- ', [part. 005] ꒱ ↷🖇

1.2K 241 72
                                        


"FELIX!!"

mendengar namanya dipanggil dengan keras membuat felix langsung berlari. dia ingat lelaki itu. lelaki aneh yang dia temui di halte tempo hari.

"loh kok lari? hei tunggu!!" jeongin ikut mengejar felix.

felix menoleh ketakutan kemudian berlari semakin kencang. waduh, ternyata semua perkiraan jeogin salah besar. tidak tidak,, jeongin tidak boleh menyerah begitu saja.

"H-HEI!! NAMA GUE YANG JEONGIN!"

"KELAS 1. JAGO BASKET. GUE SELALU LIAT ELU DI HALTE BUS PULANG SEKOLAH!" felix berhenti berlari.

"GUE PENGEN BISA KENALAN SAMA COWOK MANIS ITU. TAPI KALIMAT GUE GAK BISA KELUAR KALO LIAT ELU. MAAF KALO GUE BIKIN ELU TAKUT, TAPI PLEASE.." 

felix menoleh ke arah lelaki yang terus berteriak ke arahnya.

"APA KAMU BISA NGASIH AKU KESEMPATAN LAGI?"

dan seperti adegan confession di drama dan anime, tiba2 angin yang kuat berembus ke arah mereka. membuat scene ini semakin dramatis.

felix diam membiarkan rambutnya bergerak mengikuti arah angin. ia tersenyum kecil. kemudian tertawa. kemudian terbahak.

jeongin nampak semakin cemas, "a-apa ada yang salah?"

felix menggeleng sambil menghapus air matanya yang keluar karena kebanyakan ketawa.

"nggak kok. astaga... ya ampun aku kaget sekali. kukira kamu stalker atau semacamnya"

"HAH?! M-mana mungkin aku sejahat itu" felix berjalan mendekati jeongin untuk bisa berbicara lebih nyaman.

"yah.. waktu di halte kamu tiba2 datang dengan muka nyeremin. waktu itu kamu diam gak bicara apapun. habis itu kamu pergi gitu aja. hari ini aku pulang lewat jalan lain kamu tiba2 ngejar aku. pantes aja kan kalo aku ngira kamu stalker atau orang jahat?" 

jeongin rasanya tertohok dengan penjelasan felix yang sepenuhnya benar.

"MAAFIN AKU!" jeongin langsung membuat sikap sempurna lalu membungkuk 90 derajat. felix langsung membungkuk menyuruh jeongin berhenti melakukan hal tersebut.

"hahaha! kamu nggak harus seribet ini kalau cuman pengen kenalan sama aku. namaku lee felix. salam kenal" felix tersenyum lebar menjulurkan tangannya ke arah jeongin.

jeongin menghela napas lega kemudian menerima salaman felix, "m-maaf.. aku nerves banget.."

"ahaha buat apa?"

"ehm. barang bawaanmu banyak. apa felix abis dari swalayan?"

"yup. aku beli bahan2 buat masak makan malam."

"sini, biar aku bantu" jeongin mengulurkan tangannya.

"nggak usah. ini nggak terlalu berat kok." felix menolak dengan halus.

jeongin terdiam dengan wajah memerah. ia menelan ludah sebelum berbicara dengan gugup, "s-sebenernya aku masih pengen bicara banyak sama felix..."

senyum felix perlahan terbit layaknya mentari pagi. ia mengangguk memberikan salah satu kresek, "kalo gitu kamu bawa yang ini saja!"

sayang, tangan jeongin tak berhasil menerima kresek felix saking gugupnya. kresek itu jatuh ke trotoar membuat barang2 di dalam kresek tersebut berantakan kemana mana. jeongin merutuk dalam hati karena kecerobohannya tersebut.

"maaf! maaf felix! ck sialan.. gue kenapa sih?! maaf felix!!"

"ahaha! apa kamu selalu segugup ini?"

"n-nggak juga.. maaf lagi felix!"

felix tertawa, "nggak papa. kamu ternyata lucu juga ya."

jeongin terdiam menunduk salting. gawat.. gawat.. aduhhh kenapa harus kek gini sih?! mati gue.. felix pasti mikir gue kaya bocah! duh bisa gak ya gue menghilang sebentar dari dunia?

"nah. sudah semua." felix menyerahkan kresek tersebut ke jeongin. barang2 yang berceceran sudah di masukkan kembali dalam kresek.

mereka berjalan selama beberapa menit hingga sampai di sebuah area apartemen. saat itulah felix berhenti dan berkata mereka sudah sampai. jeongin mengembalikan kresek yang ia bawa ke felix.

"ambil ini. makasih udah bantu aku bawain barang ya!" kata felix memberikan sebungkus makanan ringan ke jeongin.

"ehh nggak usah!" jeongin menggeleng ribut menolaknya.

"tolong diterima. bisa ya? jeongin?"

mampus deh ternyata felix imut banget kalo memaksa kaya gitu. jeongin akhirnya mengangguk ragu ragu dan menerima makanan ringan dari felix.

"makasih.. felix.." ujar jeongin memandangi makanan ringan tersebut.

"sampai jumpa lagi!" felix berjalan pergi melambaikan tangan ke arah jeongin. jeongin juga melakukan hal yang sama hingga sosok felix menghilang di kejauhan.

saat felix sudah tidak bisa ia lihat lagi, jeongin langsung melompat gembira.

"CIHUIIII !!!!" jeongin membuka ponsel dan segera menelpon hyunjin.

"oh si bocah akhlakless. ada apa?" ujar hyunjin dengan kesal di seberang telpon.

"AHAHA GUE BERHASIL JALAN BARENG DONG AMA FELIX!"

"jangan lupa terima kasih buat gue yang bawain tas elo pulang"

"DAN GUE DAPET JAJAN DARI FELIX! GUE MAU KE TOKO LAMINATING DULU YAK MAU GUE PAJANG DI KAMAR!!"

"dimakan woi. goblok bener punya temen...."

sayang sekali ucapan terakhir hyunjin udah ketutupan sama teriakan senang dari jeongin. hyunjin geleng2 kepala. dasar, bahagia sekali yang baru merasakan indahnya cinta monyet.

© RAMEN, 070721

mengcapek sama jeongin 😔

❪ 恋 ❫ RAMEN • jeonglix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang