Chapter 6

112K 10.8K 697
                                    

Happy Readings

📖📖📖

.

.

.

✖✖The Antagonist's Secret✖✖

Senyum Evelyn masih tercetak di bibir yang terpoles berwarna merah. Matanya dengan berani menatap semua orang tanpa malu karena membuat kehebohan.

"Dimana tata kramamu? Bukan seperti itu jika kau memang berniat menjenguk," sarkas Charles Thompson yang menjadi ayah Evelyn.

"Tata krama?" Evelyn berpura-pura terkejut. Lantas ia pun keluar dari ruangan kemudian membuka pintu dan mengetuknya. Mengulangi kembali tindakan awalnya.

"Selamat malam. Apakah ini benar ruangan Kate Thompson, putri dari pemilik rumah sakit terbesar ini? Ah ... Ternyata ada Tuan dan Nyonya Thompson. Kurasa aku tidak salah ruangan. Jadi bagaimana kabar kalian? Kudengar putri kalian sakit? Dan oh ... Lihatlah, bukankah itu Kate? Adikku yang malang, maafkan kakakmu ini yang telat menjengukmu," sarkas Evelyn habis-habisan mengenai ucapan ayahnya.

Ace dan Charles hanya menatap datar tingkah Evelyn. Sedangkan Laura menghela nafas panjang mengamati putri pertamanya. Reaksi serupa juga ditampilkan Kate pada tingkah kakaknya.

Suasana pun menjadi hening. Tak lama Laura berdehem untuk memecah keheningan. "Kemarilah Ellie,"

Masih dengan bibir yang tersenyum dan keangkuhannya, Evelyn pun menuruti ucapan ibunya. Lantas, ia berdiri disamping ibunya yang duduk disebelah kanan brankar Kate.

Dengan bersedekap dada, Evelyn menatap Kate. Mengabaikan pandangan Ace dan ayahnya yang berada di sebelah kiri brankar.

"Senang melihatmu disini Kak," ujar Kate tulus. Biar bagaimanapun Evelyn adalah kakaknya meski ia sudah merebut sang kekasih.

Evelyn berdecak. "Benarkah? Kuharap kau tulus mengatakannya adikku."

Kate menghembuskan nafas panjang. Evelyn adalah Evelyn. Ia sudah bebal akan sikap kakaknya yang seperti ini. Rasa sakit yang ditorehkan kakaknya masih membekas di hati. Namun sebisa mungkin ia menahan rasa sakitnya, yang bisa saja menjadi dendam jika dibiarkan.

"Kau pasti lelah karena datang kesini. Duduklah. Wanita hamil tidak bagus lama-lama berdiri," celetuk Laura mencoba menengahi.

Evelyn menoleh pada ibunya. "Mom, kau sangat pengertian sekali. Memang tak salah jika kau menjadi Dokter kandungan terbaik pada masanya."

Lagi, Laura menghela nafas panjang. Entah yang diucapkan Evelyn benar-benar serius atau hanya sindiran belaka. Ia pun mengambil satu kursi lain yang terletak di sebelahnya. Dan tanpa rasa bersalah, Evelyn langsung duduk di kursi tersebut.

"Kate, kuharap kau tidak masalah jika aku tidak membawa apapun. Karena aku tahu, kebutuhanmu pasti terpenuhi disini. Ruang vvip, makanan enak, pengobatan nomor satu. Bahkan didukung dengan Dokter terbaik yang menanganimu. Dan jangan lupa, kau adalah anak dari keluarga Thompson. Keluarga Dokter terhebat di Am—"

"Evelyn!" bentak Charles memotong ucapan sarkas anaknya. Bentakan Charles membuat ruangan tersebut menjadi lebih dingin.

"Oh ... Dad! Kau mengagetiku. Kenapa Daddy berteriak? Sebagai Dokter senior, bukankah Dad tahu peraturan rumah sakit?" balas Evelyn pura-pura terkejut.

"Cukup. Jangan berpura-pura lagi. Katakan, apa tujuanmu datang kesini," geram Charles.

Evelyn tersenyum. "Apa yang Dad ucapkan? Tentu saja untuk berkunjung. Bukankah adikku sakit? Sebagai kakak yang baik, bukankah aku harus menjenguknya?" balasnya ringan.

The Antagonist's Secret [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang