Chapter 5

135K 10.7K 401
                                    

Happy Readings

📖📖📖

.

.

.

✖✖The Antagonist's Secret✖✖

Netra yang tertutup, secara perlahan mulai terbuka. Ditatap keadaan sekeliling saat menyadari dirinya berada di kamar apartemen. Pandangannya pun turun ke bawah tepat di perut. Disana terdapat sebuah lengan yang melingkar.

Evelyn menghembuskan nafas panjang saat ingatannya kembali pada pergulatan panasnya bersama Ace semalam. Ia merasa menjadi jalang sejati sekarang. Seketika ia pun menggeleng, julukan jalang sepertinya tidaklah buruk. Bukankah jalang juga manusia?

Kepala Evelyn menoleh ke samping, tepat pada hembusan nafas yang masih teratur. Pertanda pria itu masih menyelami mimpi. Tercetak jelas pada wajah damai sang penerus Richardson. Wajah rupawan dengan rahang tegas dilengkapi dengan tubuh kekar telanjang yang sempurna.

Dengan gerakan pelan, Evelyn memindahkan tangan Ace dari atas perutnya. Menyibak selimut lalu beralih menuju ke kamar mandi dengan kondisi tubuh tanpa benang yang melindungi.

Satu jam berlalu, Ace mulai membuka mata. Netranya menelusuri ruangan yang menjadi tempat dirinya menginap. Dilirik sisi sampingnya yang telah kosong. Ace menegapkan tubuh dan bersandar di kepala ranjang.

Sebenarnya ini adalah kali pertama Ace masuk ke kamar apartemen Evelyn. Jangan bertanya bagaimana ia bisa masuk kesini, karena uang lah yang berbicara. Cukup dengan menyodorkan beberapa dollar dan memerintah orang ahli untuk membuka password apartemen.

Suasana kamar ini sangat berbeda dengan kamar yang ditempati Evelyn di mansionnya. Kamar ini lebih berwarna dengan banyak kerajinan tembikar unik yang menghias di dinding. Juga beberapa lukisan yang menempel. Sangat khas dengan diri Evelyn.

Dengan hanya memakai boxer, Ace melangkah menuju satu lemari kaca yang memuat banyak piala di dalamnya. Di piala tersebut dijelaskan bahwa Evelyn memenangkan banyak penghargaan di bidang kerajinan.

Netra Ace teralihkan pada satu ukiran papan persegi panjang yang terbalik. Tanpa meminta izin, tangannya bergerak mengambil benda itu. Alisnya naik keatas saat membalik ukiran tersebut dan disana terukir sebuah kata 'SKYROAD'.

Setelah cukup puas mengamati kamar Evelyn, pria itu pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Mata Evelyn yang sedari tadi fokus pada masakannya, kini harus teralih tatkala seseorang keluar dari kamarnya hanya dengan handuk melilit pinggang orang tersebut. Menampilkan otot perut yang menggoda.

"Makanlah. Pakaianmu ada diatas meja. Aku lupa untuk memberikannya padamu." Evelyn berucap sembari menunjuk paper bag diatas meja.

Kening Ace mengernyit. Bukannya menuruti ucapan Evelyn, pria ini justru duduk di kursi makan tanpa memakai pakaian. Jangan lupakan bahwa Ace termasuk orang keras kepala dan susah diatur. Sebelas duabelas dengan Evelyn.

Sedangkan Evelyn hanya menatap datar tingkah Ace. Ia tidak peduli pada pria itu, terserah ingin berpakaian atau bahkan bertelanjang sekalipun.

Namun sepertinya Evelyn harus menarik ucapannya setelah ia duduk berhadapan dengan Ace. Makanan yang tersaji diatas meja, terasa biasa saja ketika netranya mencuri pandang pada tubuh telanjang pria itu.

Sedari tadi Evelyn menahan kuat untuk tidak menerkam otot-otot sialan itu. Otot yang sialnya membuat hormon kehamilannya naik.

'Bagus, sekarang sisi jalangmu akan menguasaimu Evelyn. Tidak cukup menjadi anak durhaka, sekarang kau ingin menjadi the best bitch ever,' ejek Evelyn dalam hati.

The Antagonist's Secret [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang