Tracks 40_

65 19 50
                                    

Setelah apa yang dikatakan peramal kemarin kepadaku bohong jika aku berkata tidak memikirkannya. Bahkan sesampainya aku di apartement, aku tidak bisa tidur barang sekejap pun.

Aku takut saat kubuka mataku aku sudah berpindah dimensi lagi.

Aku terus melakukan riset mengenai penemuan-penemuan ataupun ilmu-ilmu yang berkaitan dengan perpindahan dimensi. Namun hasilnya nihil. Penelitian saat ini belum menghasilkan apapun.

Untuk sekarang aku lebih memilih menjalani hidupku dulu, lagi pula sudah sejak 3 bulan lalu dari kejadian perpindahan dimensi itu dan setelah itu tidak terjadi lagi. Aku harap tidak akan terjadi lagi-

Aku mengambil tas ku serta kunci mobilku lalu segera mengendarai mobil menjemput Hyerim. Sejak kami berpacaran, kami selalu pergi ke kantor bersama. Orang-orang kantor pun sudah tahu kami berpacaran.

Dan kami sangat bahagia.

Tidak menghabiskan waktu yang lama, hanya 15 menit aku sudah sampai di rumah Hyerim dan memarkirkan mobilku tepat di depan rumahnya. Aku pun langsung masuk ke rumah nya berbekal password yang ia beri tahu dengan alasan 'aku malas bulak balik membukakan pintu untuk oppa'.

Ya, aku memang terhitung sering ke sini.

"Eoh oppa wasseo? Baru saja aku mau keluar," kata Hyerim yang setengah berdiri memakai sepatunya. Aku pun segera menghampirinya dan berjongkok di hadapannya.

"Ya! Kalau kau memakainya seperti itu bisa-bisa kau terjatuh-" omelku padanya. Aku pun lalu meluruskan kakinya agar ia sepenuhnya berdiri tegak dan mengikatkan tali sepatu ketsnya. Ia pun hanya terkekeh geli melihatku-

"Omo, namjachinggu-ku mengkhawatirkanku~~" aku tahu dia sedang menggodaku.

"Tapi oppa aku bukan anak kecil lagi! Untuk hal seperti ini tidak mungkin aku terjatuh-" lanjutnya saat aku selesai mengikatkan kedua tali sepatunya. Aku pun segera berdiri dan mencubit kedua pipinya-

"Katakan itu pada orang yang baru saja jatuh kemarin!"ujarku padanya. Yang kukatakan adalah kenyataan, baru saja kemarin gadis itu terjatuh di tangga kantor membuat aku khawatir setengah mati. Untung saja Hyerim tidak kenapa-kenapa.

Hyerim hanya terkekeh geli sama seperti sekarang.

"Kajja!" ajakku pada Hyerim dengan mengulurkan tanganku. Hyerim pun menggapai tanganku lalu kami masuk ke mobil dan berangkat.

Syukurlah jalanan kali ini sangat lancar, membuat kami sampai dalam 30 menit. Itu termasuk cepat, karena biasanya kami menghabiskan waktu 45 menit sampai 1 jam di jalan.


DUG!


Aku pun menyelesaikan acara memarkirkan mobilku.

"Oppa, nanti jemput aku di moon café ya? Aku ada pertemuan di sana-" kata Hyerim selagi mengecek barang bawaannya.

Karena project kami telah berakhir, kami jadi jarang bertemu untuk urusan pekerjaan. Untuk sekarang sampai 4 bulan ke depan kami memiliki project yang berbeda, acara kami pun ikut berbeda.

"Geurrae, kau ke sana tidak sendiri kan? Kalau ada apa-"

"Kalau ada apa-apa segera hubungi oppa, begitu kan? Lihat oppa! Bagaimana aku sampai hafal perkataan oppa karena oppa mengatakannya berulang kali-" katanya seraya tersenyum padaku dan aku pun mengacak-acak rambutnya tanda gemas sambil terkekeh.

"Ah oppa! Kau membuatku terlihat berantakan lagi!" rajuk Hyerim seraya merapihkan kembali rambutnya. Aku hanya terkekeh melihat bibirnya yang maju itu.

Parallel Tracks_ [END]Where stories live. Discover now