6. TITIPAN SALAM

84 72 10
                                    

PAGI HARI

"Sayang, ayo bangun ...."

"Kata mama hari ini kamu mau sekolahan."

"Hmm ... bentar lagi Ma, Zhura masih ngantuk banget."

"Beneran gamau bangun?"

Batin Zhura : lhoo, kok kek suara --

Tak lama Zhura langsung membuka kedua matanya mendengar suara yang tak asing.

"Lho?? Papa? Papa kapan pulang?" Tanya Zhura yang langsung memeluk papa nya.

"Tadi malem, Papa baru sampe rumah."

"Hikss ... hiks ... kok Papa ga bangunin Zhura Hwaaa ...."

"Semalem pas ke kamar, kamunya udah tidur. Papa ga tega bangunin kamu."

"Hikss ... hikss ... Z-zhura kangen sama Papa ..." ucap Zhura terbata-bata dengan isakan tangis.

"Papa juga kangen sama kalian dirumah."

"Maafin Papa ya, ga sempet pamitan sama kamu. Soalnya mendadak banget," ucap papa Zhura sambil mengelus kepala anaknya tersebut

"Iyaa Pa ...."

"Yaudah, sekarang kamu mandi dulu, trus sarapan," kata papa Zhura yang Dibalas anggukkan olehnya.

Dirinya pun bergegas mandi, berpakaian, lalu turun ke bawah.

MEJA MAKAN

"Huuu, cengeng." ejek Bara saat Zhura baru saja bergabung di meja makan.

"Paa, liat tuh kelakuan si Bara." Merengek manja.

"Bara, kamu mau jadi ikan pari kah?"

"HAHAHAHAHA ..." suara tertawa Zhura dan Mamanya bersamaan.

"Ih apaansih, kang ngadu!" Bara menyuapi mulutnya dengan roti.

"Udah udahh ... sayang sini sarapan bareng." Ajak mama Zhura.

"Kamu berangkat sama siapa, sayang?"

"Gatau Pa, mungkin Bara mau nganterin Hihi ..." mata Zhura melirik Bara.

"Ogah!" Jelas Bara dengan ketus.

Mendengar penolakan dari Bara, Zhura langsung mengubah ekspresinya menjadi melas.

Papa Zhura menggelengkan kepalanga, "Yaudah, kamu Papa anterin ya ke sekolahan."

"Asikk, boleh tuh Pa ...." ucap Zhura kegirangan.

SELESAI SARAPAN

"Ayo Pa! Berangkat."

"Yuk, sayang."

Mama Zhura menahan mereka, "Eh sayang, kamu bawa ini yaa ..." sambil menyodorkan kotak makan.

"Eh gausah Ma, kan Zhura udah sarapan dirumah."

"Ish, siapa pula ngasih ini buat kamu."

"Trus, buat siapa Ma?" Tanya Zhura.

"Ini, kamu bawain buat pak Irawan."

"P-pak Irawan?"

"Iyaa, kemarin mama ga sempet ngomong makasih karna udah nganterin kamu kerumah."

"Oh okedeh ... yokk Pa berangkat!" Ajak Zhura.

"Kalian hati-hati dijalan, ya."

"Iyaa Ma."

MOBIL PAPA ZHURA

Tsundere But Care [ HIATUS ]Where stories live. Discover now