Hurt in The Past 4 - [ Envious ]

6K 589 176
                                    

Osamu Haiba's POV

Dua hari setelah kelahiran Raku dan Lea, kami pulang ke rumah. Kembali ke rutinitas kami yang ramai. Papa harus segera pergi ke kantor  karena pekerjaannya yang menumpuk. Sedangkan Mama yang seharusnya istirahat jadi tambah lelah dengan kerusuhan manusia-manusia bodoh.

Aku sudah terbiasa dengan hal ini tapi tetap saja, menyebalkan rasanya kalau kau hanya ingin ngemil dengan tenang tapi harus melihat orang-orang mencubit adikmu dan berakhir membuatnya menangis.

Benar-benar deh...
Kapan aku bisa makan dengan tenang?

"Sudah-sudah! Jangan di gangguin terus! Kasihan Raku!" Mama menggendong Raku dan menepuk-nepuk punggungnya. Tapi sayangnya, Raku tetap menangis dan bahkan minta diturunkan.

Huft... Aku tak suka bayi...
Begitu saja sudah menangis...
Merepotkan...

Aku mengalihkan pandangan ku dari orang-orang bodoh yang berisik itu. Aku baru sadar kalau Kenma berada di sebelah kiri ku. Dia juga terlihat tidak tertarik.

"Kenapa?"

"Ha?"

"Kenapa kau menatap ku? Aku kalah terus nih.." kata Kenma menoleh ke arah ku.

"Tidak ada, hanya saja kau terlihat tidak terganggu dengan suara mereka," jawab ku.

Kenma kembali dengan video gamenya. Dia sepertinya memang tidak peduli. Aku kembali melihat ke arah Raku yang dikerumuni orang-orang bodoh.

"Tidak juga. Aku sedikit iri dengan Raku," kata Kenma mengagetkan ku.

"Hmm, rasanya aku juga sedikit iri dengan Raku dan Lea," kataku jujur.

Tentu saja aku iri. Bagaimana tidak?
Raku dan Lea adalah anak yang sejak lahir sudah beruntung. Tidak seperti ku dan Atsumu.

Kehadiran mereka sangat diinginkan oleh keluarga. Aku dan Atsumu bahkan tidak tahu siapa ayah kami. "Kecelakaan" yang membawa kami ke dunia gelap dan suram. Dunia yang bahkan tak mau kuingat lagi.

Tak sadar aku meremat bungkus kripik kentang yang sedang kumakan. Tubuhku bergetar dan terasa dingin. Aku tak mau mengingat hal itu lagi. Tapi di kepalaku, semuanya seakan diputar kembali bagai film yang sangat menyeramkan.

'puk'

Sebuah tangan kecil menyentuh pundak ku. Aku tersentak kaget dan segera berdiri menepis tangan Kenma. Keripik kentang berhamburan kemana-mana. Kenma terdiam melihat reaksiku.

Sial.

Semua memperhatikanku. Keheningan menyebalkan yang membuat keadaan tambah parah.

"Samu..?"

Tiba-tiba Atsumu sudah berada di depanku dan memperlihatkan wajah khawatirnya yang sangat amat tidak ku sukai.

"Daijobu ka?" Atsumu mengulurkan tangannya.

"Ah.. ya, aku baik-baik saja..." Sebelum tangannya menyentuh ku, aku segera mundur. Namun, hal itu malah membuat atmosfir dalam kamar ini semakin sesak.

"Aku.. ke kamar duluan.. Jaa na..."

Parah.

Aku segera keluar dan berlari ke kamarku. Menutup pintunya, menghempaskan tubuhku ke atas kasur dan menyembunyikan diri di balik selimut.

Kenapa?

Aku kenapa?

Aku mengakui kalau aku memang iri. Tapi ini perasaan apa? Aku.. takut? Dengan apa? Aneh... Ada apa dengan ku?

Babysitting - LevYaku [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang