01 OFFGUN 💚

14.9K 677 55
                                    

KARENA BANYAK CERITA YANG DI PRIVAT, FOLLOW DULU SEBELUM BACA

Tap

Tap

Tap

Langkah kaki kecil menelusuri lantai dingin dengan pelan, lorong ini seakan menjadi jalan neraka baginya kala segerombolan orang duduk dengan posisi yang berbisik-bisik.

indera pendengarannya terus mendengar ujaran benci dari teman-teman sekolahnya sehingga membuat hatinya semakin bergemuruh karena menahan rasa sakit tersebut. Air matanya berembun di pelupuk matanya, akan tetapi ia menahan air mata tersebut agar tak keluar begitu saja

Apakah mereka bisa di katakan Teman?

Tidak

Lelaki kecil dengan seragam kuliahnya hanya bisa meremat tangan dengan mendengar bisikan-bisikan menyakitkan itu

"Lihatlah cara berpakaiannya, astaga... Apa dia semiskin itu?"

"Sepatunya juga, membuatku ingin melempar sepatu lamaku kemukanya"

"Hei itu buruk, seharusnya kau melemparnya dengan sepatu yang memang ingin kau buang. Itu pantas untuknya"

Semua orang menertawainya.

Suara-suara mengerikan itu terus di tangkap oleh indera pendengarannya. tenggorokannya serasa tercekat oleh sesuatu di dalam sana, bahkan air matanya ingin membanjiri semua wajah cantiknya saat ini.

Tak ingin menangisi hal menyakitkan ini, kaki kecilnya berlari dengan kencang agar tak mendengar suara-suara tersebut. Saat berlari dengan wajah menunduk, lelaki kecil ini tak melihat sekitarnya. Hingga

Duk

Dia menabrak sesuatu, dengan cepat wajahnya di angkat untuk melihat siapa yang ia tabrak saat ini. Setelah melihat rupanya, Sedetik kemudian, ia langsung menundukan wajahnya lagi karena melihat ketampanan dari pria yang ia tabrak saat ini.

Sangat tampan hiangga membuatnya ingin menangis

"A-aku m-minta maaf" suaranya gemetar saat meminta maaf. Bahkan bahunya menurun dengan tubuh yang terus menunduk agar bisa di maafkan oleh lelaki tampan dengan jas hitam casualnya ini. Karena air mata yang terus ingin keluar begitu saja, jadi tubuh kecil itu sengaja di jauhkan dari pria tadi. Ia tak ingin menangis di hadapan semua orang dan berlari menuju atap untuk menangis dengan keras

Mereka akan menertawainya

Sedangkan pria yang di tabrak tadi hanya terdiam, mata sipit yang kian menyipit itu melihat pelaku penabrakannya tadi berlari entah kemana.

Menyenangkan

Batinnya berteriak, setelah itu dirinya berjalan kembali menuju ruang rapat di universitas ini.

.
.
.

Angin sejuk dengan di hiasi langit yang cerah memang membuat semua orang akan terus berdecak kagum pada ciptaan Tuhan ini. Tetapi, berbeda dengan lelaki kecil yang berada di atap gedung dengan tangan yang terus menepuk dadanya. Mata cantiknya sudah penuh dengan air mata yang mengalir deras di wajah mulusnya itu

Gun Atthapan Phunsawat, Lelaki pemilik wajah cantik ini adalah siswa yang bersekolah di sekolah menengah akhir xxx. Kecantikannya tak pernah ternilai karena derajatnya.

Mendapat beasiswa di sekolah impiannya adalah hal yang paling membanggakan di awal penerimaan. Tetapi, kebanggaan itu menjadi pupus karena semua orang terus mengolok-oloknya di sini. Sudah memasuki akhir sekolah, Gun tak pernah sekalipun mendapat teman atau pujian di sekolah ini

Saat mendapat hujatan dari masuk hingga pulang sekolah, tak meruntuhkan niat dari lelaki kecil ini untuk keluar dari sekolah impiannya. Yang di lakukan Gun hanya bisa menangis dalam diam di atap sekolah ini

Just Friend Sleep (OFFGUN) ✔️Where stories live. Discover now