inggris. Itu terjadi di Imbala. Dan kekalahan terakhir yang mengakibatkan ia takluk, terjadi di Zingwala. Jendral yang dikalahkannya bernama Lord Fernwood, sedang akhirnya ia takluk setelah dikalahkan Jendral Audley."

(28) TRIO DETEKTIF: MISTERI KEMELUT KEMBARWhere stories live. Discover now