The Antagonist's Secret [Terbit]

Chapter 19

Happy Readings

📖📖📖

.

.

.

✖✖The Antagonist's Secret✖✖

Waktu terus berputar semenjak hari dimana salju turun pertama kali. Di sebuah mansion mewah, Evelyn tercengang ketika mendapati tamu tak terduga.

"Apakah mataku sudah rabun? Atau aku sedang menghayal? Bagaimana bisa tamu kehormatan datang kesini? Jika ingin mencari putramu, Anda salah tempat. Dia berada di perusahaan kebanggaan keluarga Anda," sarkas Evelyn di ujung anak tangga.

Tamu terhormat yang Evelyn maksud adalah Lidya Richardson. Mertuanya sekaligus ibu Ace.

Lidya menatap tajam pada wanita hamil yang sialnya menjadi menantunya.

"Apa begitu caramu menyambut ibu mertuamu sendiri?"

Evelyn pun menghampiri mertuanya. "Apakah aku salah? ... Baiklah. Akan kuperbaiki."

"Selamat datang Nyonya besar Richardson," sambut Evelyn lagi dengan posisi membungkuk layaknya seorang pelayan menyambut ratunya.

"Pantas saja keluargamu membuangmu," ejek Lidya.

"Mommy ... aku terluka mendengarnya," balas Evelyn berpura-pura tersakiti.

"Duduk. Aku tidak ingin membuang waktu untuk melihat wajahmu," perintah Lidya mengabaikan tingkah Evelyn.

"Saya kira juga begitu. Saya juga malas melihat wajah Anda," pungkas Evelyn tenang.

Wanita hamil itu pun duduk berseberangan dengan sang mertua.

Tentu saja ucapan Evelyn membuat Lidya geram. Namun, ia mencoba menahan. Sebab membalas menantunya ini tidak akan ada habisnya.

"Langsung saja pada intinya. Bisakah kau sekali saja menjaga image keluarga Thompson dan Richardson? Mungkin saat pesta, kau tidak mengatakan siapa ayah dari bayi yang kau kandung. Tapi bisa saja kau merencanakan rencana licik lainnya," jelas ibu Ace.

"Aku penasaran, apa kau tidak malu menjadi penerus pertama Thompson yang seharusnya bisa menaikkan martabat keluarga tapi justru menghancurkannya? Jika dibandingkan, kau kalah jauh dari Kate. Dalam segi apapun," lanjutnya.

"Kau hanya beruntung mengandung anak Ace. Meski kita semua tahu, itu adalah hasil jebakan dan rencanamu. Tapi kumohon ... sebagai ibu dan Nyonya besar Richardson, aku tidak ingin kau membawa Ace dalam rencanamu licikmu," tandas Lidya panjang lebar.

Evelyn terkekeh mendengar penuturan panjang kali lebar dari mertuanya ini. "Berapa harga yang Anda tawarkan?"

"Maksudmu?"

"Terlihat jelas bahwa Anda menginginkan saya untuk tidak melibatkan Ace ... Ada perintah, tentu ada bayaran juga bukan?"

"Berapa harga yang harus kubayar?"

Seketika Evelyn tertawa pecah. "Anda jelas tahu bahwa saya tidak membutuhkan uang. Tapi saya tertarik dengan satu hal, bagaimana jika Anda membayarnya dengan menjadi pelayan saya?"

"Kau memang anak kurang ajar! Tidak tahu malu. Bagaimana bisa ada manusia sepertimu? Ingin menjadikanku pelayanmu? Mustahil. Aku tidak akan pernah melakukan itu," marah Lidya sembari menegakkan tubuh berdiri.