03 OFFGUN💚

6.5K 457 47
                                    

Tay berteriak setelah dirinya menembakkan pistolnya di tangan lelaki ini. Kini dirinya berlari menuju tuannya untuk melihat tuannya baik-baik saja. Tapi sayang, tembakan itu terkena pada tangan Off hingga darah terus keluar dari tangan kanannya.

Tay langsung mengambil kain yang sudah tersedia kemudian melilit kain tersebut di luka tembak milik Off agar Off tak kehabisan darah. Lekaki sipit ini tak bereaksi apapun kala melihat darah juga lilitan di tangannya. Seakan-akan tak terjadi apapun pada dirinya membuat Tay selalu terkajub oleh Off ini

"Ayo kita ke rumah sakit" Off menarik tangannya dan berjalan pergi meninggalkan Tay yang melototkan matanya.

"Aku ingin pulang, cepat nyalakan mobilnya" Tay berlari dan hanya mengangguk. Selalu saja seperti ini. Jika Off terluka maka lelaki ini tak mau di bawa kerumah sakit dan berakhir membiarkan lukanya seperti itu tanpa pengobatan lagi.

"Jika aku punya kelebihan buat memenggal kepalanya. Akan aku penggal kepala Off sekarang juga. Bagaimana bisa dia membiarkan lukanya itu, apa dia tak takut infeksi. Astaga aku ingin kesana mengobati lukanya" Tay melihat istrinya terus mengomel dengan menggondeng bayi kecil berusia setengah tahun ini. Istrinya seperti ini karena dirinya menceritakan kejadian tadi siang saat Off terluka.

"Jangan konyol New, yang ada kau yang dibunuh. Biarkan saja dirinya seperti itu dan urus aku. Aku menginginkan jatah darimu"

"Jatah? Tidak ada jatah untukmu"

.
.
.

" Jumpol Adulkittiporn sering di panggil Off. Usianya sama dengan usia suamiku. 29 tahun untuk bulan depan."

"Aku tak mempercayainya" Gun memiringkan badannya di kasur king size ini dengan decakan tak percaya saat dirinya mengingat omongan New tadi. Ia terus tak mempercayai jika Off sudah berusia 29 tahun untuk bulan depan

"Apa yang tak kau percayai?" Tiba saja suara boriton terdengar di indera pendengarannya membuat tubuhnya langsung bergetar hebat . Kini Gun langsung duduk untuk melihat Off yang berdiri di ambang pintu dengan wajah pucat

Entah kenapa Gun langsung khawatir melihat wajah Off seperti itu. Kini matanya langsung tertuju pada tangan Off yang penuh darah hingga mata kecil tersebut membola di ganti dengan teriakan juga larian kecil dari Gun untuk menghampiri Off.

Pantatnya merasa sakit sebenarnya kala dirinya berlari seperti ini

"Kenapa kau berdarah paman?" Gun menatap tangan tersebut ngilu setelah melihat robekan cukup dalam di area lengan Off. Yang di panggil paman pun langsung membola dan mencekram dagu Gun.

Gun mengeluarkan air matanya membuat Off langsung menghela nafasnya lelah dan menarik kembali tangannya. Ia bisa merasakan bagaimana rasa sakit dari tembakan lelaki tua tadi.

"Minggir, aku ingin istirahat" Off langsung menyingkirkan tubuh Gun, tetapi Gun tak menyerah kini ia mengikuti arah jalan Off.

Tiba saja Gun menutup matanya saat Off membuka baju hingga memperlihatkan otot-otot besar tercetak di sana. Off hanya melihat Gun yang menutup matanya

"Jangan memanggilku dengan sebutan itu" Off membuka tutupan tangan tersebut sehingga tercetak wajah merah di balik tangan kecil milik Gun.

"T-tapi usiamu..." Off berdecak lalu membuang kasar tangan Gun dan berjalan menuju ranjang King Sizenya. Ia duduk dengan kaki yang terbuka lebar sehingga membuat Gun hanya bisa menatapnya takut dari kejauhan

"Kemari" Panggil Off, dan Gun langsung menurutinya. Gun harus bersikap baik kepada Off jika dirinya ingin cepat keluar dari sini.

Itu yang di katakan New padanya

Just Friend Sleep (OFFGUN) ✔️Where stories live. Discover now