12. AKHIRNYA

47 28 18
                                    

Zhura dan Bara sudah sampai dirumah, mereka masuk kedalam dan melepas alas kaki. Mereka berdua berjalan kedalam dengan raut wajah masam yang ditekuk, dan sedikit badan yang membungkuk lesu.

"Wah anak kesayangan Mama udah pulang," kata mama Zhura yang tengah menonton tv di ruang tamu.

"Iya nih, baru selesai Ma," kata Bara.

"Gimana tadi? lancar?" Tanya mama Zhura.

Zhura dan Bara saling bertatapan untuk beberapa detik dan kemudian mereka berdua kompak memasang ekspresi melas.

"Lho? kok ekspresinya gitu?" Tanya mama Zhura kebingungan melihat raut wajah kedua anaknya itu.

Mereka berdua menghela nafas secara bersamaan, "CAPEK BANGET MA!" Jawab Zhura dan Bara secara kompak.

Mama Zhura pun tersentak dan tertawa mendengarnya.

"Ih Mama kok ngetawain kita!" Protes Zhura kesal kepada mama nya itu.

Mama Zhura memperpelan suara tawanya, "Kalian tumben kompak gitu, Mama jadi lucu dengernya."

"Ya ... kita kan sama-sama capek Ma, jadi wajar aja," kata Bara.

"Yaudah, kalian mau minum jus apa?" Tawar mama Zhura sambil menaikkan kedua alisnya.

Zhura dan Bara bersemangat mendengar tawaran dari mama nya itu. Minum jus buah di hari yang panas sangat menyegarkan tenggorokan.

"Zhura mau jus mangga!!" Teriak Zhura.

"Bara mau jus Jeruk aja, Ma."

Mama Zhura mengangguk dan mengacungkan kedua jempolnya. Tanpa basa-basi dirinya langsung berjalan ke arah dapur untuk membuatkan jus buah pesanan Zhura dan Bara. Ia memotong buah mangga dan mengupas jeruk yang dibelikan pak Irawan kemarin. Buah tersebut masih utuh, dikarenakan kemarin Zhura banyak menginap di rumah sakit untuk menemani Bella. Sehingga tak ada yang menyentuh buah-buahan tersebut.

"Mau Zhura bantuin, Ma?" Tawar Zhura yang sudah berganti pakaian, tiba-tiba datang mengintip mamanya di dapur.

"Ga usah, ini tinggal mama blender doang." Katanya sambil menuangkan air putih dan es batu ke dalam Blender.

...

"Ahhh ~ seger banget minum jus siang-siang gini," kata Zhura setelah menyeruput jus buah mangga nya itu.

Tiba-tiba Zhura teringat dengan sesuatu yang ingin ia katakan kepada mamanya, "Oh iya ma, isi paperbag coklat yang mama kasih apa?? Tadi pak Irawan nitip makasih."

"Kamu mau tau?"

"Iya Ma, Zhura tuh penasaran banget."

"Isinya brownies yang kita buat, sama kertas tulisan."

Kertas tulisan?? itu yang ada di kepala Zhura sekarang. Untuk apa mama nya menyelipkan sebuah kertas berisi tulisan ke pak Irawan.

"Isi tulisannya apa, Ma?" Tanya Zhura dengan penasaran.

Mama Zhura mencolek hidung anaknya itu, "Rahasia Hahaha ...."

Zhura memasang wajah cemberutnya.

"Kamu tanya aja sendiri sama pak Irawan," kata mama Zhura.

Zhura menepuk jidatnya, dan baru menyadari bahwa dirinya hidup di jaman sekarang yang sudah canggih, dirinya bisa saja bertanya ke pak Irawan melalui whatsapp tanpa harus bertemu.

Zhura pergi ke atas, dan langsung mengambil HP nya di atas kasur.

WHATSAPP
(Mas Irawan)

Tsundere But Care [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang